Berdasarkan data dari Unit Pengelola Waduk Jatigede, normal tampungan air Waduk Jatigede ada di angka sekitar 980 juta meter kubik. Sementara pada Oktober 2023 ini hanya di angka sekirat 382 juta meter kubik.
Kepala unit pengelola Waduk Jatigede Yuyu Wahyudin menjelaskan, Waduk Jatigede mengairi lahan dengan luas area sekitar 87 ribu hektar. Dari luas lahan tersebut, 66 ribu hektar untuk pengairan di Indramayu dan sisanya untuk Cirebon.
Sebagaimana Rencana Tahunan Operasi Waduk (RTOW), sambung Yuyu, debit air yang dikeluarkan pada Oktober - November 2023 ini ada di angka 20 meter kubik per detik. Hal itu mengingat pada bulan Oktober baru selesai musim tanam.
"Jadi debit air yang dikeluarkan sudah berkurang atau kecil (karena daerah hilir baru selesai musim tanam), terus bulan November akan ada pengeringan, debit air yang dikeluarkan pun akan lebih kecil lagi untuk persiapan musim tanam satu pada 1 Desember 2023," ungkap Yuyu kepada detikJabar belum lama ini.
Yuyu memaparkan, imbas musim kemarau, debit air dari aliran sungai yang masuk ke Waduk Jatigede menjadi berkurang atau di angka 12 meter kubik per detik. Hal itu menyebabkan elevasi Waduk Jatigede pun mengalami penurunan.
"Jadi tidak seimbang antara inflow (arus air yang masuk) dan outflow (arus air yang keluar) sehingga elevasinya terjadi penurunan," tuturnya.
Dengan melihat kondisi itu, sambung Yuyu, sebagaimana rencana untuk persiapan musim tanam satu pada Desember 2023 maka tingkat elevasi Waduk Jatigede dapat di angka 230 mdpl (meter di atas permukaan laut). Sementara dari elevasi normal di angka 260 mdpl, saat ini elevasinya ada di angka 240 mdpl.
"Sekarang masih di 240 mdpl, jadi masih ada 10 meter mdpl lagi untuk cadangan pada waktu musim tanam satu (Desember 2023)," terangnya.
Yuyu mengungkapkan, saat ini Waduk Jatigede sedang fokus untuk menyuplai kebutuhan air baku bagi PDAM dan aliran sungai. Pasalnya, daerah Indramayu dan Cirebon baru selesai musim tanam III sehingga kebutuhan akan pasokan air pun menjadi tidak terlalu banyak.
"Sehingga debit air yang kami rilis di angka 20 meter kubik per detik," ujarnya.
Yuyu kembali menegaskan bahwa debit air yang dialirkan Waduk Jatigede akan kembali dikurangi pada bulan November 2023. Hal itu sebagai persiapan memghadapi musim tanam I pada 1 Desember 2023.
"Nanti pada bulan November akan kami turunkan lagi (debit airnya) lantaran ada kegiatan pengeringan di saluran induk dan saluran sekunder karena mereka tidak membutuhkan air untuk irigasi. Jadi, Waduk Jatigede akan diturunkan kembali sebagai cadangan sebagai persiapan musim tanam di 1 Desember 2023," paparnya.
Yuyu menegaskan, pasokan air dari Waduk Jatigede ke daerah hilir sudah terpenuhi sebagai kebutuhan pengairan irigasi.
"Iya sudah terpenuhi untuk irigasi, jadi sekarang ini mereka (petani di daerah hilir) kebanyakan sedang panen hanya tinggal beberapa ribu hektar lagi yang belum tapi kebutuhan airnya sudah tidak sebanyak saat proses penanaman, pemeliharaan dan pembesaran padi," ucapnya. (yum/yum)