Hewan merupakan salah satu makhluk Allah yang diciptakan untuk menyeimbangkan alam kehidupan di bumi. Menukil Ensiklopedia Al-Quran dan Hadis Per Tema; Ayat dan Hadis tentang Alam Semesta dan Penghuninya yang diterbitkan oleh Alita Aksara Media, bahkan Rasulullah pernah melarang untuk membunuh hewan atau binatang tertentu.
Hal tersebut didasarkan pada hadits berikut: Ibnu Abbas berkata, "Nabi SAW melarang membunuh empat macam binatang, yaitu: semut, lebah, burung hudhud, dan burung shurad (salah satu jenis burung)." (HR Abu Dawud).
Dikutip dari detikHikmah, selain hewan-hewan tersebut, ada juga lima hewan lainnya yang kisahnya disebutkan di dalam Al-Qur'an untuk dijadikan pelajaran bagi manusia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun berikut ini adalah beberapa daftar hewan-hewan yang disebutkan dalam Al-Qur'an yang dilansir dalam buku Hewan-Hewan yang Disebutkan dalam Al-Qur'an yang Mulia dan As-Sunnah yang Shahih yang disusun oleh Zaki Yamani.
1. Gajah
Penyebutan gajah ada di dalam Al-Qur'an surat Al Fil ayat 1 ketika Allah menceritakan kisah Raja Abrahah yang memimpin pasukan besar dan kuat yang mengendarai gajah dengan tujuan menghancurkan Kakbah.
Allah SWT berfirman,
اَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِاَصْحٰبِ الْفِيْلِۗ
Artinya: "Tidakkah engkau (Nabi Muhammad) memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap pasukan bergajah?"
Abrahah yang menunggangi gajahnya yang bernama Mahmud membentuk pasukan gajah (ashabil fiil) yang hendak menghancurkan Kakbah sempat membuat takut orang-orang Arab yang tidak memiliki persiapan apapun untuk melawan dan menghadang mereka.
Lantas, atas kuasa-Nya Allah pun mengirimkan burung-burung ababil yang membawa batu yang dibakar (matbukh) untuk dilemparkan kepada pasukan gajah agar dapat mempertahankan Kakbah. Mereka pun akhirnya binasa akibat panasnya batu tersebut.
2. Ular
Apabila mendengar nama binatang ini, pasti akan familier dengan kisah Nabi Musa AS ketika berhadapan dengan para tukang sihir Fir'aun. Nabi Isa diwahyukan oleh Allah untuk melemparkan tongkatnya ke hadapan ular-ular hasil sihir.
Kisah ini berawal dari Fir'aun yang bersikap sombong karena merasa bahwa dirinya yang telah membesarkan Musa. Ia pun mendustakan ayat-ayat yang dibawa oleh Musa dan menuduhnya telah melakukan sihir. Fir'aun pun menantang Musa untuk melawan tukang-tukang sihir yang diperintah olehnya.
Mereka melemparkan tongkat-tongkat yang kemudian berubah menjadi ular yang saling tumpang tindih satu sama lain. Namun, Nabi Musa memiliki ular yang lebih besar dari mereka semua atas kuasa Allah. Hal ini diabadikan dalam Al-Qur'an surat Ash-Shu'ara ayat 32, Allah berfirman,
فَاَلْقٰى عَصَاهُ فَاِذَا هِيَ ثُعْبَانٌ مُّبِيْنٌ ۚ
Artinya: "Maka, dia (Musa) melemparkan tongkatnya, tiba-tiba ia (tongkat itu) menjadi ular besar yang nyata."
3. Kambing
Hewan ini disebutkan dalam kisah Nabi Daud dan Nabi Sulaiman ketika keduanya memberikan keputusan atas perkara dua orang yang mendatangi mereka karena berselisih tentang hukum tanaman yang dirusak oleh kambing.
