Bapenda Jabar Bantu Masyarakat yang Kesulitan Air Bersih

Bapenda Jabar Bantu Masyarakat yang Kesulitan Air Bersih

Bima Bagaskara - detikJabar
Rabu, 11 Okt 2023 22:45 WIB
Bapenda Jabar bantu masyarakat yang kesulitan air bersih.
Bapenda Jabar bantu masyarakat yang kesulitan air bersih. (Foto: Istimewa)
Bandung -

Kekeringan yang melanda Jawa Barat akibat kemarau berkepanjangan terus meluas. Tercatat sudah 23 kabupaten/kota di Jabar yang terdampak kekeringan di akhir tahun 2023 ini. Menurut data BPBD Jabar, hingga 10 Oktober 2023 kemarin, sebanyak 287.288 kepala keluarga (KK) yang terdampak kekeringan.

Adapun 23 daerah yang terdampak kekeringan hingga kekurangan air bersih meliputi Kota/Kabupaten Bogor, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Karawang, Kota/Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Bandung Barat.

Kemudian, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, Kota Cimahi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Kuningan, Kota Depok, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Indramayu, Kota/Kabupaten Cirebon. Lalu Kabupaten Subang, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Pangandaran, dan Kabupaten Bandung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Upaya untuk menanggulangi kekeringan itu pun dilakukan, termasuk mendistribusikan air bersih. Sebanyak 15,5 juta liter air bersih telah didistribusikan oleh Pemprov Jabar ke 23 daerah tersebut.

Pendistribusian air bersih itu dilakukan secara gotong royong, termasuk oleh Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jabar. Kepala Bapenda Jabar Dedi Taufik bahkan menginstruksikan semua jajarannya di 34 samsat se-Jabar turun langsung membantu masyarakat.

ADVERTISEMENT

Dedi menerangkan, kekeringan jadi isu yang fokus ditangani Pemprov Jabar. Bahkan Pj Gubernur Bey Machmudin kata dia telah membahas hal tersebut.

"Masalah kebutuhan air saat kemarau ini menjadi penting, karena ini salah satu kebutuhan primer. Kami dari Bapenda siap berkolaborasi untuk menyelesaikan persoalan ini," kata Dedi dalam keterangannya, Rabu (11/10/2023).

"Maka kami dari Bapenda sudah menginstruksikan kepada kepala Samsat untuk berkoordinasi dengan aparat pemerintah atau stakeholder setempat jika ada warga yang membutuhkan air," lanjutnya.

Dia mencontohkan, Samsat Majalengka bersama BJB sudah mendatangi beberapa wilayah yang kekurangan air di tiga desa dan mengerahkan 17 mobil tangki air dengan kapasitas masing-masing 6.000 liter air. Hal serupa juga dilakukan di Desa Sukamantri, Kecamatan Panjalu, Ciamis.

"Semua ini akan berjalan di semua daerah. Tentu ini bagian dari upaya pemerintah untuk mengatasi masalah kekeringan ini," ujar Dedi.

Sementara Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin mengatakan, salah satu daerah yang disorot karena kekeringan adalah Bekasi. Bey menuturkan, untuk mengatasi krisis air di musim kemarau, pembangunan infrastruktur penunjang telah sudah disiapkan.

"Untuk infrastruktur itu pasti ada, kalau bendungan perlu waktu. (Ada pula) sumur resapan, embung-embung, ini sudah termasuk yang diprioritaskan untuk dibangun di Bekasi ini," ucap Bey.

"Dan kita juga harus ingat, pada saat kekeringan seperti ini kita juga jangan terlena. Kita harus membersihkan lingkungan, jangan sampai nanti pada saat kekeringan, kering, pada saat hujan malah banjir," pungkasnya.

(bba/iqk)


Hide Ads