Boneka Haji Geyot selalu hadir sebagai penanda datangnya bulan Ramadan di Ciamis. Boneka berukuran besar dengan pinggul bergoyang yang diletakan di Alun-alun Ciamis itu selalu menarik perhatian masyarakat terutama anak-anak.
Banyak warga penasaran ingin tahu asal-usul terciptanya boneka Haji Geyot yang kini sudah menjadi ikon Ciamis saat Ramadan. Bahkan warga tidak ingat kapan pertama kali boneka Haji Geyot itu muncul.
Pantauan detikJabar, Sabtu (16/3/2024), di Bulan Ramadan 2024 ini, boneka Haji Geyot dipasang Pemkab Ciamis di lokasi biasanya. Yakni di Alun-alun Ciamis sisi Jalan Ir H Juanda depan gedung DPRD.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Boneka Haji Geyot memang sangat menarik. Ukurannya besar dengan tinggi sekitar 2 meter, berbusana muslim warna ungu. Boneka itu bergoyang-goyang seolah sedang menabuh beduk. Juga terdapat pengeras suara yang memutar selawat dan musik religi.
Setiap sore, boneka Haji Geyot selalu dikelilingi anak-anak yang sedang ngabuburit. Tak jarang Haji Geyot jadi latar belakang foto oleh warga. Ini pertama kalinya boneka Haji Geyot itu hadir di alun-alun yang telah direvitalisasi.
Asal-usul keberadaan boneka Haji Geyot diceritakan Yasmin Sambas, seorang pensiunan pejabat Pemkab Ciamis. Menurutnya, boneka itu awal hadir di Bulan Ramadan sekitar tahun 2000. Dinamakan Haji Geyot karena gerakannya yang kemudian tercetus spontan begitu saja.
Boneka Haji Geyot dan beduk merupakan sumbangan dari salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia. Bantuan itu diberikan dalam rangka memeriahkan Bulan Ramadan.
Kala itu ia menjabat sebagai Kabid Permukiman Perkotaan Kimprasda Ciamis. Ia mendapat perintah dari Kadis Kimprasda Asep Suparman yang diperintah Bupati Ciamis Engkon Komara untuk menempatkan boneka itu di lokasi strategis. Mengingat boneka itu bakal menjadi ciri datangnya Bulan Ramadan di Ciamis.
"Boneka Haji Geyot itu bantuan dari PT Sampoerna. Akhirnya akan yang diperintah Bupati Engkon untuk menentukan tempatnya di mana. Setelah dicari-cari, ternyata lokasi strategis itu di Alun-alun Ciamis. Setiap tahun lokasinya tidak berpindah tetap di situ," ujar Yasmin Sambas kepada detikJabar, Sabtu (16/3/2024).
Saat itu, bantuan yang diterima hanya bonekanya dan beduk. Sedangkan untuk panggung untuk meletakkannya dibuat oleh Pemkab Ciamis. Pakaian busana muslimnya di tahun berikutnya diganti dengan nuansa ungu sebagai ciri khas Kabupaten Ciamis.
"Setiap bulan puasa dipasang dari awal sampai akhir. Ketika selesai, boneka dibuka kembali dan disimpan di workshop," ungkapnya.
Setiap tahun boneka Haji Geyot meramaikan suasana Ramadan di Ciamis dengan lokasi di tempat yang sama. Pernah sekali lokasinya dipindahkan di bagian bawah Alun-alun Ciamis ketika sedang ada pembangunan revitalisasi tahun 2023.
Baca juga: Nelangsa Warga Karawang, Ramadan Kebanjiran |
Boneka Haji Geyot juga sekali sempat tidak muncul pada Ramadan tahun 2006. Itu terjadi karena boneka mengalami kerusakan pada bagian dinamo yang menggerakkannya. Pemkab Ciamis menjaga dan memelihara boneka itu berupaya supaya tetap menjadi ikon Ramadan yang tak bisa tergantikan.
"Dulu tempat yang biasa dipakai untuk Haji Geyot pernah diminta vendor untuk memasang papan iklan. Tapi kami tolak karena itu selain ruang terbuka hijau juga sudah menjadi tempat untuk boneka Haji Geyot," pungkas Yasmin.
(sud/sud)