Saat Petruk-Gareng Turun ke Jalan Ingatkan Pengendara Tertib Lalin

Saat Petruk-Gareng Turun ke Jalan Ingatkan Pengendara Tertib Lalin

Ony Syahroni - detikJabar
Selasa, 07 Feb 2023 17:30 WIB
Tokoh pewayangan turun ke jalan beri edukasi pengendara lalin
Tokoh pewayangan turun ke jalan beri edukasi pengendara lalin (Foto: Ony Syahroni/detikJabar)
Cirebon -

Jajaran Polresta Cirebon punya cara menarik dalam melakukan sosialisasi keselamatan berlalu lintas. Dalam kegiatan ini, petugas kepolisian turut melibatkan para tokoh pewayangan, yang dikenal dengan Punakawan.

Tokoh Punakawan yang terdiri dari Petruk, Gareng, Bagong, hingga Semar itu ikut turun ke jalan untuk mengimbau para pengendara agar selalu tertib berlalu lintas demi menjaga keselamatan.

Kegiatan sosialisasi keselamatan yang melibatkan para tokoh pewayangan ini berlangsung di simpang empat Palimanan, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat pada Selasa (7/2/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sembari membawa papan yang berisikan pesan imbauan, kehadiran para tokoh Punakawan ini pun menyedot perhatian para pengendara yang melintas di jalan tersebut.

Selain tokoh Punakawan, jajaran Polresta Cirebon juga turut menghadirkan para penari topeng yang merupakan salah satu kesenian khas daerah setempat.

ADVERTISEMENT

Cara-cara ini merupakan upaya dari petugas kepolisian di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat dalam meningkatkan kesadaran masyarakat agar selalu menjaga keselamatan dalam berkendara.

"Ini adalah upaya kita untuk lebih mengedukasi masyarakat. Kita ingin memberi pemahaman, sosialisasi, dan edukasi kepada masyarakat akan pentingnya menjaga keselamatan dalam berlalu lintas," kata Kapolresta Cirebon, Kombes Arif Budiman.

"Dalam kegiatan ini kita tampilkan kearifan lokal yang ada di wilayah Kabupaten Cirebon. Yaitu Tari Topeng, kemudian tokoh-tokoh yang ada di Punakawan. Harapannya ini akan memantik perhatian masyarakat, sekaligus menjadi momentum bagi kepolisian untuk mengedukasi akan pentingnya menjaga keselamatan dalam berlalu lintas," kata Arif menambahkan.

Dalam kegiatan sosialisasi ini, para petugas kepolisian pun turut membagikan helm kepada pengendara yang kedapatan melakukan pelanggaran dengan tidak menggunakan alat keselamatan itu.

Menurut Arif, helm merupakan salah satu alat keselamatan yang wajib digunakan oleh para pengendara roda dua saat berlalu lintas di jalan. Bukan hanya bagi pengendara, penggunaan helm juga diwajibkan bagi masyarakat yang ikut membonceng.

"Ini juga sebagai upaya kita untuk membangun kesadaran masyarakat, khususnya pengguna jalan. Pemberian helm ini sebagai bentuk upaya kita dalam memberikan edukasi kepada pengendara akan pentingnya menjaga keselamatan, utamanya terkait dengan penggunaan helm," kata Arif.

Arif menjelaskan, operasi keselamatan ini digelar secara serentak di Jawa Barat maupun di beberapa wilayah lainnya. Operasi ini akan berlangsung selama 14 hari, yakni mulai dari 7 Februari hingga 20 Februari 2023.

"Kegiatan operasi ini adalah sebagai upaya cipta kondisi dalam rangka menghadapi pengamanan Operasi Ketupat Lodaya 2023 yang akan kita selenggarakan kurang lebih satu bulan lagi," kata dia.




(dir/dir)


Hide Ads