BMKG Ungkap Panjang Sesar Sumedang 2,5 Kilometer

BMKG Ungkap Panjang Sesar Sumedang 2,5 Kilometer

Nur Azis - detikJabar
Jumat, 23 Feb 2024 18:13 WIB
Ilustrasi Gempa
Ilustrasi Gempa. Foto: Getty Images/iStockphoto/Petrovich9
Sumedang -

BMKG telah mengidentifikasi sesar penyebab gempa dengan kekuatan magnitudo 4,8 di Kabupaten Sumedang pada Minggu 31 Desember 2023. Sesar tersebut panjangnya 2,5 kilometer yang diberinya nama Sesar Sumedang.

Hal itu terungkap dalam kegiatan penyerahan dokumen gempa dan penamaan Sesar Sumedang dari BMKG kepada Pemda Kabupaten Sumedang yang digelar di Gedung Negara, Kabupaten Sumedang, Jumat (23/2/2024) sore.

Pj Bupati Herman Suryatman yang hadir dalam kegiatan tersebut menerima langsung dokumen dari BMKG dengan disaksikan Deputi Bidang Logistik dan Peralatan dari BNPB Lilik Kurniawan, dan jajaran pejabat baik dari Pemda Sumedang, BMKG dan BNPB lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Menurut survei yang sudah kita lakukan panjangnya (Sesar Sumedang) 2,5 kilometer dan kita fokus surveinya yakni wilayah Kota Sumedang yang terdampak, jadi panjangnya 2,5 kilometer itu lokasinya tepat di bawah kota Sumedang," terang Kepala BMKG Kota Bandung Teguh Rahayu atau yang biasa disapa Ayyu kepada detikJabar seusai kegiatan tersebut.

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan terkait Indeks kerentanan seismik atau tingkat kerentanan lapisan permukaan tanah saat terjadi gempa bumi di Sumedang, kata Rahayu, tingkatannya tersebut berbeda-beda dari setiap lokasi yang ditelitinya.

ADVERTISEMENT

"Jadi terkait kerentanan seismik yang kita hasilkan itu, kerentanan seismiknya berbeda-beda sudah ada petanya, jadi semuanya tidak sama," tegasnya.

Peta indeks kerentanan seismik yang dihasilkan sendiri bermanfaat untuk menentukan kebijakan terkait Rencana Tata Ruang dan Tata Wilayah (RTRW) bagi Kabupaten Sumedang ke depannya.

"Semisal pada saat kita membangun di area peta yang lebih gelap itu harus bagaimana perlakuannya dan yang berwarna terang dalam peta itu harus bagaimana perlakuannya, ini semuanya sudah ada dalam dokumen dan peta gempa hasil kajian yang akan kami serahkan ke pak bupati," paparnya.

Teguh menegaskan, dengan telah teridentifikasinya sesar penyebab gempa maka hal pertama yang harus dilakukan oleh pemerintah daerah yakni memperkuat upaya mitigasi.

"Kemudian kedua adalah building code-nya (peraturan pembangunan) sehingga kita menghasilkan data mikro zonasi untuk rujukan baik tata ruang dan tata wilayah, bagaimana building code bangunan didirikan," paparnya.

Sementara itu, PJ Bupati Sumedang Herman Suryatman mengungkapkan, hasil kajian BMKG tentang Sesar Sumedang tentunya sangat bermanfaat sebagai masukan dalam menentukan arah kebijakan pembangunan daerah ke depannya.

"Hasil kajian ini bermanfaat sebagai role input (masukan dalam hal kebijakan), pertama revisi Perda tentang RTRW karena mitigasi bencana gempa belum masuk dalam RTRW kita," ungkapnya.

Herman menambahkan dokumen gempa hasil kajian BMKG juga akan sangat bermanfaat dalam merumuskan terkait RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) dan RPJPD (Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah) bagi Kabupaten Sumedang.

"Nantinya kita turunkan lagi sampai ke rencana tahunan sampai kebijakan teknis semisal perizinan PBG (Persetujuan Bangunan Gedung) dan sebagainya, tentunya akan ada perubahan dan perbaikan yang mana nanti akan disesuaikan," tuturnya.

"Semisal bagaimana nanti izin untuk membangun rumah, pabrik dan sebagainya, itu nanti harus memperhatikan terhadap bencana gempa," tegasnya menambahkan.

(sud/sud)


Hide Ads