Pelajar di Garut dan Cianjur Dilarang Bawa Lato-lato ke Sekolah

Pelajar di Garut dan Cianjur Dilarang Bawa Lato-lato ke Sekolah

Hakim Ghani, Ikbal Selamet - detikJabar
Jumat, 13 Jan 2023 14:35 WIB
Nok-nok or lato lato that is currently trending in Indonesia
Lato-lato (Foto: Getty Images/iStockphoto/Dinar Bud)
Cianjur -

Lato-lato dianggap mengganggu. Giliran Pemda Garut dan cianjur yang kini menerapkan kebijakan larangan membawa lato-lato ke sekolah bagi pelajar.

Usai sejumlah Pemda di Jawa Barat memberlakukan pelarangan membawa lato-lato bagi pelajar ke sekolah, Kedua Pemda tersebyt juga melakukan hal yang sama.

Di Garut, larangan itu tertulis dalam surat imbauan yang dikeluarkan Dinas Pendidikan Kabupaten Garut. Dalam surat imbauan bernomor DK.04.01/48-Disdik tersebut, Pemda Garut meminta agar orang tua dan sekolah memperhatikan secara khusus lato-lato.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebagai bentuk antisipasi, maka diharapkan agar terus mengingatkan semua pihak, dampak dari permainan lato-lato (nok-nok) atau sejenisnya, yang dianggap membahayakan di lingkungan atau di satuan pendidikan masing-masing," bunyi surat yang ditandatangani Kadisdik Garut Ade Manadin tersebut.

Saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (13/1/2022) siang, Ade menyebut pelarangan membawa lato-lato ke lingkungan sekolah itu sebagai bentuk antisipasi dari dampak negatif yang bisa ditimbulkan.

ADVERTISEMENT

Selain bisa membuat pelajar cedera, permainan lato-lato juga dianggap mengganggu lantaran suara yang ditimbulkan tak nyaman untuk didengar. Apalagi, di lingkungan pendidikan.

"Ini sebagai bentuk antisipasi saja. Makanya, kami ingatkan satuan pendidikan untuk terus memberikan edukasi," kata Ade.

Imbauan tersebut berlaku bagi seluruh jenjang sekolah yang berada di bawah naungan Disdik Garut. Ade mengatakan, sebagai bentuk pengalihan, pihaknya meminta agar sekolah bisa mengarahkan para pelajar mengikuti kegiatan yang lebih bermanfaat.

"Ini kan lato-kato terbuat dari bahan yang keras. Jadi kalau sampai mengenai bagian tubuh bisa benjol juga," katanya.

Kendati demikian, hingga saat ini pihak Disdik Garut sendiri belum menerima laporan adanya kasus kecelakaan yang ditimbulkan mainan lato-lato di lingkungan pendidikan Garut.

"Kami bersepakat untuk memberlakukan pelarangan ini. Lebih baik kegiatan di sekolah fokus, dan diarahkan ke hal-hal yang lebih mendidik," ujar Ade.

Disdik Cianjur Juga Larang

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur melarang siswa untuk membawa permainan lato-lato ke sekolah. Selain berbahaya, suara dari permainan tersebut dianggap mengganggu.

Kepala Disdikpora Kabupaten Cianjur Akib Ibrahim, mengatakan larangan tersebut sebatas tidak membawa dan memainkan lato-lato di lingkungan sekolah, bukan melarang permainan jadul yang belakangan ini ramai dimainkan lagi.

"Kita bukan melarang permainannya, tapi kami melarang mainan itu dibawa atau dimainkan di sekolah," ujar dia, Jumat (13/1/2023).

Menurut Akib, lato-lato menimbulkan suara yang mengganggu jika dimainkan. Suara tersebut dikhawatirkan mengganggu proses pembelajaran siswa. Dan bila kurang waspada, lato-lato juga bisa mengakibatkan kecelakaan yang bisa saja membuat seseorang terluka.

Akib menuturkan pihaknya sudah menyampaikan larangan tersebut pada setiap koordinator wilayah di masing-masing kecamatan. Rencananya Disdikpora juga memanggil para kepala sekolah untuk menyosialisasikan imbauan dan larangan untuk tidak membawa atau memainkan lato-lato di sekolah.

"Sementara sosialisasinya baru di tingkat Kordik, secepatnya kepala sekolah juga kami akan panggil, sekaligus mengeluarkan surat larangannya," pungkasya.

(yum/yum)


Hide Ads