Jabar Hari Ini: Guru Sabil Tolak Mengajar Lagi di SMK Cirebon

Jabar Hari Ini: Guru Sabil Tolak Mengajar Lagi di SMK Cirebon

Tim detikJabar - detikJabar
Kamis, 16 Mar 2023 22:00 WIB
Muhammad Sabil, guru SMK di Cirebon yang dipecat usai kritik Ridwan Kamil
Muhammad Sabil, guru SMK di Cirebon yang dipecat usai kritik Ridwan Kamil (Foto: Ony Syahroni)
Bandung -

Beragam peristiwa terjadi di Jawa Barat (Jabar) hari ini, Kamis (16/3/2023). Mulai dari guru di Cirebon yang dipecat gegara kritik Ridwan Kamil bisa mengajar lagi hingga delapan pemain Persib pergi jelang laga melawan Dewa United.

Berikut rangkuman Jabar hari ini:

1. Guru di Cirebon yang Dipecat Bisa Mengajar Lagi

SMK Telkom Sekar Kemuning, Kota Cirebon angkat bicara menanggapi adanya salah seorang guru yang dipecat usai melontarkan kritikan kepada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Pihak sekolah memastikan pemecatan terhadap guru bernama Muhammad Sabil itu dilakukan atas beberapa pertimbangan dan tidak ada kaitannya dengan postingan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum dan SDM SMK Telkom, Cahya Riyadi mengatakan, sebelum mengeluarkan surat pemecatan, pihaknya telah beberapa kali memberikan surat peringatan terhadap Muhammad Sabil.

Cahya menyebut, pihaknya memiliki catatan terkait pelanggaran yang dilakukan oleh Muhammad Sabil selama bekerja sebagai guru di SMK Telkom Sekar Kemuning.

ADVERTISEMENT

Oleh karenanya, pihaknya memastikan jika surat pemutusan hubungan kerja atau surat pemecatan yang dikeluarkan kepada Muhammad Sabil tidak ada kaitannya dengan postingan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

"Pada dasarnya, tidak ada yang tiba-tiba. Semuanya merupakan rangkaian dan kebetulan kalau secara tertulis, ini adalah surat yang ketiga untuk Pak Sabil," kata Cahya di Kota Cirebon, Kamis (16/3/2023).

Menurut Cahya, surat peringatan pertama diberikan kepada Muhammad Sabil pada September 2021. Kemudian pada Oktober 2021, pihaknya kembali memberikan surat peringatan kepada Muhammad Sabil.

"Intinya masih seputar etika. Dan menurut catatan saya, ada beberapa informasi yang memang lebih ke kalimat atau ucapan-ucapan yang kurang pantas diucapkan oleh seorang tenaga pendidik," kata Cahya.

"Sampai pada akhirnya, kita di peraturan yayasan, kalau sampai mendapat surat peringatan sampai tiga kali, itu otomatis mengundurkan diri. Jadi terlepas ada kejadian kemarin (mengkritik Ridwan Kamil), itu memang waktunya yang bersamaan. Tidak ada kaitannya dengan Gubernur, cuma kebetulan saja," Kata dia menambahkan.

Meski begitu, Yayasan Miftahul Ulum yang mengelola SMK Telkom Sekar Kemuning menyatakan akan memberi kesempatan kepada Muhammad Sabil untuk bekerja sebagai guru di sekolah tersebut.

"Kami membuka seluas-luasnya kepada Pak Sabil jika ingin bergabung lagi mengajar di kami itu tidak masalah. Selama beliau bisa mengikuti aturan yayasan," kata Humas Yayasan Miftahul Ulum, Elis Suswati.

Sementara itu, Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah X Jawa Barat memastikan Sabil bisa kembali mengajar di sekolah tempatnya bekerja.

"Di SMK Telkom sudah dipastikan (Muhammad Sabil) bisa mengajar lagi," kata Kepala KCD Pendidikan Wilayah X Jawa Barat, Ambar Triwidodo di Kota Cirebon, Kamis (16/3/2023).

Hal ini disampaikan Ambar setelah pihaknya melakukan koordinasi dengan pihak Yayasan Miftahul Ulum selaku pengelola dari SMK Telkom Sekar Kemuning Cirebon.

"Pihak sekolah tidak punya niatan untuk mendzolimi siapapun. Karena prinsip kami, kami masih membutuhkan guru. Baik PNS maupun non-PNS. Sehingga tugas kami di KCD maupun pihak yayasan, ingin menyejahterakan guru sebenarnya," kata Ambar.

"Tapi kami juga ingin mengingatkan kembali kepada rekan-rekan guru. Bahwa guru itu kan role model bagi anak-anak kita. Bagaimana anak-anak kita memiliki karakter yang baik kalau role model yang ada di hadapannya kurang baik," kata dia menambahkan.

Saat berbincang dengan detikJabar, Muhammad Sabil mengatakan akan menolak tawaran untuk mengajar lagi di SMK tersebut. Alasannya lantaran merasa malu terhadap lembaga pendidikan tempatnya bekerja.

"Pada dasarnya saya ucapkan terimakasih atas tawarannya. Tapi saya ingin menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya, karena kemungkinan si ngga (menerima tawaran untuk kembali mengajar)," kata Muhammad Sabil di Cirebon, Kamis (16/3/2023).

"Karena saya sendiri sudah merasa malu. Malu dalam artian, karena akibat adanya kasus ini, lembaga (sekolah) malah jadi terbawa-bawa. Padahal saat berkomentar (di akun instagram Ridwan Kamil) saya tidak memposisikan diri sebagai guru atau melabelkan diri sebagai guru dari sekolah mana. (Saat berkomentar) saya memposisikan diri sebagai warga Jabar," kata dia menambahkan.

2. Dalih Anak Lilis Karlina Edarkan Narkoba

Anak pedangdut Lilis Karlina, RD (15), ditangkap karena menjadi bandar obat terlarang. Saat ini RD ditahan di Polres Purwakarta. Ribuan butir obat terlarang menjadi bukti perbuatan RD.

Kapolres Purwakarta AKBP Edwar Zulkarnain mengatakan motif RD, anak Lilis Karlina menjadi bandar narkoba karena faktor ekonomi. Dalam sehari, RD bisa mendapatkan uang Rp 3 juta dari bisnis haramnya tersebut.

"Selain digunakan untuk dibeli narkotika lagi, dikonsumsi sendiri juga digunakan untuk mabuk-mabukan untuk ngumpul dengan teman-teman dan untuk kebutuhan sehari-hari," ujar Edwar, Kamis (16/03/2023).

Dari pemeriksaan RD terjerumus dalam lingkaran peredaran narkoba berawal dari pergaulan yang tidak terkontrol. RD bergaul dengan orang dewasa yang mengonsumsi obat terlarang hingga sabu.

"Berawal anak ini mencoba memakai obat narkotika kelas G, setelah ketagihan anak ini mencoba untuk mengkonsumsi sabu. Saat ia ketergantungan narkotika tersebut, anak tentu memerlukan uang untuk beli narkotika tersebut. Nah ia mulai menjual obat-obatan terlarang kelas G ini, nah untuk memenuhi kebutuhannya. Jadi hasil keuntungan dari jual obat kelas G ini untuk ia belikan narkotika kelas 1 yakni sabu," bebernya.

Pada kasus ini, polisi juga mengamankan I (26). Dia merupakan residivis kasus yang sama. Berdasarkan pemeriksaan I adalah tangan kanan RD dalam peredaran narkoba. Keduanya saling membutuhkan antara RD dan I.

Lilis Karlina sendiri mengaku syok mengetahui anaknya menjadi bandar narkoba dan ditangkap polisi. Hal itu disampaikan kuasa hukum Lilis Karlina, Evi Saeful Bachri.

"Informasi pertama didengar oleh Teh Lilis (Karlina) itu jelas ia syok dan kaget, tidak menyangka anaknya terlibat dengan hal-hal tersebut (narkoba)," ujar Evi.

Evi menyebutkan RD dikenal anak yang baik dan merupakan siswa berprestasi sejak di sekolah dasar. Namun sejak SMP, RD lebih tertutup kepada keluarga dan memilih berdiam diri di kamar.

"Untuk pihak keluarga sendiri, sang anak ini sifatnya tertutup. Kurang komunikasi dengan orang tua, sehingga sulit untuk membicarakan yang sifatnya privasi yah. Jadi sang anak lebih aktif di gadget atau di medsos," katanya.

