Peneliti BRIN Ungkap Spesies Baru Katak Pohon di Sulawesi, Satwa Endemik

ADVERTISEMENT

Peneliti BRIN Ungkap Spesies Baru Katak Pohon di Sulawesi, Satwa Endemik

Novia Aisyah - detikEdu
Rabu, 11 Jun 2025 11:30 WIB
Spesies baru katak pohon endemik di Sulawesi yang dinamakan Rhacophorus boeadii.
Spesies baru katak pohon endemik di Sulawesi yang dinamakan Rhacophorus boeadii. Foto: BRIN
Jakarta -

Tim peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menemukan spesies baru katak pohon di Sulawesi. Katak pohon tersebut merupakan satwa endemik di Sulawesi.

Spesies baru yang ditemukan itu berasal dari genus Rhacophorus. Spesimen ditemukan di dua lokasi berbeda di Pulau Sulawesi, yakni di Gunung Gandang Dewata (Sulawesi Barat) dan Gunung Katopasa (Sulawesi Tengah).

Spesies baru tersebut memiliki perbedaan mencolok secara morfologis maupun genetik apabila dibandingkan spesies-spesies Rhacophorus endemik Sulawesi yang sudah diketahui sebelumnya, yakni R georgii, R edentulus, dan R monticola.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Spesies baru ini diberi nama Rhacophorus boeadii. Penamaannya diberikan sebagai penghormatan kepada mendiang Drs Boeadi, naturalis dan ilmuwan dari Museum Zoologicum Bogoriense (MZB) yang sudah berkontribusi untuk dunia ilmu zoologi dan konservasi satwa herpetofauna di Indonesia. Herpetofauna adalah kelompok hewan melata yang meliputi kelas amfibi dan reptil.

Karakteristik Si Spesies Baru

Peneliti herpetologi BRIN, Amir Hamidy menerangkan R boeadii sp nov mempunyai karakter morfologis yang membedakannya dari tiga spesies Rhacophorus lain.

ADVERTISEMENT

Ia menyebut, spesies baru ini berukuran sedang. Panjang tubuh jantan sekitar 40-45 mm dan betinanya 48-54 mm. Ciri khas lain Rhacophorus boeadii jantan adalah moncongnya miring, ada pola bercak putih di sisi tubuh, dan kulit punggung kasar dengan bintik putih.

Amir mengatakan penemuan ini adalah hasil survei intensif yang dilakukan pada 2016-2019 di kawasan Gunung Gandang Dewata dan Gunung Katopasa. Analisis morfologi, genetika, dan suara panggilan jantan mendukung gagasan spesimen tersebut merupakan spesies yang belum pernah dideskripsikan.

"Kami sangat antusias dengan penemuan ini karena semakin membuka wawasan terhadap kekayaan biodiversitas Sulawesi yang unik. Namun, kami juga khawatir karena habitatnya yang terspesifikasi pada hutan dataran tinggi sangat rentan terhadap ancaman kerusakan habitat dan perubahan iklim," terang Amir, dikutip dari situs resmi BRIN pada Rabu (11/6/2025).

Pulau Sulawesi yang merupakan bagian dari kawasan Wallacea dikenal sebagai hotspot keanekaragaman hayati dengan tingkat endemismenya yang tinggi, khususnya untuk kelompok amfibi.

Namun disayangkan, kelangsungan spesies endemik terancam oleh tekanan terhadap habitat alami yang terus meningkat.

Penemuan ini juga telah dipublikasikan melalui jurnal ilmiah internasional Zootaxa (5569 (2): 201-230) dengan judul "Morphological and genetic analysis of Sulawesi Rhacophorus and description of a fourth species endemic to the island".




(nah/twu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads