Apakah Besok Masih Bisa Puasa Nisfu Syaban? Simak Penjelasannya

Apakah Besok Masih Bisa Puasa Nisfu Syaban? Simak Penjelasannya

Tya Eka Yulianti - detikJabar
Minggu, 25 Feb 2024 17:38 WIB
Ilustrasi puasa
Ilustrasi puasa Nisfu Syaban (Foto: Freepik)
Bandung -

Di bulan Syaban ini, puasa Nisfu Syaban menjadi amalan yang banyak dikejar oleh umat muslim. Keutamaan puasa Nisfu Syaban ini seperti dijelaskan dalam buku Keagungan Rajab & Sya'ban oleh Abdul Manan Bin Hj Muhammad Sobari, dijelaskan sebagaimana sabda Rasulullah SAW berikut:

"Jika tiba waktu malam nisfu Syaban, maka beribadahlah dimalamnya dan puasalah di siangnya, karena sesungguhnya Allah Ta'ala menurunkan rahmat-Nya mulai tenggelamnya matahari (Maghrib) di langit dunia dan berfirman, 'Siapa yang meminta ampun akan Aku ampuni. Siapa yang minta rezeki akan Aku beri rezeki. Siapa yang terkena musibah akan Aku sembuhkan. Siapa yang minta ini dan itu seterusnya, sampai waktu terbitnya fajar (matahari)." (HR. Ibnu Majah).

Nisfu Syaban adalah hari pertengahan bulan Syaban, yaitu jatuh pada tanggal 15 bulan tersebut. Adapun tanggal 15 Syaban 1445 H jatuh pada Minggu (25/2/2024) hari ini, dimana umat muslim banyak yang mengamalkan puasa Nisfu Syaban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian, banyak yang mempertanyakan apakah hari selain 15 Syaban masih bisa mengamalkan puasa sunah Nisfu Syaban ini?

Jadwal Puasa Nisfu Syaban

Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, Nisfu Syaban adalah hari pertengahan bulan Syaban. Sehingga sesuai namanya, puasa Nisfu Syaban ini dikerjakan pada hari Nisfu Syaban, yakni pada tanggal 15 bulan Syaban.

ADVERTISEMENT

Jadi apakah muslim yang ingin berpuasa selain di tanggal 15 Syaban apakah bisa?

Terkait hal ini, terdapat perbedaan pendapat dari para ulama. Sebagian ulama melarang puasa setelah Nisfu Syaban (setelah tanggal 15 Syaban), sebagian memperbolehkannya.

Syekh Wahbab al-Zuhaili dalam Fiqhul Islami wa Adillatuhu menjelaskan,

قال الشافعية: يحرم صوم النصف الأخير من شعبان الذي منه يوم الشك، إلا لورد بأن اعتاد صوم الدهر أو صوم يوم وفطر يوم أو صوم يوم معين كالا ثنين فصادف ما بعد النصف أو نذر مستقر في ذمته أو قضاء لنفل أو فرض، أو كفارة، أو وصل صوم ما بعد النصف بما قبله ولو بيوم النص. ودليلهم حديث: إذا انتصف شعبان فلا تصوموا، ولم يأخذبه الحنابلة وغيرهم لضعف الحديث في رأي أحمد

Artinya: Ulama mazhab Syafii mengatakan, puasa setelah nisfu Sya'ban diharamkan karena termasuk hari syak, kecuali ada sebab tertentu, seperti orang yang sudah terbiasa melakukan puasa dahar, puasa Daud, puasa Senin-Kamis, puasa nadzar, puasa qadha, baik wajib ataupun sunah, puasa kafarah, dan melakukan puasa setelah nisfu Sya'ban dengan syarat sudah puasa sebelumnya, meskipun satu hari nisfu Sya'ban. Dalil mereka adalah hadits: Apabila telah melewati nisfu Sya'ban janganlah kalian puasa. Hadits ini tidak digunakan oleh ulama mazhab Hanbali dan selainnya karena menurut Imam Ahmad dhaif.

