Katak pohon mutiara yang ditemukan di aliran Cikoleangkak, Pegununungan Sanggabuana, Kabupaten Karawang memiliki bentuk yang indah. Namun sayang keberadaanya terancam, karena setiap tahun populasinya menurun.
Direktur Eksekutif Sanggabuana Conservation Foundation (SCF) Solihin Fuadi mengatakan, pihaknya menemukan salah satu hewan langka, saat melakukan penelitian di aliran Curug Cikoleangkak, hutan Sanggabuana.
"Salah satu temuan langka kami, yaitu hewan katak pohon mutiara, spesies ampibi ini menambah temuan data sebagai keanekaragaman hayati di Pegunungan Sanggabuana," ujar Solihin, saat dihubungi detikJabar, Rabu (13/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hewan bernama latin Nyxtixalus margaritifer itu, merupakan spesies yang hidup di aliran sungai lembap di ketinggian tertentu.
"Katak pohon mutiara ini, kami temukan di daun pohon di dekat aliran Cikoleangkak, saat kami menuju basecamp pada malam hari," kata dia.
Hewan nocturnal itu, kata Solihin, memiliki ciri khas yang unik dengan bentuk yang kecil dan berwarna oranye kecokelatan, berpola bintik.
"Ukuran panjang badannya sekitar 7 centimeter dengan lebar 3 centimeter, katak pohon mutiara berwarna oranye kecoklatan dengan bintik putih acak di tubuhnya. Kadang bintiknya juga berwarna merah, atau kuning keputihan, agak mirip mutiara sehingga disebut katak pohon mutiara," paparnya.
Java Tree Frog atau Pearly Tree Frog ini, kata Solihin, termasuk dalam kategori Least Concern (LC) atau resiko rendah berdasarkan data assessment tahun 2017 di IUCNRedList.
"Populasi katak pohon mutiara ini masuk dalam family Rhacophoridae yang setiap tahun populasinya menurun," ungkapnya.
Baca juga: Teror Mencekam di Jalanan Jabar |
Solihin mengungkap, katak ini kerap ditemukan di wilayah Jawa Barat dengan habitat khusus yang berfungsi sebagai penanda ekosistem lingkungan, atau kawasan hutan.
"Katak jenis ini mayoritas ditemukan di Jawa Barat di ketinggian 500-1.200 mdpl (meter di atas permukaan laut), adanya katak ini juga menjadi penanda bahwa ekosistem lingkungan itu masih terjaga dan harus dipertahankan," pungkasnya.
(mso/mso)