Pascapenangkapan RD, Lilis Karlina selaku orang tua bakal ikut mendampingi dalam perkembangan kasus ini. Pihak keluarga juga meminta hak anak dalam mendapatkan pendidikan yang layak.

"Untuk harapan keluarga tentunya bebas yak, karena mengingat anak masih sekolah dan memiliki masa depan anak yang masih panjang. Tapi tentu kita masih perlu menaati proses peradilan yang berlaku di Indonesia," ungkapnya.

3. Gila Kerja, Petani di Tasikmalaya Tewas

Penemuan mayat petani menggemparkan warga Bojonghegar, Gunungtandala, Kawalu, Kota Tasikmalaya pada Kamis (16/3/2023). Ratusan warga mendatangi lokasi persawahan untuk melihat proses evakuasi mayat dari dekat.

Korban bernama Ajid Jamaika (50) warga Pancatengah Kabupaten Tasikmalaya. ia ditemukan tak bernyawa di lahan sawah yang tengah digarapnya. Kondisi korban dalam keadaan terlentang di tengah sawah. Sejumlah bekal korban ditemukan di lokasi.

"Tadi pukul 07.15 WIB, korban ditemukan oleh warga saya. Almarhum ini baru dua bulan tinggal di sini. Dia kerja di lahan di sawah," kata Ade Kurnia, Ketua RT sekitar pada detikJabar, Kamis (16/3/2023).

Ade menambahkan korban diketahui kerap bekerja sampai larut malam setiap harinya. Bahkan, traktornya terdengar masih bunyi hingga pukul 11.00 WIB malam.

"Jadi kerjanya sampai larut malam, malahan sampai jam 11 malam. Traktornya, masih bunyi sampai jam 11-an," kata Ade.

Anggota Inafis Polresta Tasikmalaya mendatangi lokasi kejadian. Selain memeriksa tubuh korban, petugas juga memintai keterangan saksi mata. Sejumlah barang korban turut diamankan dari sawah.

Belum diketahui penyebab kematian korban, namun diduga akibat kelelahan. Jasad korban langsung dibawa ke rumah sakit umum daerah Dokter Sukarjo untuk visum. Kepolisian Sektor Kawalu membawa korban untuk visum di RSUD Dokter Sukarjo.

"Dibawa jenazah ke RSUD Dokter Sukarjo, sama pak polisi," ujar Kapolsek Kawalu AKP Yusuf kepada detikJabar.

4. Malam Mencekam Saat Gunawan Dipepet Begal di Flyover Bandung

Seorang warga Bandung bernama Gunawan (33) menjadi korban pembacokan yang dilakukan salah satu gerombolan jalanan di Flyover Kusumaatmaja, Kota Bandung, Senin (13/3) malam sekitar Pukul 20.00 WIB.

Alista (27), istri korban mengatakan, kejadian ini terjadi saat suaminya pulang kerja dari arah Setiabudi dan naik ke Flyover Kusumaatmaja.

"Suami saya pulang kerja dari daerah Setiabudhi mau pulang ke Ujungberung, dari spion sudah kelihatan mereka juga mau naik. Naik gak beda jauh, suami saya dulu, baru mereka di belakang," kata Alista saat dihubungi detikJabar, Kamis (16/3/2023).

Mengetahui gerombolan jalanan itu sama-sama akan naik ke Flyover Kusumaatmaja, Gunawan pun mengendarai motornya ke pinggir jalan dengan maksud tak ingin menghalangi gerombolan tersebut.

"Suami saya ke pinggir, niatnya untuk memberi jalan kepada mereka, suami saya ke pinggir malah semakin dipepet," ujarnya.

Setelah dipepet, Gunawan pun jadi sasaran pembacokan yang dilakukan salah seorang pelaku yang ada di gerombolan tersebut, selain itu korban juga diancam untuk menyerahkan barang berharganya.

"Salah satunya sambil acungkan senjata minta motor, HP dan uang. Suami saya nolak, ditebasin ke kepala otomatis tangan suami saya nahan pakai tangan kanan," ungkap Alista.

