Setahun Gempa Cianjur, Ratusan Siswa Masih Belajar di Tenda

Setahun Gempa Cianjur, Ratusan Siswa Masih Belajar di Tenda

Ikbal Slamet - detikJabar
Selasa, 21 Nov 2023 12:34 WIB
Siswa penyintas gempa Cianjur  belajar di tenda.
Siswa penyintas gempa Cianjur belajar di tenda. Foto: Ikbal Slamet/detikJabar
Jakarta -

Ratusan siswa SDN Citamiang Kabupaten Cianjur masih belajar di tenda darurat lantaran bangunan sekolah rusak berat usai diguncang gempa bumi pada 2022 lalu. Meskipun bencana gempa bumi sudah setahun berlalu, tetapi bangunan sekolah itu masih belum diperbaiki.

Dari luar, bangunan SDN Citamiang tampak masih kokoh berdiri, namun jika dilihat dari dalam, seluruh tembok dan atap rusak parah. Foto Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin tampak masih terpasang di antara tembok kelas yang rubuh dan jebol akibat gempa.

Para siswa pun tampak belajar di tenda bantuan dari Kemensos dan PMI, dengan menggunakan meja serta kursi kayu yang berhasil diselamatkan dari reruntuhan, atau puing bangunan kelas yang rusak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iya siswa masih belajar di tenda karena meskipun sudah satu tahun, tetapi gadung sekolah yang rusak belum diperbaiki. Katanya baru tahun depan diperbaikinya," ujar Neuis, guru SDN Citamiang, Selasa (21/11/2023).

Menurut Neuis, meskipun kegiatan belajar masih tetap bisa digelar, tetapi aktivitasnya tidak maksimal. Sebab menjelang siang hari, siswa dibuat kepanasan dengan teriknya matahari.

ADVERTISEMENT

"Harusnya kan bubar kelas itu jam 12 siang. Tapi karena cuaca, jam 11 sudah dipulangkan. Kasihan siswa kegerahan, kegiatan belajarnya juga jadi tidak maksimal," kata dia.

Dia mengungkapkan memasuki musim hujan ini, siswa juga dibuat khawatir dengan adanya angin kencang dan hujan deras. Pasalnya beberapa hari lalu seorang siswa mengalami luka usai tenda belajar terbang terhempas angin kencang.

"Jadi selain panas juga ancaman lainnya ialah angin kencang. Kemarin sempat angin kencang membuat tenda terbang dan menimpa salah seorang siswa. Makanya kalau cuaca kurang bagus, siswa dipulangkan lebih awal dan ketika hujan dari pagi maka belajarnya secara daring," tuturnya.

Dia berharap pembangunan sekolah bisa disegerakan, supaya para siswa bisa belajar dengan nyaman. "Ada tujuh kelas yang rusak. Dan kami harap bisa secepatnya diperbaiki. Kasihan siswa, belajarnya juga kurang nyaman," ungkapnya.

Siswa penyintas gempa Cianjur  belajar di tenda.Siswa penyintas gempa Cianjur belajar di tenda. Foto: Ikbal Slamet/detikJabar

Riska Nuril Hasmi, siswi Kelas 6 SDN Citamiang, mengaku jika belajar ditenda tidak nyaman. Selain panas, para juga keras belajar di tengah angin kencang dan guyuran hujan.

"Panas kalau siang. Dan, kalau hujan jadi kebasahan. Saya berharap bisa belajar lagi di kelas," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Cianjur mengatakan gempa bumi pada 2022 lalu menyebabkan 623 bangunan Paud, SD, dan SMP rusak.

"623 sekolah itu terdiri dari yang rusak berat, sedang, dan ringan. Yang berat total ada 192 sekolah," kata dia.

Menurutnya, sebagian besar sekolah yang mengalami rusak berat sudah diperbaiki, namun masih ada yang belum dan dianggarkan di tahun depan.

"Kalau yang rusak berat sebagian besar sudah selesai dibangun kembali. Tapi ada beberapa yang belum. Kalau yang rusak sedang dan ringan diperbaiki sekalian dengan sekolah rusak berat yang belum ditangani, dianggarkannya di 2024," tuturnya.

Penyintas Masih Tinggal di Tenda

Tak hanya siswa, para penyintas gempa bumi di Cianjur juga masih banyak yang tinggal di tenda pengungsian. Tercatat ada sekitar 1.700 penyintas tinggal di hunian sementara lantaran belum mendapatkan bantuan perbaikan rumah dan menunggu relokasi.

"Dari data yang ada, sekitar 1.700 penyintas masih tinggal di tenda atau Huntara (hunian sementara). Tapi masih didata ulang, khawatirnya masih ada yang belum terdata," ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cianjur Asep Sukma Wijaya.

Menurutnya para penyintas yang masih tinggal di tenda dikarenakan bantuan perbaikan rumah masuk dalam tahap 4.

"Jadi belum menerima bantuan itu karena belum cair, masuknya tahap 4. Tapi sudah terdata sebagai penerima bantuan," kata dia.

"Selain itu ada juga penyintas yang direlokasi, tetapi masih proses pembangunan rumah relokasinya," tambahnya.

Dia mengatakan para penyintas yang tinggal di tenda tersebut terus dipantau kondisinya, terutama terkait kesehatannya. "Kebutuhannya pasti kami penuhi, termasuk kesehatannya secara berkala dicek oleh dinas terkait," pungkasnya.

Cianjur Bangkit

Pemerintah dan masyarakat pun menggelar istigosah, berharap Kota Santri kembali bangkit dan terhindar dari bencana. Acara itu digelar serentak di seluruh kecamatan di Kabupaten Cianjur.

Pusat kegiatan istighosah dilakukan di Masjid Agung Cianjur, Selasa (21/11/2023). Tak hanya dihadiri Forkopimda Cianjur, para OPD, camat, DKM Masjid Agung Cianjur dan masyarakat, istigosah itu juga turut dihadiri Buya Yahya, pengasuh Lembaga Pengembangan Da'wah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah yang berpusat di Cirebon.

Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan, musibah gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 5,6 pada tahun lalu membuat kerusakan di 16 kecamatan dan 180 desa.

"Kejadian tersebut jelas menimbulkan kerugian bukan saja harta benda, melainkan juga korban jiwa," kata dia, Selasa (21/11/2023).

Namun pasca gempa bumi, kata Herman, menjadi momentum kebangkitan untuk bersama-sama dengan kebersamaan dan kekeluargaan yang diimplementasikan dalam tindakan gotong royong membangun kembali Cianjur dan bangkit dari keterpurukan.

"Sesuai dengan jargon 'Cianjur Bangkit', kita hadir bersama disini (Masjid Agung,red) berdoa bersama, memohon (bermunajat) kepada Allah Azza Wa Jalla, sekaligus untuk mengenang peristiwa 1 (satu) tahun yang lalu," katanya.

"Kira sama-sama berdoa agar Cianjur bisa segera bangkit, pulih, dan dijauhkan dari bencana alam atau segala macam musibah," tambahnya.

Herman mengatakan dibandingkan daerah lain yang mengalami bencana gempa bumi serupa, Cianjur dinilai sudah lebih cepat pulih.

"Tapi tetap masih banyak yang tinggal di tenda atau Huntara. Masih banyak yang harus dibenahi. Kita akan anggarkan di tahun depan untuk segala macam pembangunan dalam rangka recovery. Saya yakin Cianjur akan cepat Bangkit," pungkasnya.

(sud/sud)


Hide Ads