Para ulama melarang melaksanakan puasa setelah Nisfu Syaban lantara hari itu dianggap sebagai hari syak (ragu). Maksudnya, karena setelah Nisfu Syaban sebentar lagi masuk bulan Ramadhan, maka dikhawatirkan orang yang mengerjakan puasa setelah Nisfu Syaban tidak sadar kalau sudah masuk bulan Ramadhan padahal dirinya masih berpuasa sunnah Syaban.

Ada pula ulama yang mengatakan puasa setelah Nisfu Syaban dilarang agar kita bisa mempersiapkan tenaga dan kekuatan untuk memasuki bulan suci Ramadhan.

Kendati demikian, sebagian ulama Syafii masih membolehkan mengerjakan puasa setelah Nisfu Syaban. Dengan catatan, orang tersebut sudah terbiasa mengerjakan puasa sunnah sebelumnya, misalnya puasa Senin-Kamis, puasa Ayyamul Bidh, puasa Nadzar, puasa qadha dan lain sebagainya.

Sementara menurut ulama lainnya, khususnya selain ulama mazhab Syafii, hadits di atas dianggap lemah karena ada perawi hadits yang bermasalah. Sehingga mereka tidak melarang puasa setelah Nisfu Syaban selama mengetahui kapan masuknya awal Ramadhan.

Ibnu Hajar al-'Asqalani dalam Fathul Bari menyatakan:

وقال جمهور العلماء يجوز الصوم تطوعا بعد النصف من شعبان وضعفوا الحديث الوارد فيه وقال أحمد وبن معين إنه منكر

Artinya: Mayoritas ulama membolehkan puasa sunnah setelah nishfu Sya'ban dan mereka melemahkan hadis larangan puasa setelah nishfu Syaban. Imam Ahmad dan Ibnu Ma'in mengatakan hadis tersebut munkar.

Amalan Lain di Bulan Syaban

Sebenarnya, selain puasa Nisfu Syaban, ada banyak amalan yang bisa dilakukan oleh umat muslim di bulan Syaban. Berikut ini sejumlah amalan yang bisa kamu lakukan di sepanjang bulan Syaban.

1. Memperbanyak Doa

Umat Islam dianjurkan untuk membaca doa sebanyak mungkin untuk menyambut Nisfu Syaban. Malam Nisfu Syaban bisa menjadi waktu tepat untuk memohon pertolongan dan permintaan pada Allah SWT.

اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيْمٌ تُحِبُّ العَفْوَ فَاعْفُ عَنَّا ياَ كَرِيْم.

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ وَالْمُعَافَاةَ الدَّائِمَةَ فِي الدِّينِ وَالدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ.

"Ya Allah, sesungguhnya engkau Maha Pengampun dan menyukai sifat pemaaf, maka ampunilah kami wahai dzat yang maha mulia. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu pengampunan, kesehatan dan pemeliharaan yang berkesinambungan dalam hal agama, dunia dan akhirat."

2. Membaca Yasin

Amalan sunnah ini didasarkan pada sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Bakar. Nabi Muhammad SAW bersabda:

يَنزِلُ اللهُ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِكُلِّ شَيْءٍ، إلَّا لِرَجُلٍ مُشْرِكٍ أَوْ رَجُلٍ فِي قَلْبِهِ شِحْنَاءٌ

Artinya, "Allah swt turun ke langit dunia pada malam Nisfu Syaban. Dia akan mengampuni segala sesuatu, kecuali dosa musyrik dan orang yang di dalam hatinya tersimpan kebencian (kemunafikan)." (HR al-Baihaqi).

Di malam tersebut, banyak masyarakat yang membaca Surat Yasin tiga kali, sambil memperbanyak berdoa. Surat Yasin yang pertama dibaca untuk memohon panjang umur (yang barakah) dan ketaatan/ketaqwaan serta dapat istiqamah kepada Allah SWT.

Surat Yasin yang kedua dibaca untuk memohon dijauhkan dari segala bentuk musibah, fitnah, bala/marabahaya lahir batin. Ketiga, surat Yasin dibaca untuk memohon kaya hati yang langsung dari Allah. Surat Yasin tersebut juga bisa dibaca setelah Maghrib, seperti penjelasan berikut.

