Jabar Hari Ini: Unggahan Pandawara Berujung Sampah di Pesisir Loji Sirna

Jabar Hari Ini: Unggahan Pandawara Berujung Sampah di Pesisir Loji Sirna

Tim detikJabar - detikJabar
Rabu, 04 Okt 2023 22:00 WIB
Sampah di Pesisir Loji, Sukabumi.
Sampah di Pesisir Loji, Sukabumi. (Foto: Istimewa)
Bandung -

Ragam peristiwa terjadi di Jabar hari ini, Rabu (4/10/2023). Dari mulai duel pelajar di Kabupaten Cianjur hingga Pesisir Loji Sukabumi yang akhirnya dibersihkan.

Tim detikJabar merangkum lima peristiwa yang membetot perhatian publik. Berikut rangkuman detikJabar soal peristiwa yang menggemparkan publik hari ini.

Duel Pelajar di Cianjur

Aksi duel pelajar kembali terjadi di Kabupaten Cianjur. Sejumlah siswa SMP di Kota Santri melakukan duel satu lawan satu di dekat pantai di Cianjur selatan. Informasi yang dihimpun detikJabar, aksi duel tersebut dilakukan oleh siswa dari 3 SMP di wilayah Kecamatan Sindangbarang, Cianjur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aksi duel itu dilakukan di atas tebing yang berbatasan dengan pantai tepatnya di Kampung Sedekan, Desa Mekarlaksana, Kecamatan Sindangbarang.

Terdapat dua video yang beredar dengan menunjukan pelajar SMP yang melakukan duel. Dalam kedua video itu terlihat pelajar melakukan duel satu lawan satu dengan disaksikan oleh teman-temannya.

ADVERTISEMENT

Selain itu terlihat juga ada dua orang pelajar SMA yang diduga berperan sebagai wasit duel.

Kapolsek Sindangbarang Iptu Dadang Rustandi, mengatakan aksi duel yang melibatkan pelajar dari 3 SMP itu terjadi pada Selasa (3/10) sore.

"Betul terjadi aksi duel pelajar SMP di Desa Mekarlaksana Kecamatan Sindangbaeang. Lokasinya dekat pantai, dan sepi dari aktivitas warga," kata Dadang, Rabu (4/10/2023).

Menurutnya, Polsek Sindangbarang dan dibantu jajaran Polres Cianjur sudah melakukan penyelidikan dan mendapati identitas dari para pelaku. Termasuk sekolah para pelaku.

"Sudah kami kantongi identitasnya. Sudah ada yang diamankan juga dan tengah diperiksa secara intensif terkait motifnya," kata dia.

"Kami akan tindak sesuai ketentuan yang berlaku," pungkasnya.

Tak membutuhkan waktu lama, polisi berhasil mengamankan belasan pelajar SMP yang melakukan duel satu lawan satu di tepi pantai Desa Mekarlaksana, Kecamatan Sindangbarang, Cianjur.

"Setelah identitas para pelaku didapat, termasuk dimana mereka bersekolah, Dalam hitungan jam, kami berhasil amankan para siswa yang terlibat duel dan para saksi yang berada di lokasi," ujar Aszhari, Rabu (4/10/2023).

Kapolsek Sindangbarang Iptu Dadang Rustandi, mengerjakan total ada 16 siswa yang diamankan, dimana 13 di antaranya merupakan siswa SMP dan 3 siswa SMA.

"Yang siswa SMA ini berperan sebagai wasit duel. Sudah kami amankan semuanya, dengan total 16 pelajar yang diamankan," kata Dadang.

Menurutnya dari 13 siswa tersebut, ada 10 siswa yang terlibat langsung duel. "Jadi duel ini satu lawan satu, dengan total lima kali duel. Jadi ada 10 siswa yang ikut berduel," kata dia.

Dadang menjelaskan dari hasil penyelidikan terungkap jika aksi duel itu berawal dari saling sindir di media sosial. Tidak terima dengan sindiran, akhirnya para siswa tersebut sepakat untuk melakukan duel.

"Awalnya saling sindir di media sosial, berujung janjian untuk duel. Janjiannya di lokasi yang sepi dari warga," ujar Dadang.

Menurut Dadang, belasan siswa tersebut saat ini masih diamankan di Mapolsek Sindangbarang untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

"Masih di Mapolsek Sindangbarang, kita masih mintai keterangan secara intensif. Kita juga panggil orang tuanya untuk pembinaan lebih lanjut baik ke siswanya atau orang tuanya agar tidak terulang lagi," pungkasnya.

