Katak Pohon Mutiara yang Langka Ditemukan di Hutan Sanggabuana

Kabupaten Karawang

Katak Pohon Mutiara yang Langka Ditemukan di Hutan Sanggabuana

Irvan Maulana - detikJabar
Selasa, 12 Sep 2023 18:15 WIB
Katak pohon mutiara langka endemik jawa ditemukan di aliran Cikoleangkak Sanggabuana Karawang
Katak pohon mutiara langka endemik jawa ditemukan di aliran Cikoleangkak Sanggabuana Karawang (Foto: dok SCF).
Karawang -

Katak pohon mutiara langka ditemukan di Curug Cikoleangkak, Pegununungan Sanggabuana, Desa Cintalaksana, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Karawang. Temuan ini menambah daftar satwa liar yang dilindungi masih hidup di alam liar Karawang.

Direktur Eksekutif Sanggabuana Conservation Foundation (SCF) Solihin Fuadi mengatakan, satwa langka endemik jawa itu, ditemukan saat pihaknya melakukan assesment mendampingi Himpunan Mahasiswa Biologi Universitas Islam As-Syafi'iyah Pondok Gede, pada Jumat (8/9/2023) lalu.

"Katak pohon mutiara ditemukan di aliran Sungai Cikoleangkak saat kami melakukan pendampingan teman-teman mahasiswa Biologi," kata Solihin saat dihubungi detikJabar, Selasa (12/9/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menuturkan, hewan ampibi bernama latin Nyxtixalus Margaritifer itu, ditemukan pada malam hari dengan ciri khas berwarna terang bercorak bintik.

"Ketemunya malam hari ketika mengenalkan herpetologi dan satwa nocturnal kepada teman-teman, katak itu ada di daun pohon ketika menyeberang sungai kecil di bawah Curug Cikoleangkak menuju basecamp kami di Cikoleangkak. Lokasi penemuan ini di ketinggian sekitar 600 mdpl," kata dia.

ADVERTISEMENT

"Ciri khas keunikannya adalah berwarna oranye kecokelatan, dengan bintik putih acak di sebagian besar tubuhnya. Bintik putih atau merah, serta kuning keputihan itu yang mirip mutiara sehingga disebut katak ini disebut katak pohon mutiara," lanjutnya.

Ia menjelaskan, katak mutiara endemik jawa itu termasuk hewan nocturnal langka, yang hingga kini populasinya terus menurun akibat berkurangnya alam liar yang menjadi habibat mereka.

"Yang jelas penemuan katak pohon mutiara inj hal yang berharga, karena populasinya terus menurun, ini membuat kami gembira, selain menambah daftar temuan keanekaragaman hayati di Sanggabuana, hewan dari jenis ampibi ini juga menjadi indikator lingkungan yang baik," imbuhnya.

Katak mutiara endemik jawa itu, kata Solihin, merupakan salah satu bio indikator yang menandakan kondisi lingkungan hutan, dan akiran sungai masih terjaga.

Katak mutiara itu, juga termasuk dalam daftar resiko rendah di International Union for Conservation of Nature Red List (IUCN).

"Java Tree Frog atau Pearly Tree Frog ini juga masuk dalam kategori Least Concern (LC) atau resiko rendah berdasarkan data assesment tahun 2017 di IUCNRedList. Populasi katak pohon mutiara yang masuk dalam family Rhacophoridae juga menurun atau decreasing," ungkap Solihin.

Dalam peta sebarannya katak pohon mutiara ini, juga banyak ditemukan di Jawa Barat, di ketinggian 500-12.000 mdpl, dengan ukuran panjang sekitar 7 centimeter dan lebar 3 centimeter.

"Temuan katak pohon mutiara ini akan kami gunakan sebagai edukasi di lapangan, bagaimana peran sebuah takson sebagai indikator lingkungan, guna mengurangi potensi ancaman penurunan populasi akibat perubahan fungsi kawasan hutan, sekaligus mitigasi untuk mencegah penurunan populasinya," pungkasnya.

(mso/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads