Tak hanya di Ciamis, kucing di Kota Sukabumi, Jawa Barat juga mengalami angka kematian yang cukup tinggi akibat virus panleucopenia. Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi mencatat 60-70 persen kucing yang terserang virus ini tak dapat diselamatkan.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan, Peternakan dan Perikanan (DKP3) drh. Riki Barata menjelaskan, virus panleucopenia tidak termasuk dalam penyakit hewan menular strategis di Indonesia.
Baca juga: Cari Kucing Berujung Pencabulan |
"Karena memang virus itu sudah biasa menyerang kucing yang tidak divaksinasi. Virus ini tidak menular ke manusia tapi pada kucing bisa sangat mematikan," kata Riki kepada detikJabar, Selasa (22/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan, rata-rata dalam satu bulan terakhir, pusat kesehatan hewan di Kota Sukabumi pasti menangani kasus suspect virus panleucopenia. Angka kematiannya akan tinggi jika anak bulu (anabul) itu tidak divaksinasi.
"30 sampai 40-an kasus satu bulan terakhir, biasanya nanti reda, terus musim pancaroba kasusnya naik lagi. 60-70 persen angka kematiannya bila sudah menyerang ke kucing yang sebelumnya tidak divaksinasi," ujarnya.
Selain panleucopenia, virus yang sering menular ke kucing di Kota Sukabumi adalah calicivirus. Meski demikian, jumlah kasusnya lebih sedikit dibandingkan dengan penyakit yang disebabkan oleh panleucopenia.
"Biasanya terlihat gejala sakitnya setelah virus masuk di hari ketiga dan akan makin parah di hari ke 5,6 dan 7. Biasanya dari sekelompok kucing yang berada di satu lingkungan yang sama akan sangat fatal," jelasnya.
Adapun penularan virus ini bisa bersumber dari kucing yang menjadi pembawa virus dari dalam tubuhnya. Kemudian menyebar kepada kucing lainnya melalui kotoran atau sekret.
"Selain vaksinasi kucingnya, virus juga bisa dicegah dengan cara menjaga sanitasi dan biosecurity lingkungan. Pengendalian lalu lintas hewan dari daerah tertular juga bisa mengendalikan laju penularan, jangan sampai memasukkan hewan dari daerah tertular dan pentingnya karantina kucing yang datang dari daerah lain sebelum dimasukkan ke kelompok lainnya," tutupnya.
(iqk/iqk)