وقال العلامة الديربي في "مجرباته" (ومن خواص "سورة يس" -كما قال بعضهم- أن تقرأها ليلة النصف من شعبان "ثلاث مرات": الأولى بنية طول العمر، والثانية بنية دفع البلاء، والثالث بنية الإستغناء عن الناس.

"Adapun pembacaan surat Yasin pada malam Nisfu Sya'ban setelah Maghrib merupakan hasil ijtihad sebagian ulama, konon ia adalah Syeikh Al-Buni dan hal itu bukanlah suatu hal yang buruk". (Syaikh Muhammad bin Darwisy, Asná al-Mathálib, 234)

3. Memperbanyak Dzikir

Amalan nisfu selanjutnya adalah berdzikir. Dalam dzikir, umat Islam dapat mengucap tahmid dan takbir sebanyak 100 kali. Setelah itu, dilanjutkan dengan sholawat nabi sebanyak 100 kali dan dzikir-dzikir lainnya kepada Allah SWT. Terdapat pula anjuran membaca Tasbih Nabi Yunus sebanyak 2.375 kali:

لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ

Syekh Abdul Hamid Qudus dalam kitab Kanzun Najah Was Surur mengatakan:

فإن تلاوة هذه الآية في هذه الليلة بالعدد المذكور تكون أمانا فى ذلك العام من البلايا والأوهام

"Siapa yang membaca dzikir ini di malam Nisfu Sya'ban sebanyak (2375) kali, maka dengan izin Allah Taala, ia akan diberikan perlindungan dari bala sampai tahun akan datang."

4. Memperbanyak Istighfar dan Menjauhi Larangan-Nya

Tidak ada satu pun manusia yang bersih dari dosa dan kesalahan. Itulah sifat manusia, yang dalam kesehariannya sering kali terjatuh dalam dosa. Meskipun demikian, Allah SWT senantiasa membuka pintu ampunan bagi siapa pun yang meminta.

Sebaik-baiknya berdoa juga perlu dibarengi dengan meminta ampunan (istighfar), terutama di malam Nisfu Syaban. Namun, di malam ini juga ditekankan agar umat muslim jangan melakukan larangan-Nya. Sebab ada dosa yang tidak diampuni pada Nisfu Syaban, sebagaimana diriwayatkan dari Mu'adz bin Jabal bahwa Rasulullah bersabda:

"Pada malam Nisfu Sya'ban (pertengahan bulan Sya"ban), Allah akan mengumumkan kepada sekalian manusia, bahwa la akan mengampuni orang-orang yang mau beristighfar (minta ampunan-Nya), kecuali kepada orang-orang yang menyekutukan-Nya, juga orang-orang yang suka mengadu domba (menciptakan api permusuhan) terhadap saudara muslim." (HR. al-Thabrani dan Ibnu Hibban)

Dalam riwayat lain dari Aisyah disebutkan bahwa Rasulullah bersabda:

"Malaikat Jibril telah datang kepadaku, seraya berkata: "Malam ini adalah malam Nisfu Sya'ban. Dan pada malam ini pula Allah akan membebaskan hamba-hamba-Nya dari neraka. Namun Allah akan membiarkan enam kelompok manusia tetap dalam neraka, karena telah melakukan dosa-dosa besar, yaitu:

1. Orang yang menyekutukanNya (syirik),

2. Orang yang suka mengadu domba (menciptakan permusuhan) terhadap sesama muslim,

3. Orang yang memutuskan tali silaturahim,

4. Orang yang sombong, yang berjalan dengan angkuh,

5. Orang yang durhaka terhadap kedua orangtuanya,.

6. Orang yang kecanduan minuman keras'." (Syu'ab al-Iman lil Baihaqy)

Nah detikers, itulah tadi penjelasan mengenai apakah boleh kita puasa Nisfu Syaban esok hari dan penjelasannya lengkapnya. Semoga membantu!




(tya/tey)


Hide Ads