Warga Jupiter Bandung Manfaatkan Solar Cell untuk Berkebun

Kabar Internasional

Warga Jupiter Bandung Manfaatkan Solar Cell untuk Berkebun

Wisma Putra - detikJabar
Jumat, 16 Agu 2024 04:00 WIB
Warga Bandung manfaatkan solar cell untuk kebutuhan listrik berkebun.
Warga Bandung manfaatkan solar cell untuk kebutuhan listrik berkebun. Foto: Wisma Putra/detikJabar
Bandung -

Matahari pagi sudah menunjukkan sinarnya, sejumlah warga yang didominasi oleh kaum ibu dan tinggal di Kompleks Margahayu Raya nampak sibuk berkebun di sebuah lahan yang merupakan fasilitas umum (fasum).

detikJabar berkesempatan berkunjung ke kebun yang memiliki luas 412 meter persegi itu, lahan kebun itu dinamai Kebun Pangan Jupiter Rahayu yang ada di RW 10, Kelurahan Sekejati, Kecamatan Buahbatu, Kota Bandung.

Ada yang membersihkan rumput liar, mengecek kondisi sayuran, memanen tomat dam terong, ada juga mengelola sampah organik hingga membuat kompos. Jika dilihat dari luar, kebun yang ada di Komplek ini seperti pada umumnya, terdapat saung atau tempat berteduh, lahan kebun dan tempat untuk mengelola sampah organik dan kompos.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun ada pemandangan menarik saat melihat atap saung yang ada di kebun ini, karena atapnya sudah dipasang solar panel atau solar cell, sumber listrik yang dibutuhkan kebun ini berasal dari solar cell itu.

Karena kebutuhan listrik di kebun itu hanya digunakan untuk penerangan di malam hari, mengisi baterai ponsel dan pompa air, sehingga hanya delapan panel yang dipasang dan panel itu cukup untuk memenuhi kebutuhan listrik di kebun.

ADVERTISEMENT

Ketua Buruan SAE sekaligus Kebun Pangan Jupiter Rahayu Tati Santika mengatakan keberadaan solar cell itu sangat membantu bagi kebutuhan listrik di kebun itu. "Solar cell sudah berfungsi buat penerangan dan ngecas (isi daya), alhamdullilah kita terbantu," kata Tuti kepada detikJabar, Kamis (15/8/2024).

Tati menyebut solar cell itu merupakan bantuan dari anak perusahaan BUMN PT Surya Energi Indotaman (SEI) yang dipasang awal tahun 2024. Ada sejumlah lampu penerangan di kebun itu dan sumber listriknya bersumber dari solar cell. Sejak ada solar cell itu, kelompok Kebun Pangan Jupiter Rahayu dapat berkegiatan di malam hari.

"Sebelumnya kalau malam kita nggak bisa nongkrong di saung, kalau ada kegiatan paling ke rumah warga, sekarang mah bisa di sini, alhamdullilah terbantu banget," tambah Tuti.

Tuti mengungkapkan, Kebun Pangan Jupiter Rahayu ini berdiri sejak Maret 2022 lalu. Sebelum dijadikan sebagai tempat bercocok tanam bagi kaum ibu di kompleks tersebut, kebun tersebut merupakan lahan kosong.

"Ini lahan kosong, tempat pembuangan sampah, orang yang beres-beres buang berangkalnya ke sini, setelah ada Program Buruan SAE kami olah tempat ini," ungkapnya.

"Kita olah tempat yang tidak bermanfaat jadi bermanfaat, jadikan tempat produktif dengan tanam sayur untuk tekan angka inflasi dengan penanaman cabai, penanamannya bawang merah dan kita jual ke warga dengan harga jauh lebih murah dan hasil panen ini dapat dimanfaatkan bagi warga," tambahnya.

Tuti pastikan sayuran dan buah yang ditanam di kebun itu organik karena diberi pupuk organik dan bukan pestisida kimia. Selain itu, pengolahan sampah organik dan pembuatan kompos di tempat itu dilakukan demi mengurangi pembuangan sampah ke TPA.

"Bandung pernah menjadi kota darurat sampah, kita tergerak buat mengolah kompos, kita berdayakan warga dengan memilah sampah organik dan sampah organiknya dibawa ke sini di masukan kemloseda dan bak kompos," tuturnya.

Direktur Tehnik dan Operasional PT SEI Fajar mengatakan, solar cell yang dipasang di saung itu merupakan bantuan CSR dari PT SEI. Tak hanya di Bandung bantuan serupa juga dilakukan di Bogor dan Cianjur juga di fasilitas milik pemerintah serta lur wilayah Jabar seperti Papua dan lainnya.

"Target kita tahun depan punya desa binaan langsung satu desa kita bina berdasarkan konsep pembangunan keberlanjutan dan memanfaatkan energi baru terbarukan," ujar Fajar.

(wip/sud)


Hide Ads