Tawon jenis Vespa affinis sedang jadi perbincangan. Ribuan tawon Vespa dua kali meneror beberapa daerah di Jawa Barat.
Akhir Januari 2023 lalu, sarang tawon Vespa berukuran raksasa meneror sejumlah warga dan pengguna Jalan Palabuhanratu-Cisolok, Kabupaten Sukabumi.
Senin (13/3) kemarin, lansia bernama Sarsih (85), warga Desa Kosambi, Subang, tewas usai disengat ribuan tawon jenis Vespa affinis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rupanya, permintaan evakuasi keberadaan sarang tawon di kediaman warga menjadi laporan paling sering yang diterima Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Bandung (Diskar PB).
Diceritakan oleh Fadhlan Faishal, Tim Rescue Diskar PB Kota Bandung, dalam sehari bisa menerima 15-20 laporan evakuasi sarang tawon. Saking banyaknya, penanganan biasanya tidak bisa langsung alias harus masuk waiting list.
Ia juga menceritakan bagaimana ukuran sarang yang dievakuasi bisa bermacam-macam. Fadhlan mengaku sering mendapati sarang yang sudah terlanjur membesar, dan paling sering ialah jenis Vespa.
"Bentuknya ada yang memanjang, bulat utuh. Nah yang memanjang, saya pernah evakuasi sampai 1,5 meter panjangnya. Kalau untuk spesifikasi jenis tawon yang dievakuasi, memang paling sering tersebar di pemukiman warga itu tawon Vespa," terang Fadhlan saat dihubungi detikJabar melalui telepon pada Selasa (14/3/2023).
Proses evakuasi bisa jadi drama bagi para petugas. Selain butuh kehati-hatian untuk membasminya, juga tak jarang ia menemukan pelapor sudah diserang oleh tawon tersebut.
"Saat penanganan, kita pakai APD dari latex. Karena jarum dari tawon kecil dan menyerang pori-pori serat kain. Pakaian bahan karet tidak akan tembus karena tidak ada pori-pori," ungkap Fadhlan.
"Biasanya tukang air toren yang menemukan adanya sarang tawon karena toren jarang dijamah manusia. Pernah waktu itu ada tukang air yang sampai masuk IGD beberapa hari karena disengat tawon yang ada di bawah toren air," lanjutnya.
Para petugas sebelum evakuasi juga harus melihat dulu situasinya. Apabila sarang ada di tengah pemukiman warga, maka sarang harus dibasmi.
Jika sarang jauh dari pemukiman warga, sarang akan dipindahkan ke tempat yang lebih aman. Sebab, jika di pemukiman maka tawon dipastikan mudah kembali lagi, mengganggu dan menimbullan korban.
"Jadi kalau di pemukiman mau enggak mau harus dibasmi dengan dibakar atau disemprot pake bensin, untuk meminimalisir korban," paparnya.
"Maka antisipasinya, setelah sarang tawon dibasmi, area sekitar tawon semprot bensin atau baygon untuk meminimalisir balik lagi. Penanganan juga lebih efektif di malam hari karena 95% tawon ada di sarang. Kalau siang jadi lebih agresif," imbuh Fadhlan.
Meskipun evakuasi sarang tawon di siang hari lebih berbahaya, jika itu adalah tugas maka harus tetap dilaksanakan. Fadhlan dan timnya tentu sering mendapat pengalaman disengat tawon-tawon saat penanganan.
"Dulu pernah komandan regu dapat 50 sengatan tawon Vespa di kepalanya, sampai dirawat seminggu lebih di Rumah Sakit. Karena tawon ini memang racunnya lebih bahaya ya dampaknya, tidak sampe satu mili racun yang dikeluarkan bisa merusak jaringan tubuh," ungkapnya.
Dampak sengatan tawon Vespa bisa berdampak instan. Bahkan efeknya juga langsung terlihat. Korban sengatan akan merasakan sensasi kulit terbakar, bengkak instan, pusing, dan demam. Itulah efek sengatan yang pernah dialami oleh Fadhlan dan tim Diskar PB Bandung.
"Saya pernah evakuasi siang, APD bolong, tawon masuk. Nah kalau siang hari, tawon bukan cuma menyengat tapi mulutnya menyemburkan cairan. Nah itu airnya kena mata saya. Saat itu saya juga sampai ngalamin Kaligata (ruam bentol sekujur tubuh), akhirnya saya masuk IGD," kenang Fadhlan.
Sebagai upaya pencegahan agar rumah tidak menjadi tempat tinggal tawon, Fadhlan menyarankan untuk sering membersihkan area rumah.
Apabila menemukan sarang yang masih kecil tidak sampai satu kepal tangan, bisa lakukan pembasmian secara mandiri dengan semprotan anti serangga atau bensin.
Selain itu, cek tempat paling nyaman untuk tawon bersarang. Seperti plafon rumah, toren air, pohon, untuk segera dilakukan pembasmian.
"Kalau masih kecil biasanya sarang hanya dihuni 2-4 tawon, nah itu tidak terlalu berisiko untuk dibasmi. Kemudian cek tempat yang tinggi dan jarang terjamah manusia. Sarang tawon yang kecil bisa juga dihancurkan disodok dengan sapu," tutup Fadhlan.
(aau/mso)