Tahapan penerimaan peserta didik baru (PPDB) Kota Bandung telah selesai digelar. Pengumuman PPDB tahap pertama, yaitu jalur prestasi, afirmasi, dan perpindahan orang tua telah dilaksanakan pada pertengahan Juni kemarin. Sedangkan tahap dua yaitu jalur zonasi pada 10 Juli 2023 kemarin.
Meski sebetulnya dinyatakan telah selesai, PPDB Kota Bandung masih dibuka hingga hari ini sampai pukul 23.59 WIB. Sebab dari 274 SD negeri di Bandung, masih ada sekolah yang kekurangan siswa baru.
Dilihat detikJabar pada laman resmi PPDB Kota Bandung 2022, ppdb.bandung.go.id, Selasa (11/7/2023), salah satu sekolah dengan pendaftar paling sedikit yaitu SDN 010 Cidadap yang hanya diisi oleh dua siswa baru. Keduanya mendaftar dari jalur zonasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padahal dalam laman tersebut terlihat SDN 010 Cidadap punya kuota total 28 calon siswa baru, semuanya dari jalur zonasi.
Tapi, hanya dua orang yang mendaftar melalui jalur zonasi ke sekolah yang beralamat di Jl Dr Setiabudhi No 234, Ledeng, Cidadap RT 2 RW 1, Kota Bandung tersebut.
Saat dikonfirmasi soal hal ini, Ketua Tim PPDB Kota Bandung Edy Suparjoto mengaku, masih ada beberapa sekolah yang masih kekurangan pendaftar. Namun ia tak punya data rinci ada berapa sekolah yang masih jauh dari batas kuota.
Tapi dalam pantauan detikJabar dalam laman PPDB, ada tujuh Sekolah Dasar (SD) yang masih kekurangan siswa. Salah satu dengan siswa pendaftar paling sedikit yakni SDN 010 Cidadap.
"Masih ada sekolah yang kekurangan murid, jadi buka tahap 3 secara sistem bagi sekolah yang belum memenuhi kuota, jadi yang belum mendapat sekolah bisa mendaftar ke SD-SMP yang belum penuh kuota," kata Edy kepada detikJabar via telepon, Selasa (11/7/2023).
Ia menjelaskan, hal ini disebabkan karena terdapat beberapa sekolah yang tidak berada di wilayah dengan anak yang masih menginjak usia sekolah.
"Jadi rara-rata sekolah yang kekurangan pendaftar itu ada di daerah yang anak dengan usia sekolah sudah tidak ada. Dulu kan sekolah ada di tempat padat penduduk, seiring waktu sekarang sudah tidak ada lagi anak-anak usia sekolah SD-SMP," ucap Edy.
Ia menampik saat ditanya apakah ada sekolah yang membludak karena terpaku pada satu sekolah tertentu pendaftarannya. Ia pun mengatakan selanjutnya bakal ada evaluasi sekolah.
"Nggak, menyebar kok. Termasuk yang statusnya sekolah membludak itu biasanya karena berdiri di lingkungan yang usia anak sekolahnya banyak. Insyaallah kita lakukan analisa untuk pembangunan sebagai evaluasi di wilayah yang butuh sekolah," ujarnya.
Ia mengakui masih ada daerah yang tidak merata jumlah penduduk dan sekolahnya. Disdik Kota Bandung kata dia, bakal memikirkan soal hal ini.
"Zonasi nggak akan diperluas, tapi kita akan analisa tingkat kepadatan atau demografi dan kebutuhan. Kan ada juga SD yang direlokasi jadi SMP gitu ada beberapa, itu kita lihat tergantung kebutuhan," ucapnya.
(aau/mso)