Sebelumnya, dua kelompok pelajar SMK di Cianjur, Jawa Barat terlibat aksi duel lima lawan lima. Video aksi duel yang dilakukan di tengah lapangan itupun tersebar dan viral di media sosial.

Siswa SMK Sukabumi Tewas Terlindas Truk

Dua siswa SMKN 4 Sukabumi berinisial SP (16) dan MSF (16) di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat bertabrakan dengan mobil truk, Rabu (4/10/2023). Insiden itu mengakibatkan MSF tewas terlindas truk.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 07.30 WIB di Jalan Raya Pelabuhan II, Kampung Panyaweuyan, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi. Saat kecelakaan keduanya sedang dalam perjalanan menuju sekolah.

"Betul telah terjadi kecelakaan pada hari ini di mana sebuah kendaraan sepeda motor yang dikendarai oleh siswa atau pelajar SMKN 4 berinisial SP berboncengan dengan MSF dalam hal ini melaju dari arah Pangleseran menuju Kota Sukabumi," kata Kanit Gakkum Sat Lantas Polres Sukabumi Kota Ipda Jajat Munajat kepada detikJabar, Rabu (4/10/2023).

Ajat mengatakan pelajar yang membawa motor diduga melaju dengan kecepatan cukup tinggi dan berada di pertengahan jalan. Dari arah berlawanan terdapat kendaraan berjenis Mitsubishi Colt Diesel Truck Box. Tabrakan pun terjadi dan tak dapat dihindari.

"Untuk pengendara dan korban dibawa ke RSUD Syamsudin SH guna mendapatkan pengobatan dan perawatan. Namun karena korban atas nama MSF mengalami luka cukup parah akhirnya meninggal dunia," ungkapnya.

Ajat mengatakan korban SP mengalami luka terbuka di bagian lengan kanan. Sedangkan MSF mengalami luka terbuka di bagian lengan kiri dan terdapat bekas lindasan truk hingga tewas di tempat.

"Luka yang sempat saya periksa di RS bersama-sama dengan dokter jaga memang ada bekas lindasan ban di tangan sebelah kiri yang mengakibatkan luka terbuka di bagian lengan atas. Namun untuk penyebab kematian mohon maaf sampai saat ini kita masih nunggu hasil visum dari RS," jelasnya.

Saat ini supir truk bernama Teguh Satria Wibawa sudah diamankan dan diperiksa. "Kita amankan pengemudi truk diesel box yang jadi lawan tabrak dari pengendara sepeda motor. Kita amankan di Unit Laka Sat Lantas Polres Sukabumi Kota untuk dimintai keterangan," kata Ajat.

Khairur Rijal Berulah di Persidangan

Majelis Hakim Pengadilan Tipikor Bandung kembali menegur Sekdishub Kota Bandung Khairur Rijal saat sedang bertanya ke salah satu saksi persidangan. Rijal ditegur lantaran dianggap melontarkan pertanyaan yang keluar dari pembahasan perkara kasus tersebut.

Sekadar diketahui sidang lanjutan kasus korupsi proyek Bandung Smart City yang menyeret eks Walkot Bandung, Yana Mulyana itu digelar di Pengadilan Tipikor Bandung, Jalan Martadinata, Kota Bandung, Rabu (10/4/2023).

Mulanya Rijal diberi kesempatan oleh hakim untuk bertanya kepada saksi Asep Kurnia yang saat ini menjabat sebagai Plh Sekdishub Kota Bandung. Asep dihadirkan bersama Kepala BLUD Parkir Yogi Mamesa, Kasubbag TU UPTD Angkutan Ade Surya dan Kasi Pengaturan dan Pengawasan Dishub Bandung Apep M Solehudin di persidangan kasus korupsi proyek Dinas Perhubungan.

Saat mengkonfrotir Asep Kurnia, Rijal tiba-tiba melontarkan pertanyaan tentang proyek pembangunan gedung uji di Terminal Dago. Rijal mencecar Asep lantaran ia mengklaim bahwa lahan di Terminal Dago sedang bersengketa di pengadilan.

"Di kegiatan saudara tahun 2022, ada pembangunan gedung uji Terminal Dago. Itu kan lahannya sedang bersengketa," tanya Rijal kepada Asep Kurnia.

"Waktu itu memang ada sengketa, tapi udah inkrah, ada putusan hukumnya 2 tahun, sehingga dibangun. Tapi sekarang ada kasus baru, akhirnya pembangunannya dihentikan dan tidak bisa dilanjutkan," timpal Asep Kurnia ke Khairur Rijal.

