Pulau Socotra di Yaman menyimpan banyak misteri. Ada yang meyakini jika di tempat inilah Dajjal bersembunyi dan akan muncul saat waktunya tiba.
Umat Islam mempercayai bahwa Dajjal bersembunyi di sebuah gua yang kini keberadaannya masih menjadi misteri. Entah dari mana, mitos Socotra sebagai tempat persembunyian Dajjal itu berasal.
Dikutip dari detikInet, bukan tanpa sebab Socotra dipercaya menjadi tempat alien atau persembunyian Dajjal. Pulau ini memang terkenal memiliki kisah-kisah aneh seperti pohon-pohon yang menghasilkan cairan seperti darah hingga keberadaan hutan kemenyan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Faktanya, tempat ini menyimpan keindahan dan terdapat berbagai jenis spesies flora dan fauna unik yang tidak bisa ditemukan di berbagai belahan dunia manapun selain di Pulau Socotra.
Menyimpan Sejarah
Tempat ini juga punya sejarah peperangan, terbukti dengan ditemukannya benteng Jebel Hawari. Benteng ini konon mengungkap kisah pergolakan yang berlangsung selama lebih dari seribu tahun.
Melalui penelitian yang dilakukan arkeolog Julian Jansen van Rensburg, terungkap bahwa kemungkinan benteng tersebut berasal dari abad ke-8 Masehi, menjadikannya salah satu benteng era Islam terakhir yang tersisa di pulau itu.
![]() |
Socotra atau Soqatra (dalam bahasa Arab), seperti dikutip dari The National News adalah tempat pertempuran berdarah pada tahun 1507 antara penjajah Portugis dan para pembela yang setia kepada Syekh Mahri dari Qishn, di pantai timur Yaman, dekat Oman.
"Kronik sejarah cukup jelas. Itu adalah pertarungan berdarah dan kekerasan. Akan sangat sulit bagi Portugis untuk merebut benteng itu," kata Dr Van Rensburg, yang telah menghabiskan 20 tahun mempelajari arkeologi dan warisan Socotra.
Salah satu motif penaklukan Portugis atas Socotra adalah untuk mengontrol perdagangan masuk dan keluar dari Laut Merah. Pulau Socotra dulu merupakan pusat perdagangan kuno orang-orang dari Roma, Yunani, dan Mesir.
Mereka biasanya menjual obat-obatan eksklusif seperti kemenyan dan resin merah khusus yang dikenal sebagai 'darah naga' yang digunakan sebagai pewarna dan untuk tujuan pengobatan. Semuanya diekstraksi dari berbagai tumbuhan endemik di pulau ini.
Penulis perjalanan asal Inggris Tim Mackintosh-Smith mengunjungi benteng tersebut Jebel Hawari pada tahun 1999. Saat itu ia menulis: "Sebagian besar penduduk tampaknya tidak menyadari keberadaannya dan bahwa reruntuhannya tidak menarik tetapi pemandangan Dataran Hadibu sangat indah."
Seperti sudah disebutkan sebelumnya, Socotra terkenal karena flora dan faunanya yang unik, dengan sekitar 700 spesies endemik termasuk pohon darah naga yang damar merahnya pernah menjadi ekspor utama.
Selain itu ada bukti jalur perdagangan berusia 2.000 tahun dengan India melalui prasasti kuno di dinding gua Hoq. Dr Van Rensburg berharap situs seperti Jebel Harawi bisa menerima pengakuan yang layak.
Dikutip dari laman welcometosocotra.com, pada 2008, Konvensi Warisan Dunia UNESCO mendaftarkan Pulau Socotra sebagai Situs Warisan Dunia. Hal tersebut menjadikan Pulau Socotra sebagai kawasan lindung, karena keanekaragaman hayati dan spesies pulau yang unik di dalamnya terancam.
Artikel ini telah tayang di detikInet dengan judul Disebut Markas Dajjal, Pulau Socotra di Yaman Simpan Keindahan Misterius
(yum/yum)