.webp)
Gempa tiga kali mengguncang Kota Padang Panjang dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar), Jumat siang. BMKG menyebut gempa terjadi akibat pergerakan Sesar Sianok.
"Dengan memperhatikan lokasi dan kedalaman pusat gempabumi, gempabumi yang terjadi merupakan gempabumi dangkal akibat adanya aktifitas Sesar Sianok," kata Kepala BMKG Stasiun Geofisika Padang Panjang, Suaidi Ahadi kepada detikSumut, Jumat (2/5/2025).
Ia menjelaskan, berdasarkan estimasi peta guncangan, gempa bumi dirasakan di Padang Panjang III-IV MMI atau getaran dirasakan oleh banyak orang dan terasa nyata dalam rumah, seakan-akan ada truk berlalu. Jendela, pintu, atau dinding berbunyi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bukittinggi, Padang Pariaman, Pariaman, Payakumbuh gempa dirasakan antara II-III MMI atau getaran dirasakan oleh banyak orang dan terasa nyata dalam rumah, seakan-akan ada truk berlalu.
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut," katanya.
Meski begitu, ia meminta kepada masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Masyarakat juga perlu menghindar dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempabumi. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempabumi," katanya lagi.
Sesar Sianok sendiri merupakan salah satu bagian dari Sesar Besar Sumatra (Great Sumatran Fault yang terletak di Provinsi Sumatera Barat). Segmen ini memiliki karakteristik unik karena berada di dekat gunung berapi aktif serta Kaldera Maninjau.
Sesar ini membentang dari tepi Danau Singkarak hingga garis Khatulistiwa sekitar 90 kilometer dan merupakan bagian dari sistem patahan aktif yang sering memicu gempa bumi di daerah itu.
(mjy/mjy)