Setelah itu, Rijal bertanya ke Asep mengenai proyek penerangan jalan umum (PJU) pada 2022. Hal ini asep tanyakan lantaran saat itu, Dishub belum bisa menyerap seluruh anggaran, sementara pada APBD Perbuhan kembali mendapat kucuran dana tambahan untuk proyek yang sama.

"Kegiatan PJU (APBD) murni belum bisa diserap, belum lagi ditambah di perubahan. Akhirnya untuk menyiasatinya, pakai eviden foto dari lokasi yang lain," ungkap Rijal saat mengkonfrotir Asep Kurnia.

Sebelum Asep Kurnia menjawab pertanyaan itu, Ketua Majelis Hakim Hera Kartiningsih langsung memotong pertanyaan Rijal. Hera aneh lantaran Rijal malah menanyakan hal berbeda dengan pembahasan di persidangan.

"Maaf yah, saya lama-lama kok tidak nyambung. Karena yang jadi pedoman sidang ini dakwaan penuntut umum terhadap saudara (Khairur Rijal). Kalau meluas seperti ini, saya juga tidak membaca ada (masalah) yang di Dago, yang di mana," kata Hera.

Hera menyarankan Rijal untuk fokus bertanya tentang materi dakwaan dari JPU. Jika Rijal punya bukti tambahan, Hera pun menyarankan terdakwa kasus suap proyek Dishub Kota Bandung itu untuk melaporkannya langsung ke aparat penegak hukum.

"Kan kita tidak boleh melebihi itu, nanti kalau mau saudara laporkan sendiri. Jadi ini khusus untuk perkara saudara saja, tidak meluas dari dakwaan," ungkapnya.

"Saya hentikan yah, maaf yah," tegas Hera yang membuat Rijal langsung berhenti bertanya kepada Asep Kurnia.

Kelanjutan Kasus Bayi dan Ibu Kandung Meninggal

Kasus meninggalnya Mamay Maida (30), seorang guru yang meninggal bersama bayi yang dikandungnya saat persalinan di RSUD Sumedang berbuntut panjang. Sang suami kini mengajukan tuntutan untuk RSUD Sumedang.

Tuntutan yang diajukan yakni meminta agar ada tindakan tegas dari pihak terkait yang salah satunya mencabut Surat Tanda Registrasi (STR) dokter dan bidan yang menangani pada saat kejadian.

"Pertama Cabut STR bidan dan dokter yang terlibat karena sudah melalaikan peringatan dan permohonan pasien. Ketika pasien sudah kehilangan nafas dan diberikan oksigen tapi kenapa masih dikasih obat induksi untuk keempat kalinya, bukannya dilakukan tindakan darurat," ungkap Ardiansyah Apendi kepada detikJabar, Selasa (3/10/2023) malam.

Ia pun mempertanyakan SOP (Standard Operating Procedure/prosedur standar operasional) dari RSUD Sumedang kaitannya dengan sistem pelayanan terhadap pasien bersalin BPJS. Sebab, saat itu dirinya sampai memohon agar istrinya yang sudah dalam keadaan kritis mendapatkan penanganan darurat.

Bahkan ia sampai menolak saat diminta tanda tangan pada saat istrinya yang malah akan diberikan obat induksi yang keempat kalinya.

"Apakah memang SOP BPJS begitu dalam pelayanan pasien bersalin BPJS, padahal saya sudah menolak tanda tangan dan saya saat itu inginnya segera lakukan tindakan," terangnya.

Bukan tanpa alasan ia mempertanyakan akan hal tersebut. Sebab menurut sepengetahuannya sebagaimana yang tertera dalam Pasal 63 ayat (1) Undang-undang Tenaga Kesehatan bahwa di sana dinyatakan bahwa tenaga kesehatan (bidan dan perawat) dapat memberikan pelayanan di luar kewenangannya.

"Dalam keadaan tertentu tenaga kesehatan dapat memberikan pelayanan di luar kewenangannya," ucapnya.

Dengan ini, ia pun menuntut ganti rugi kepada pihak rumah sakit yang dinilai telah lalai sehingga menyebabkan kematian istri dan anaknya yang masih ada dalam kandungan.

"Kedua menuntut ganti rugi kepada rumah sakit karena sudah lalai menangani yang menimbulkan korban dua jiwa sekaligus," tegasnya.

Ia mempertanyakan dengan tegas kenapa masih diberikan obat induksi untuk keempat kalinya jika prediksi rumah sakit terkait penyebab kematian istri dan anaknya yang masih dalam kandungan tersebut akibat emboli air ketuban.

