.webp)
Mainan lato-lato sedang marak digandrungi. Termasuk anak-anak di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Rabu (11/1/2023). Namun, Disdikbud Indramayu bakal melarang siswa membawa lato-lato ke sekolah.
Terpantau di salah satu sekolah dasar di Kecamatan Kedokan Bunder, Kabupaten Indramayu, sejumlah siswa tampak asik memainkan lato-lato di sela waktu istirahatnya. Mereka terlihat adu kehebatan bermain lato-lato.
Kondisi itu pun diketahui Baman, Kabid Pembinaan SD Disdikbud Kabupaten Indramayu bahwa di awal pekan KBM semester kedua ini banyak siswa yang membawa lato-lato ke sekolah. Meski, ia mengaku beberapa sekolah diantaranya sudah melarang memainkan lato-lato di sekolah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada anak-anak yang membawa lato-lato juga ada sejumlah sekolah yang merazia kemudian disimpan oleh sekolah," kata Kabid Pembinaan SD Disdikbud Indramayu, Baman.
"Kebanyakan di sekolah desa-desa ya, jumlah banyak ratusan karena kalau sekolah itu siswanya 300 berarti kan banyak ya," lanjut Baman.
Menurut Baman, permainan dengan menggunakan lato-lato ini cukup berbahaya. Dengan suaranya yang berisik bisa menggangu kegiatan belajar mengajar.
"Kelihatannya kan berbahaya, satu berbahaya juga mengganggu konsentrasi juga kan berisik gitu," jelas Baman.
Baman mengaku sejauh ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Indramayu belum mendapat laporan atas dampak negatif yang menimpa siswa di Indramayu dari permainan lato-lato tersebut. Namun, sebagai bentuk pencegahan, pihaknya akan segera mengeluarkan surat edaran tentang larangan membawa lato-lato ke sekolah.
"Mudah-mudahan pekan ini kita sudah mengeluarkan surat edaran terkait larangan membawa lato-lato ke sekolah," pungkas Baman.
(dir/dir)
