Jadi Penghasil Ayam Pedaging Terbesar di RI, Ciamis Waspada Flu Burung

Jadi Penghasil Ayam Pedaging Terbesar di RI, Ciamis Waspada Flu Burung

Dadang Hermansyah - detikJabar
Rabu, 08 Mar 2023 01:00 WIB
Pendampingan biosekuriti Dinas Peternakan dan Perikanan Ciamis di kandang ayam di wilayah Cipaku.
Pendampingan biosekuriti Dinas Peternakan dan Perikanan Ciamis di kandang ayam di wilayah Cipaku. (Foto: Dadang Hermansyah/detikJabar)
Ciamis -

Kasus flu burung sudah terdeteksi di 2 daerah di Jawa Barat yakni Kota Cirebon dan Cimahi sejak Januari 2023. Pemprov Jawa Barat pun kini sedang waspada dalam menghadapi wabah flu burung. Termasuk juga Pemkab Ciamis.

Diketahui Kabupaten Ciamis sebagai daerah penghasil ayam pedaging terbesar kedua di Indonesia setelah Kabupaten Bogor. Pemkab Ciamis saat ini berupaya meningkatkan kewaspadaan terhadap wabah flu burung.

Kepala Dinas Peternakan dan Perikahan (Disnakkan) Ciamis Syarief Nurhidayat menegaskan sampai saat ini belum ada laporan kasus dulu burung di Ciamis. Meski demikian, Disnakkan Ciamis telah melakukan berbagai langkah untuk mengantisipasi penyebaran flu burung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami sudah ikut pertemuan nasional terkait kewaspadaan ancaman flu burung dengan Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes," ujar Syarief, Selasa (7/3/2023).

Hasilnya, Kemenkes mengeluarkan surat edaran tentang peningkatan kewaspadaan terhadap flu burung. Sehingga, Disnakkan Ciamis pun membuat surat edaran kepada para kepala UPTD Peternakan untuk kemudian diteruskan kepada para peternak.

ADVERTISEMENT

UPTD Peternakan yang ada di setiap daerah dapat meningkatkan penyuluhan, informasi dan komunikasi serta edukasi kepada masyarakat peternak unggas. Meminta peternak untuk segera melapor ketika ada temuan unggas yang mati mendadak atau sakit. Sehingga Disnakkan dapat menindaklanjuti laporan tersebut.

Selain itu, Disnakkan Ciamis akan meningkatkan biosekuriti guna mencegah masuknya wabah flu burung ke lokasi unggas atau peternakan. Mengingat flu burung termasuk menular ke manusia atau zoonosis. Disnakkan pun berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan BPBD Ciamis.

"Kami juga membuat surat edaran untuk para peternak supaya menerapkan biosekuriti secara ketat. Termasuk juga perilaku hidup bersih dan sehat," ucapnya.

Disnakkan pun telah melakukan pendampingan biosekuriti di 3 kecamatan yakni Ciamis, Cipaku dan Cijeungjing dengan total 12.900 ekor unggas.

(yum/yum)


Hide Ads