Berawal dari Kelas Yoga, WN Filipina Bangun Lab Narkoba di Bali

Kabar Regional

Berawal dari Kelas Yoga, WN Filipina Bangun Lab Narkoba di Bali

Tim detikBali - detikJabar
Kamis, 25 Jul 2024 20:30 WIB
Tenda yang dijadikan sebagai laboratorium narkoba rahasia (clandestine lab) di depan sebuah vila di kawasan Keliki Kawan, Kecamatan Payangan, Gianyar, Bali. Pabrik narkoba itu dikendalikan oleh warga negara asing (WNA).
Tenda yang dijadikan sebagai laboratorium narkoba rahasia (clandestine lab) di depan sebuah vila di kawasan Keliki Kawan, Kecamatan Payangan, Gianyar, Bali. Pabrik narkoba itu dikendalikan oleh warga negara asing (WNA). ((Putu Krista/detikBali))
Bali -

Sebuah laboratorium narkoba rahasia kembali ditemukan di Pulau Dewata. Usut punya usut, berdirinya lab tersebut berawal dari komunitas yoga para WNA.

Dikutip dari detikBali, tiga orang warga negara Filipina ditangkap di sebuah vila yang terletak di Gianyar, Bali. Mereka ada seorang laki-laki Diego Alejandro Santos alias DAS (28) dan dua perempuan berinisial PMS (ibu DAS) dan DOS (adik DAS).

Sementara itu, seorang warga Yordania bernama Ali Mohamed Isa (AMI) yang berperan sebagai pemodal, masih buron.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala BNN RI, Komjen Marthinus Hukom, mengungkapkan AMI mengenal DAS lewat ibunya, PMS, dari sebuah komunitas yoga. Dari perkenalan itulah mereka membangun sebuah laboratorium narkoba rahasia.

"AMI mengajak DAS untuk bereksperimen membuat Dimethyltryptamine (DMT) dengan memberikan sejumlah uang untuk membeli bahan-bahan kimia serta peralatan laboratorium," kata Marthinus saat konferensi pers di laboratorium narkoba rahasia itu, Selasa (23/7/2024).

ADVERTISEMENT

DAS tidak tinggal di vila yang dijadikan laboratorium narkoba rahasia itu. Ia justru menyewa kamar lain tak jauh dari lokasi. DAS bekerja di laboratorium itu sejak pagi dan balik ke tempat tinggalnya saat petang.

"Adik dan ibunya tidak tahu DAS memproduksi narkotika, tetapi mereka tahu bekerja bereksperimen dengan bahan-bahan kimia, ini masih bereksperimen dengan cara mencicipi apakah sudah bagus atau tidak," jelas Direktur Psikotropika dan Prekursor BNN RI, Aldrin Marihot Pandapotan Hutabarat.

Badan Narkotika Nasional (BNN) menyita sejumlah barang bukti dari penggerebekan laboratorium narkoba rahasia (clandestine lab) di sebuah vila di Keliki Kawan, Kecamatan Payangan, Gianyar, Bali.Badan Narkotika Nasional (BNN) menyita sejumlah barang bukti dari penggerebekan laboratorium narkoba rahasia (clandestine lab) di sebuah vila di Keliki Kawan, Kecamatan Payangan, Gianyar, Bali. Foto: (Foto: Putu Krista/detikBali)

DAS dijerat dengan Pasal 114 (2) subsider Pasal 113 (2) subsider Pasal 112 ayat (2) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Ia terancam maksimal hukuman mati atau penjara seumur hidup.

WN Yordania Diburu Polisi

Kepala BNN mengatakan timnya turut menggeledah sebuah rumah di Jalan Raya Bunutan, Desa Kedewatan, Kecamatan Ubud, Gianyar. Rumah itu diduga tempat tinggal AMI. Namun, WN Yordania itu tidak berada di lokasi saat penggeledahan.

Menurut Marthinus, AMI tidak berada di rumah yang disewanya sejak 2023 tersebut karena sedang berada di luar negeri. "Berdasarkan catatan imigrasi, AMI keluar negeri pada 3 Juli 2024 dan saat ini belum datang ke Bali," jelas Marthinus.

Dari penggeledahan rumah WN Yordania itu, petugas BNN menemukan barang bukti berupa bahan-bahan kimia dan alat-alat yang diduga digunakan untuk membuat narkotika jenis DMT. Barang bukti itu dikemas dalam botol kecil berisikan cairan kental warna kekuningan.

"Hasil uji laboratorium, isi cairan dalam botol kecil tersebut mengandung narkotika jenis DMT yang diduga hasil dari produksi di lab narkoba rahasia," ungkap jenderal polisi berpangkat bintang tiga itu.

BNN kini masih berupaya mengejar AMI hingga ke luar negeri. Red notice pun telah dikeluarkan guna menangkap WN Yordania itu.

Artikel ini telah tayang di detikBali dengan judul Fakta-fakta Lab Narkoba Libatkan WNA di Gianyar, Berawal dari Komunitas Yoga

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads