Horor Duel Pelajar SMP di Sukabumi, Satu Orang Tewas Dibacok!

Horor Duel Pelajar SMP di Sukabumi, Satu Orang Tewas Dibacok!

Siti Fatimah - detikJabar
Minggu, 05 Mei 2024 08:03 WIB
Ilustrasi penganiayaan (dok detikcom)
Foto: Ilustrasi (dok detikcom)
Sukabumi -

Peristiwa dugaan duel antarpelajar terjadi di Kabupaten Sukabumi. Akibat peristiwa tersebut, satu orang pelajar SMP negeri berinisial MPY (13) tewas dengan luka bacok di bagian kepala.

Pantauan detikJabar di RSUD Syamsudin, Kota Sukabumi, Sabtu (4/5) malam nampak beberapa keluarga korban mendatangi kamar jenazah. Selain itu, pihak Dinas Pendidikan pun turut serta mendampingi keluarga korban.

Peristiwa dugaan duel antarpelajar terjadi di Kampung Babakan, Desa Parakanlima, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi. Hal tersebut dikonfirmasi Kepala Seksi Kesiswaan dan Manajemen SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, Devi Indra Kusumah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada anak SMP yang melakukan duel, terjadi antara salah satu sekolah di Kota dan Kabupaten (Sukabumi). Kalau korban dia SMP negeri, terjadi di daerah Babakan tapi kami masih menggali informasi," kata Devi kepada detikJabar di RSUD Syamsudin, Kota Sukabumi, Minggu (5/4/2024) dini hari.

Devi mengatakan, ajakan duel itu terjadi bertepatan saat sekolah sedang libur. Mulanya, korban berpamitan pada ibunya sekitar pukul 16:00 WIB untuk bermain dengan teman-temannya.

ADVERTISEMENT

"Jadi ini lengah, barusan saya konfirmasi ke ibunya, anaknya jam 4 sore izin keluar, main katanya sebentar. Ternyata kan kita tidak tahu di lingkungan sosial mereka," ujarnya.

Pihaknya juga sudah mengkonfirmasi sekolah jika hari ini tidak ada jam pembelajaran. Oleh sebab itu, kata dia, tanggungjawab pengawasan ada pada keluarga.

"Ini lagi libur. Saya konfirmasi ke SMP 2 Cikembar hari Sabtu tidak ada pembelajaran karena 5 hari sekolah. Ini murni ada di pengawasan orang tua," kata dia.

Akibat peristiwa tersebut, korban mengalami luka bacok terkena sabetan senjata tajam di bagian kepala dan kaki kanan. Korban sempat mendapatkan penanganan awal di klinik namun nyawa korban tak dapat diselamatkan saat tiba di RSUD Syamsudin SH.

"Luka dibacok di sini (kepala) sama di sini (kaki kanan) sekarang lagi divisum," ungkapnya.

Devi menuturkan, sejauh ini pihaknya sudah melakukan langkah-langkah preventif. Di Kabupaten Sukabumi bahkan sudah terbentuk satgas khusus untuk menangani kejadian serupa. Namun nampaknya satgas tersebut belum dapat berjalan optimal.

"Kita punya satgas juga di Dinas Pendidikan. Kemudian edukasi ke satuan pendidikan kita selalu mengajak stakeholder eksternal, kepolisian dan lain sebagainya untuk pencegahan tindakan menyimpang di anak didik kita, tapi kan posisinya ini anak terjadi di lingkungan mereka sebetulnya, lingkungan sosial," jelasnya.

"Langkah konkrit kita selalu melakukan pendekatan-pendekatan kaitan dengan edukasi. Kalau penegakan disiplin ranahnya bukan di kita. Jadi saya imbau kepada orang tua karena perilaku menyimpang anak itu harus diawasi secara 24 jam. Pertama 8 jam di lingkungan sekolah, 8 jam di lingkungan keluarga dan 8 jam di lingkungan sosial mereka, jadi harus saling terkait," sambung Devi.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Sukabumi AKP Ali Jupri mengatakan, saat ini pihaknya masih mengumpulkan bahan keterangan. Berdasarkan informasi awal yang dia terima, kematian korban disebabkan oleh duel antarsekolah.

"Ini lagi cari data, informasi sementara kan antara sekolah," kata Ali singkat melalui sambungan telepon kepada awak media.




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads