Warga Braga Digigit Ular-Kena Pecahan Kaca Saat Cikapundung Meluap

Warga Braga Digigit Ular-Kena Pecahan Kaca Saat Cikapundung Meluap

Anindyadevi Aurellia - detikJabar
Minggu, 14 Jan 2024 13:32 WIB
Kondisi warga Braga, Kota Bandung pasca banjir pada Minggu (14/1/2024)
Kondisi warga Braga, Kota Bandung pasca banjir pada Minggu (14/1/2024) (Foto: Anindyadevi Aurellia/detikJabar)
Bandung - Pasca banjir menerjang Kota Bandung, ratusan warga telah diungsikan ke beberapa posko pengungsian di Gang Cikapundung. Pantauan detikJabar pada Minggu (14/1) siang, sejumlah posko saat ini tak lagi ramai. Mayoritas warga di pagi hingga sore hari mulai membersihkan dan menata kembali rumah mereka.

Dikatakan oleh dr Mahmudah, Dokter Fungsional Puskesmas Tamblong, warga baru mulai kembali ke posko pada malam hari untuk beristirahat. Saat ini, terdapat tiga pengungsi yang sedang dalam pengawasan intensif petugas kesehatan.

"Saat ini kondisi posko sudah tidak dipenuhi pengungsi, mereka sudah mulai membersihkan dan mulai pulang. Kami saat ini fokus menangani tiga pengungsi ada yang tunanetra, malaise atau lemas, dan kemarin terkena pecahan kaca dan paku," kata Mahmudah, ditemui Minggu (14/1/2024).

"Salah satu warga yang terkena pecahan kaca dan paku itu sempat ada indikasi infeksi, sempat panas kejang-kejang seperti step ya. Tapi sudah dirujuk ke RS Hasan Sadikin, saat ini sudah sehat, membaik. Saat ini cukup kami pantau terus di posko," lanjutnya.

Ia juga menceritakan bahwa sebelumnya terdapat seorang warga yang tergigit ular saat sedang membersihkan rumahnya. Warga tersebut pun langsung mendapatkan penanganan medis.

"Kemarin Jumat (19/1), saat banjir mulai surut itu ada bapak-bapak yang membersihkan rumahnya dan tergigit ular kecil. Saat itu juga langsung ditindak dan dibawa ke Biofarma, karena mulai terasa baal pada tangannya. Tapi setelah diobservasi ternyata sudah nggak kenapa-napa, jadi saat ini sudah dalam kondisi baik dan sehat," ujarnya.

Para pengungsi di hari pertama, dikatakan Mahmudah langsung mendapat monitoring kesehatan seperti cek tensi, tanda-tanda vital cek nadi, suhu, resporasi, dan menangani beragam keluhannya.

Ia mengatakan ada beberapa keluhan yang sempat dialami para pengungsi. Diperkirakan keluhan ini pun akan melonjak pada beberapa waktu ke depan.

Beberapa di antaranya yakni gatal-gatal dan hipertensi. Meskipun belum ada keluhan serius yang dirasakan oleh warga, namun ia memperkirakan diare dan gatal-gatal menjadi keluhan dalam beberapa waktu ke depan.

"Keluhan diare belum ada, tapi gatal-gatal dan hipertensi kemarin banyaknya. Meskipun para pengungsi saling terlihat ketawa-ketawa ya disini, tapi mungkin sebetulnya stres dan kepikiran rumahnya. Jadi ada yang punya riwayat hipertensi itu tinggi tensinya, yang tidak ada riwayat pun juga ikut tinggi tensinya," ucap Mahmudah.

"Nah kalau keluhan diare dan gatal-gatal ini diprediksi melonjak ya untuk beberapa waktu ke depan. Jadi kami pantau terus dan untuk penanganan mandiri, utamanya memang harus menjaga kebersihan karena dua penyakit itu kan faktornya lingkungan yang kotor. Takutnya bisa infeksi. Selain itu kalau diare ya harus mengganti cairan yang hilang, bisa dengan oralit," lanjutnya.

Seperti diketahui pada Kamis (11/1), banjir luapan Sungai Cikapundung menerjang Kota Bandung. Banjir ini terjadi akibat jebolnya tanggul aliran Sungai Cikapundung. Diduga, jebolnya tanggul disebabkan karena Sungai Cikapundung tidak sanggup menampung kiriman air dari wilayah Lembang.

Kondisi warga Braga, Kota Bandung pasca banjir pada Minggu (14/1/2024)Kondisi warga Braga, Kota Bandung pasca banjir pada Minggu (14/1/2024) Foto: Anindyadevi Aurellia/detikJabar

Salah satu permukiman warga Gang Apandi, Braga, Kota Bandung pun terdampak. Banjir merendam ratusan rumah warga. Dari data BPBD Jabar ada 600 unit rumah yang terendam banjir.

"Dampak 600 unit rumah, RW 8 250 rumah, RW 4 250 rumah, RW 3 dan 7 100 rumah," kata Pranata Humas Ahli Muda BPBD Jabar Hadi dalam keterangan tertulis yang diterima detikJabar, Jumat (12/1/2024).

"150 Jiwa mengungsi di teras Cikapundung dan 3 Jiwa pengungsi dalam kondisi sakit," lanjutnya. (aau/yum)



Hide Ads