Dzehutiemhat, seorang juru tulis kerajaan di era Mesir Kuno kemungkinan sangat takut ular. Sebab, di makamnya ditemukan banyak rapalan mantra untuk mengusir ular.
Keterangan itu diungkapkan oleh Landgrafova, direktur dari Czech Institute of Egyptology. Dzehutiemhat, kemungkinan berusia 20 tahun dan meninggal karena osteoporosis di era Mesir Kuni. Dua bagian terpisah dari Kitab Orang Mati juga muncul di dalam ruang pemakaman.
"Meskipun pintu masuk berada di dekat ruang pemakaman Menechinekan terlindungi oleh Kitab Orang Mati pasal 144, dalam kasus Dzehutiemhat, ular dari Teks Piramida memainkan peran ini," kata Renata Landgrafova, sutradara dari Czech Institute of Egyptology.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Saat Pramugari Tangkap Ular di Kabin Pesawat |
Dinding selatan dan barat ruang pemakaman ditutupi dengan ritual pengorbanan. Pada langit-langitnya menampilkan gambaran perjalanan Matahari. Seluruh ruang pemakaman dihiasi dengan teks dan gambar adegan termasuk rangkaian panjang ucapan apotropaik yang menutupi dinding pintu masuk untuk mencegah gigitan ular.
Sementara bagian Teks Piramida juga menampilkan bahasa yang dimaksudkan untuk mewakili potensi bahaya yang ditimbulkan oleh ular. Selain itu meminta ular melindungi orang yang meninggal.
"Penekanan kuat pada mantra ular mungkin merupakan konsekuensi dari pilihan pribadi pemilik makam , karena tidak ada kasus serupa yang memiliki perhatian berlebihan terhadap mantra ini," ujar Miroslav Barta, direktur penelitian arkeologi Ceko di Abusir, kepada Live Science.
![]() |
Sebuah sarkofagus batu besar, ditutupi prasasti hieroglif dan gambaran dewa baik di dalam maupun di luar, menampilkan liturgi Kitab Orang Mati pasal ke-178. Tdia University College London mengatakan bahwa tiga kolom teks ini menawarkan formula untuk menyiapkan mayat. Sisi tutupnya menampilkan Kitab Kematian bab ke -42 -mantra untuk mengusir kejahatan termasuk ular.
Dekorasi pada peti mati memuat gambar dewi Eset dan Nebtheta serta kutipan tambahan dari Teks Peti Mati dan Teks Piramida. Kutipan tersebut mencerminkan perkataan yang muncul di dinding ruang pemakaman.
Barta mengatakan bahwa penemuan makam tersebut menawarkan pandangan lain tentang sejarah Mesir kuno di akhir kejayaannya di Periode Akhir.
"Makam poros mewakili jenis makam khusus pada periode ini," katanya. "Mereka diciptakan sebagai upaya khusus para elit Mesir kuno untuk renaisans dan didasarkan pada gambar makam Raja Djoser, pendiri Kerajaan Lama yang terkenal, pada masa pembangunan piramida pada milenium ke-3 SM."
Barta menambahkan luasnya teks magis dimaksudkan untuk memberikan jalan masuk yang lancar bagi orang yang meninggal ke akhirat. Namun yang menarik karena banyak mantra pengusir ular, para meneliti benar-benar tidak menemukan seekor pun ular di pemakaman ini.
Artikel ini telah tayang di detikInet dengan judul Sejarawan Temukan Makan Mesir Kuno Banyak Mantra Ular Mengerikan
(afr/yum)