Dear Warga Bandung, Ayo Antisipasi Dampak El Nino!

Dear Warga Bandung, Ayo Antisipasi Dampak El Nino!

Anindyadevi Aurellia - detikJabar
Kamis, 22 Jun 2023 04:30 WIB
Ilustrasi Musim Kemarau
Ilustrasi kemarau. (Foto: Getty Images/iStockphoto/happy8790)
Bandung -

Puncak El Nino diprediksi bakal terjadi di Jawa Barat pada Agustus 2023. Bahkan tahun ini, musim kemarau diprediksi bersifat di bawah normal atau lebih kering dibanding biasanya.

Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) Bandung mengimbau masyarakat lebih siap terhadap kemungkinan dampak musim kemarau.

Pengamat Meteorologi Dan Geofisika (PMG) Madya BMKG Stasiun Geofisika Kelas I Bandung Neneng Sugianti mengatakan, El Nino akan mulai terjadi pada Juni.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedangkan untuk Kota Bandung akan mulai memasuki musim kemarau pada Mei dasarian II hingga Oktober 2023. Puncak musim kemarau akan terjadi pada Agustus 2023.

"Berdasarkan pantauan BMKG Bandung, terjadi penurunan jumlah curah hujan dasarian di beberapa pos pengamatan curah hujan," ungkap Neneng dalam keterangan yang diterima detikJabar Rabu (21/6/2023).

ADVERTISEMENT

Ia mengatakan, pada puncak musim hujan Kota Bandung pada Juli dan Agustus, nilai curah hujan klimatologisnya adalah 73 mm dan 54 mm berturut-turut. Hal ini membuktikan hujan tetap terjadi, bahkan pada puncak musim kemarau sekalipun.

Namun, El Nino akan membuat musim kemarau berpeluang lebih lama terjadi di wilayah Bandung Raya.

"Secara volume, atau jumlah curah hujan, akan membuat musim kemarau menjadi lebih kering dibandingkan kondisi klimatologisnya. Tapi pada puncak musim kemarau, masyarakat perlu lebih siap menghadapi bencana hidrometeorologis yang mungkin terjadi," kata dia.

Neneng pun mengimbau masyarakat waspada potensi bencana hidrometeorologi. Meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kejadian bencana hidrometeorologi seperti angin puting beliung, kekeringan, dan kebakaran hutan dan lahan.

Ia pun menyarankan agar masyarakat bisa lebih bijak terkait penyimpanan air. Itu bisa dilakukan dengan gerakan memanen air hujan atau melakukan manajemen air bersih serta melakukan hemat air.

"Terpenting, masyarakat tidak perlu panik dengan isu El Nino, namun tetap mengikuti perkembangan informasi iklim dari BMKG," kata Neneng.

(aau/orb)


Hide Ads