Kisah ini memiliki hikmah pelajaran yang baik bagi para hakim atas orang-orang yang berselisih karena perkara pelik yang membutuhkan keputusan yang tepat dan adil bagi kedua belah pihak. Oleh karena itu, Allah berfirman dalam Al-Qur'an surat Al Anbiya 78-79,
وَدَاوٗدَ وَسُلَيْمٰنَ اِذْ يَحْكُمٰنِ فِى الْحَرْثِ اِذْ نَفَشَتْ فِيْهِ غَنَمُ الْقَوْمِۚ وَكُنَّا لِحُكْمِهِمْ شٰهِدِيْنَ ۖ فَفَهَّمْنٰهَا سُلَيْمٰنَۚ وَكُلًّا اٰتَيْنَا حُكْمًا وَّعِلْمًاۖ وَّسَخَّرْنَا مَعَ دَاوٗدَ الْجِبَالَ يُسَبِّحْنَ وَالطَّيْرَۗ وَكُنَّا فٰعِلِيْنَ
Artinya: "(Ingatlah) Daud dan Sulaiman ketika mereka memberikan keputusan mengenai ladang yang dirusak pada malam hari oleh kambing-kambing milik kaumnya. Kami menyaksikan keputusan (yang diberikan) oleh mereka itu. Lalu, Kami memberi pemahaman kepada Sulaiman (tentang keputusan yang lebih tepat). Kepada masing-masing (Daud dan Sulaiman) Kami memberi hikmah dan ilmu. Kami menundukkan gunung-gunung dan burung-burung untuk bertasbih bersama Daud. Kamilah yang melakukannya."
4. Kuda
Terdapat kisah di dalam Al-Qur'an mengenai Nabi Sulaiman yang memiliki kuda-kuda yang sangat bagus. Beliau sangat menyenanginya dan menghabiskan waktu bersamanya untuk melihat dan memilih kuda-kuda terbaik hingga hampir melalaikan waktu untuk beribadah kepada Allah.
Oleh karena itu, Nabi Sulaiman pun menyesali perbuatannya dan Allah memerintahkan untuk menyembelih kuda-kuda tersebut agar tidak melupakan waktunya lagi untuk beribadah. Allah berfirman dalam Al-Qur'an surat Ash Shad ayat 31-33,
اِذْ عُرِضَ عَلَيْهِ بِالْعَشِيِّ الصّٰفِنٰتُ الْجِيَادُۙ فَقَالَ اِنِّيْٓ اَحْبَبْتُ حُبَّ الْخَيْرِ عَنْ ذِكْرِ رَبِّيْۚ حَتّٰى تَوَارَتْ بِالْحِجَابِۗ رُدُّوْهَا عَلَيَّ ۚفَطَفِقَ مَسْحًا ۢبِالسُّوْقِ وَالْاَعْنَاقِ
Artinya: "(Ingatlah) ketika pada suatu petang dipertunjukkan kepadanya (kuda-kuda) yang jinak, (tetapi) sangat cepat larinya. Maka, dia berkata, "Sesungguhnya aku menyukai kesenangan terhadap yang baik (kuda) sehingga aku lalai mengingat Tuhanku sampai ia (matahari atau kuda itu) bersembunyi di balik tabir (hilang dari pandangan). Bawalah semua kuda itu kembali kepadaku." Lalu, dia mengusap-usap kaki dan leher (kuda itu)."
5. Keledai
Keledai adalah salah satu hewan yang dianggap sebagai simbol dari kebodohan atau kelemahan. Dalam beberapa riwayat, Rasulullah juga mengumpamakan kesalahan atau perbuatan yang buruk seperti seekor keledai.
Allah juga membuat perumpamaan tentang kaum Yahudi yang dikenal memiliki sifat keras kepala, curang, senang menipu, dan seringkali ingkar janji sebagaimana sifat keledai. Oleh karena itu Allah berfirman dalam Al-Qur'an surat Al Jumuah ayat 5,
مَثَلُ الَّذِيْنَ حُمِّلُوا التَّوْرٰىةَ ثُمَّ لَمْ يَحْمِلُوْهَا كَمَثَلِ الْحِمَارِ يَحْمِلُ اَسْفَارًاۗ بِئْسَ مَثَلُ الْقَوْمِ الَّذِيْنَ كَذَّبُوْا بِاٰيٰتِ اللّٰهِ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَ
Artinya: "Perumpamaan orang-orang yang dibebani tugas mengamalkan Taurat, kemudian tidak mengamalkannya, adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab (tebal tanpa mengerti kandungannya). Sangat buruk perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah. Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang zalim."
Itulah 5 daftar hewan-hewan yang disebutkan di dalam Al-Qur'an dan juga penjelasannya. Hal ini menegaskan bahwa Al-Qur'an termasuk kitab yang wajib diimani dan diamalkan karena merupakan wahyu Allah yang nyata dan tidak dapat diragukan lagi kebenarannya.
Artikel ini telah tayang di detikHikmah dengan judul 5 Nama Hewan yang Disebutkan dalam Al-Qur'an, Apa Saja?
(yum/yum)