Pilu Penyintas Gempa Cianjur Masih Tinggal di Tenda

Pilu Penyintas Gempa Cianjur Masih Tinggal di Tenda

Ikbal Selamet - detikJabar
Kamis, 21 Nov 2024 16:45 WIB
Hunian sementara para penyintas gempa Cianjur
Hunian sementara para penyintas gempa Cianjur (Foto: Ikbal Slamet/detikJabar).
Cianjur -

Dua tahun lalu, tepatnya pada 21 November 2024, Kabupaten Cianjur diguncang gempa bumi dahsyat berkekuatan magnitudo 5,6. Bahkan duka dan dampaknya masih begitu terasa, terutama bagi penyintas yang sampai saat ini masih tinggal di tenda dan hunian sementara.

Seperti yang diketahui, gempa dangkal yang terjadi pada siang hari itu menyebabkan 643 orang meninggal.

Selain itu, gempa akibat aktivitas Sesar Cugenang itu juga meluluhlantakan Kota Santri. Puluhan ribu rumah rusak, banyak warga yang kehilangan tempat tinggalnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meskipun sebagian besar sudah kembali ke rumah usai rumahnya diperbaiki dari dana stimulan bantuan gempa bumi, tapi tak sedikit yang masih tinggal di tenda.

Pilu mendalam pun terus dirasakan para penyintas yang sampai hari ini masih tinggal di hunian sementara dengan terpal sebagai dinding dan batang bambu menjadi pondasinya.

ADVERTISEMENT

Salah satu penyintas yang masih tinggal di hunian sementara, ialah Ai (37), warga Kampung Kuta Wetan, Desa Mangunkerta, Kecamatan Cugenang. Sudah dua tahun dirinya tinggal di tenda hingga hunian sementara.

Panasnya terik matahari, dinginnya udara kala malam dan saat hujan deras menjadi teman sehari-hari Ai berserta keluarganya.

"Terhitung sudah dua tahun saya belum kembali ke rumah. Awalnya tinggal di tenda, dan sekarang tinggal di Huntara. Sebenarnya sama saja tenda, tapi bentuknya yang berbeda. Tentu tidak nyaman, kalau siang kepanasan dan malam kedinginan, apabila hujan takut bocor dan terbawa angin kencang," ungkap dia, Kamis (21/11/2024).

Meskipun sudah lelah dengan kondisi itu, tetapi Ai tetap harus bertahan untuk sementara waktu lantaran rumahnya belum selesai diperbaiki.

"Dapat bantuannya tahap empat, terakhir. Jadi sekarang belum selesai diperbaiki. Makanya masih tinggal di sini (huntara)," kata dia.

Dia mengaku, ingin segera kembali menempati rumah, agar anak-anaknya dapat tinggal lebih layak dan berangsur melupakan kejadian pahit dua tahun lalu.

"Kasian anak-anak kalau tinggal di tenda terus. Ingin segera rumah selesai dan kembali tinggal di rumah yang layak. Supaya anak-anak juga tidak lagi teringan kenangan gempa dua tahun lalu, bisa kembali menjalani hidup dengan normal dan bangkit lagi," kata dia.

Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Cianjur Asep Sukma Wijaya, mengatakan pihaknya masih mendata warga yang masih tinggal di tenda atau Huntara.

"Sebagian besar sudah kembali ke rumah. Adapun yang masih di Huntara karena menunggu rumahnya selesai. Tapi untuk memastikan apakah ada yang belum dapat bantuan dan apa kendalanya nanti kita data setelah bantuan tahap 4 selesai," pungkasnya.




(mso/mso)


Hide Ads