Kata Ahli Taksonomi Unpad soal Bunga Rawa Langka di Ranca Upas

Kata Ahli Taksonomi Unpad soal Bunga Rawa Langka di Ranca Upas

Wisma Putra - detikJabar
Jumat, 10 Mar 2023 17:30 WIB
Kondisi Edelweis Rawa di Rancah Upas, Kabupaten Bandung, setelah dirusah event motor trail pada Minggu, 5 Maret 2023.
Kondisi Edelweis Rawa di Rancah Upas (Tiktok mang_uprit_mangprang79)
Bandung -

Habitat bunga rawa yang berada di Ranca Upas, Rancabali, Kabupaten Bandung rusak akibat digilas ratusan motor trail pada Minggu (5/3) lalu.

Joko Kusmoro, Ahli Taksonomi Universitas Padjajaran (Unpad) mengatakan, bunga rawa beda dengan bunga edelweis yang akhir-akhir ini banyak diperbincangkan.

"Kalau bunga Edelweis itu mungkin di Gunung Gede Pangrango, di Burangrang, di Slamet. Tapi kalau di Ranca Upas bunga rawa, itu juga sama bunga abadi ya, tapi kelompoknya Ericaulon, itu bentuknya kaya rumput," kata Joko dihubungi wartawan, Jumat (10/3/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski jenisnya beda dengan Edelweis, bunga rawa juga merupakan tanaman langka yang patut dilestarikan. Apalagi di Kabupaten Bandung hanya ada di Ranca Upas dan Danau Ciharus.

"Iya, di tempat yang lain saya belum menemukan yang saya ketahui di Ranca Upas, di Danau Ciharus juga kayanya masih ada," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, tanaman endemik ini hidupnya di ketinggian 1600-2500 meter di atas permukaan laut (Mdpl), ada juga di daerah danau yang airnya masih bersih.

Joko mengatakan, keberlangsungan tanaman ini bukan hanya karena aktivitas motor trail, tetapi aktivitas manusia di sekitar bunga rawa juga dampaknya tak jauh berbeda.

"Begitu banyak manusia ke situ nanti hilang dia tuh sebetulnya ya tadi, kena bau keringat juga bisa lama kelamaan tidak beradaptasi," tuturnya.

Pihaknya meminta kepada para pemangku kebijakan agar melindungi tanaman ini. Jangan sampai, ketika kawasan tersebut tidak terjaga dengan baik, bunga rawa hilang di habitatnya.

Disinggung dengan jenis bunga rawa yang ada di California, Joko menyebut itu beda jenis. Menurutnya, dulu bunga ini ditemukan di zaman penjajahan Belanda.

"Beda jenis pasti, kalau di Indonesia itu memang di pulau Jawa, ketemunya juga oleh orang Belanda yang mewariskan. Itu sudah ada catatan dari orang Belanda yang menjajah kita itu, dia bikin buku laporan, sampai tergambar ada beberapa macam dan jenis tumbuhan," pungkasnya.

(wip/yum)


Hide Ads