Ancang-ancang BPBD Kota Tasikmalaya Jelang Pencoblosan Pemilu 2024

Ancang-ancang BPBD Kota Tasikmalaya Jelang Pencoblosan Pemilu 2024

Faizal Amiruddin - detikJabar
Senin, 05 Feb 2024 12:00 WIB
Ilustrasi TPS Pemilu
Ilustrasi pemilu (Foto: Rifkianto Nugroho)
Tasikmalaya -

Menjelang Pemilu 14 Februari 2024, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya pasang kuda-kuda antisipasi potensi bencana alam yang dapat mengganggu kelancaran pesta demokrasi. Belakangan ini wilayah Tasikmalaya kerap kali diguyur hujan deras dan tiupan angin kencang. BPBD sudah menyiapkan rencana kontijensi untuk menghadapi potensi risiko itu

"Kita sudah memiliki rencana kontijensi bahwa menjelang pemungutan suara Pemilu, kami juga sudah berkoordinasi dengan pihak KPU," kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Tasikmalaya, Ucu Anwar, Senin (5/2/2024).

Salah satu langkah yang dilakukan BPBD adalah dengan menyiapkan satuan atau regu khusus untuk memantau dan mengamankan tempat pemungutan suara (TPS) yang dianggap memiliki potensi kebencanaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada satuan kita yang khusus memantau dan melakukan respons cepat. Memang ada beberapa wilayah yang dianggap memiliki risiko tinggi," kata Ucu.

Ucu menjelaskan wilayah yang dianggap rawan tersebut ada di 5 kecamatan yakni Tamansari, Bungursari, Cibeureum, Kawalu dan Purbaratu. Di lima wilayah itu BPBD menganalisa ada potensi tinggi terjadinya bencana alam longsor, banjir dan pohon tumbang.

ADVERTISEMENT

"Itu sudah menjadi perhatian kita dan sudah ada di kajian risiko bencana, sehingga tim kita sudah membagi tugasnya pada saat pemungutan suara dan siap membantu KPU," kata Ucu.

Terpisah Ketua KPU Kota Tasikmalaya Asep Rismawan mengakui bahwa ada risiko bencana di hari pemungutan suara. Menurut Asep, pihak BMKG sudah mengeluarkan peringatan atau prakiraan bahwa di 14 Februari ada potensi terjadinya hujan deras.

"Ya setelah BKMG mengeluarkan peringatan 14 Februari diperkirakan terjadi hujan deras kami sudah melakukan upaya atau langkah-langkah antisipasi," kata Asep.

Salah satu upayanya adalah menganjurkan agar pendirian TPS dilakukan di dalam ruangan. Entah itu sekolah, madrasah atau fasilitas pemerintah lainnya.

"Sudah kami komunikasikan dengan teman-teman PPK dan PPS, agar TPS didirikan indoor. Misalnya di sekolah atau bangunan lain yang sekiranya memungkinkan untuk dijadikan TPS. Ini dilakukan untuk menekan risiko TPS terdampak bencana alam, baik itu hujan deras atau tersapu angin kencang," kata Asep.

Bahkan untuk menyiapkan rencana ini KPU Kota Tasikmalaya akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan terkait peminjaman atau pemanfaatan gedung sekolah untuk dijadikan TPS.

"Hari ini kami rencananya berkoordinasi dengan Pemkot Tasikmalaya dan Dinas Pendidikan, untuk membahas ini," kata Asep.

Meski demikian Asep tak menampik jika tak semua lingkungan atau semua TPS bisa didirikan di dalam ruangan. Banyak lingkungan tak memiliki fasilitas gedung pemerintahan yang bisa dimanfaatkan sehingga terpaksa mendirikan tenda untuk TPS. Untuk kondisi seperti ini, KPU menurut Asep mengimbau agar KPPS menyiapkan jalur atau rumah aman untuk melakukan evakuasi kotak suara seandainya terjadi bencana.

"Bagi yang terpaksa outdoor atau mendirikan tenda, kami imbau agar menyiapkan rumah atau bangunan yang sekiranya bisa dimanfaatkan untuk mengevakuasi kotak suara mana kala terjadi bencana. Jadi safe house itu harus dekat dan sudah disiapkan," kata Asep Rismawan




(dir/dir)


Hide Ads