"Jika penjelasan pihak rumah sakit adanya gejala emboli air ketuban dengan gelaja sesak nafas, bibir kebiruan, lalu kenapa masih dilakukan induksi keempat ? padahal pasien sudah dipakai alat nafas dan tidak dibawa tindakan serius," tegasnya.

Sekadar diketahui, Mamay Maida (30), warga Dusun Cipeureu, Desa Buanamekar, Kecamatan Cibugeul, Kabupaten Sumedang meninggal bersama bayi yang masih dikandungnya saat proses persalinan di RSUD Sumedang pada Minggu (1/10/2023).

Mamay diketahui seorang guru di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sarang Tengah. Bayi yang masih berada di dalam kandungannya itu merupakan anak keduanya setelah sebelumnya telah dikaruniai seorang anak perempuan bernama Azura Khaza Marzia Afandi yang kini telah berusia 5 tahun.

Pesisir Loji Dibersihkan Usai Viral

Masyarakat, TNI-Polri, dan pihak terkait lainnya turun bersama membersihkan sampah yang mengotori Pesisir Lojo, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi. Aksi bersih-bersih ini dimotori oleh Kodim 0622 Kabupaten Sukabumi.

Letkol Inf Anjar Ari Wibowo, Dandim 0622 mengatakan, pihaknya melakukan aksi bersih pantai yang merupakan bagian dari Karya Bakti menjelang hari jadi TNI yang ke 78 di tahun 2023.

"Pagi ini kita sudah memulai aksi untuk prmbersihan pantai, masih dalam rangkaian hari jadi TNI ke-78 di tahun 2023," kata Anjar kepada detikJabar, Rabu (4/10/2023).

Anjar tidak menampik, informasi soal Pantai Cibutun, Desa Sangrawayang, Kecamatan Simpenan yang diinformasikan oleh Pandawara Group menjadi masukan pihaknya untuk memperluas jangkauan bersih-bersih pantai yang memang akan dilakukan di pantai tersebut.

"Kami sampaikan bahwa Kodim sudah merencanakan beberapa kegiatan sosial, di antaranya donor darah, bakti kesehatan, bazzar pasar murah dan karyabakti. Awal kita menyasar fasilitas umum di Pasar Palabuhanratu dan TPI namun dengan adanya informasi dari rekan-rekan Pandawara Group, sehingga sasaran kami pindahkan dulu ke sini," kata Anjar.

Menurut Anjar, peranan influencer menginformasikan adanya sampah tersebut membuat pihaknya bergerak untuk menginisiasi pembersihan pantai.

"Kita prioritaskan ke Pantai Sangrawayang sehingga kami alihkan sasaran dengan melibatkan TNI-Polri, kemudian masyarakat simpenan sendiri semua OPD ada, estimasi ada 1.300 orang yang bergabung, TNI 350 orang, Polri 150, kecamatan 570 orang ada ribuan orang ditambah ada bantuan alat berat dari PLTU," kata Anjar.

Anjar menjelaskan, aksi bersih-bersih pesisir Loji sebenarnya sudah kerap dilakukan personel TNI-Polri dan pemerintah termasuk perusahaan yang terlibat setiap tahunnya. Termasuk kegiatan hari ini menjadi bagian dari bersih-bersih tersebut.

"Betul, jadi kita sampaikan kita sudah pernah bersih-bersih Pantai Loji dan karena ini satu hamparan kemarin 2 kilometer, hari ini kita sambung jadi sekitar 3 kilometer," ungkap Anjar.

Kegiatan itu akan berlangsung mulai hari ini hingga Sabtu 7 Oktober 2023. Masyarakat juga akan terus dilibatkan dalam kegiatan tetsebut. Pantauan di loksi terdapat berbagai jenis sampah di pesisir tersebut, selain sampah kayu juga terdapat sampah ceceran kain.

Terpisah, Senior Manager PLN Indonesia Power, PLTU Palabuhanratu Jabar II Rizky Priatna mengatakan pihaknya membantu menurunkan 4 alat berat untuk mengeruk sampah yang dekat ke arah laut. Dikerahui, pesisir Loji itu memang berdekatan dengan area PLTU.

"Kami kerahkan 4 alat berat, kemudian logistik 1000 makan siang, 1000 karung untuk menampung sampah, 1000 sarung tangan dan dari PLTU sendiri kita kerahkan 200 orang untuk proses hari ini, termasuk ada toilet portabel," jelas Rizky.

(sud/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads