Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung mengadakan Kuliah Umum, yang dilaksanakan di Auditorium K.H. Ahmad Dahlan UM Bandung, pada Rabu (11/10/2023).
Dilaksanakannya acara ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dalam memanfaatkan Artificial Intelligence (AI) dalam era disrupsi digital bagi dunia kerja Jurnalistik dan Humas.
Euis Evi Puspitasari, Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi menjelaskan alasannya memilih tema AI ini sebagai bahasan dalam Kuliah Umum, yakni karena era disrupsi teknologi, sehingga para mahasiswa siap untuk menghadapi era seperti itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena memang sekarang era disrupsi informasi dan teknologi, sehingga mahasiswa lulusan Ilmu Komunikasi ini harus bisa siap di lapangan dalam menghadapi era yang seperti itu, jadi jangan sampai mahasiswa itu tertinggal. Dengan adanya AI ini, diharapkan mahasiswa melek dalam memahami teknologi digital, makanya tadi dijelaskan adanya transformasi digital, sehingga kita harus bisa menangkap peluang-peluang yang memang dunia sedang butuhkan," ujar Euis kepada detikJabar Rabu (11/10/2023).
Euis berharap dengan dilaksanakannya Kuliah Umum ini dapat memberikan motivasi kepada mahasiswa, supaya mereka bisa mengenal lebih dalam lagi, baik dalam dunia Humas ataupun Jurnalistik.
"Dengan diadakannya Kuliah Umum ini, setidaknya dapat memberikan pengenalan kepada mahasiswa, seperti materi OSINT yang disampaikan detikJabar tadi, mahasiswa jadi mengenal bahwa AI ini dapat dimanfaatkan dalam dunia kerja Jurnalistik. Kemudian materi Humas yang disampaikan Diskominfo tadi, dapat memberikan gambaran kepada mahasiswa bahwa kerja seorang Humas pun memiliki keterkaitan dengan dunia teknologi sebagai media untuk membranding dan lain sebagainya," jelas Euis.
Materi pertama yang disampaikan oleh Viky Edya Martina, selaku Kepala Seksi Pengolahan dan Penyediaan Informasi Diskominfo Jawa Barat, membahas mengenai Peran Humas di Era Transformasi Digital.
Menurutnya, di era yang kental akan teknologi digital, mau tidak mau seorang Humas harus beradaptasi dan mengikuti perkembangan tersebut.
"Terdapat 77% pengguna internet di Indonesia, secara mau tidak mau disadari ternyata warga negara kita banyaknya di dunia maya, itu sebabnya kita juga harus mau berubah, humas pemerintah harus mau menjangkau masyarakat yang berada di dunia maya sana, dengan berbagai digitalisasi," ucap Viky.
![]() |
Kemudian melalui materi kedua, yaitu Mengungkap Fakta dengan Open Source Intelligence (OSINT) yang disampaikan oleh Baban Gandapurnama selaku Kepala Redaksi detikJabar mengatakan bahwa, dalam era yang kental akan teknologi digital, dapat dimanfaatkan untuk membantu kegiatan jurnalistik dalam mencari informasi dengan menggunakan metode Open Source Intelligence (OSINT).
"Dalam era digital yang semakin maju, OSINT akan memiliki peran penting dalam dunia jurnalisme. Dengan semakin banyaknya informasi yang tersedia secara online, jurnalis akan membutuhkan keterampilan dan teknik OSINT untuk mengumpulkan informasi dengan lebih efektif," ucap Baban.
Tak hanya itu, dirinya mengatakan bahwa perkembangan teknologi akan membawa tantangan baru bagi OSINT jurnalistik. Sehingga dapat berkembang dengan lebih pesat lagi dan memberikan dampak yang positif.
"Perkembangan teknologi akan membawa tantangan baru bagi OSINT jurnalistik. Jurnalis harus terus memperbarui pengetahuan dan keterampilan mereka agar dapat mengikuti perkembangan teknologi dan memanfaatkannya secara bijak," pungkas Baban.
(yum/yum)