Karena tidak berhasil merebut barang korban, para pelaku pun langsung lari dan korban pun melaporkan kejadian tersebut ke petugas polisi yang berjaga di pos keamanan yang ada di bawah Flyover Kusumaatmaja jika dirinya jadi korban kejahatan.

Setelah itu, Gunawan menghubungi istrinya lalu langsung pulang ke rumahnya. Karena masih panik, korban pun tidak menyadari jika tangannya alami luka dan jaket terasa basah oleh darah.

"Dia pulang enggak ngeuh, dia gak ngerokok lukanya, kalau ternyata tangannya luka. Dia baru sadar di Cicaheum kalau jaketnya basah karena darah," tuturnya.

Dari keterangan suaminya, gerombolan pemotor itu diduga merupakan gengster. "Kayanya geng, mereka bawa bendera warna hitam, mereka gak pakai atribut, cuman bendera aja," tuturnya.

Sementara itu Kasat Reskrim Polrestabes Bandung AKBP Agah Sonjaya mengatakan kejadian tersebut masih dalam penyelidikan. "Polisi (sudah) cari korban, setelah itu cari pelakunya," kata Agah dihubungi detikJabar, Kamis (16/3/2023).

5. Persib Kehilangan 8 Pemain Saat Jumpa Dewa United

Persib Bandung akan menghadapi Dewa United di pekan 31 Liga 1 2022/2023. Jelang laga ini, Persib terancam bakal kehilangan delapan pemainnya. Itu karena delapan pemain ini mendapat panggilan dari tim nasional.

Laga Persib vs Dewa digelar pada Senin (20/3/2023) di Stadion Pakansari, Bogor pukul 15.00 WIB. Namun Luis Milla sepertinya tidak bisa memainkan beberapa pemain andalannya seperti Marc Klok, Rachmat Irianto, Ricky Kambuaya dan Daisuke Sato.

Klok, Irianto dan Kambuaya dipanggil Shin Tae-yong untuk ikut bertanding di ajang FIFA Matchday melawan Burundi pada 25 dan 28 Maret 2023. Namun ketiganya harus sudah bergabung dengan skuad Merah Putih pada 20 Maret, tepat di hari pertandingan melawan Dewa United.

Begitu juga dengan Daisuke Sato yang terpanggil kembali membela Timnas Filipina untuk laga FIFA Matchday bulan Maret ini.

Selain empat nama tadi, Kakang Rudiyanto dan Robi Darwis juga akan pemusatan latihan bersama Timnas U-20 selama satu bulan. Pemusatan latihan di Jakarta dan Korea Selatan ini akan dimulai juga pada tanggal 20 Maret 2023.

Pemusatan latihan Timnas U-20 ini merupakan persiapan Indonesia yang bakal jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.

Sebelumnya, Arsan Makarin sudah lebih dulu bergabung dengan pemusatan latihan Timnas U-23 di bawah asuhan Indra Sjafri. Timnas U-23 sendiri akan bertanding di ajang Sea Games 2023.

Bukan hanya saat melawan Dewa United saja Persib tidak bisa menurunkan pemain-pemain tersebut. Di pertandingan berikutnya melawan Bhayangkara FC pada 24 Maret, delapan pemain itu kemungkinan belum kembali.

Setelah mendengar kabar dirinya kembali dipanggil memperkuat Timnas Indonesia, Marc Klok mengaku senang dan tak sabar untuk bermain di ajang FIFA Matchday melawan Burundi. Sebab bagi dia, itu adalah kesempatan emas bagi Indonesia untuk memperbaiki peringkat FIFA.

Namun di sisi lain, pemain 29 tahun ini masih ingin membela Persib di sisa pertandingan Liga 1, termasuk melawan Dewa United.

"Tapi sekarang kita harus fokus menatap pertandingan Persib melawan Dewa United, saya tidak ingin kehilangan satu pertandingan pun untuk Persib karena seluruh pertandingan tersisa sangat penting bagi kami," ungkapnya.

Karena itulah, Klok ingin agar Persib bisa mengkondisikan dirinya untuk bergabung dengan Timnas seusai pertandingan melawan Dewa United, Senin pekan depan.

"Klub harus tanya PSSI bagaimana, karena saya mau main semua game, termasuk memperkuat timnas dan klub. Semoga kita dapatkan solusi yang terbaik," singkatnya.

(bba/yum)


Hide Ads