Minimnya Rambu Jalur Evakuasi Bencana di Pantai Pangandaran

Minimnya Rambu Jalur Evakuasi Bencana di Pantai Pangandaran

Aldi Nur Fadillah - detikJabar
Jumat, 25 Nov 2022 01:00 WIB
Rambu jalur evakuasi di Pantai Pangandaran.
Rambu jalur evakuasi di Pantai Pangandaran. (Foto: Aldi Nur Fadillah/detikJabar)
Pangandaran -

Kabupaten Pangandaran merupakan salah satu daerah di Jawa Barat yang rawan terjadi bencana hidrometeorologi atau bencana yang disebabkan alam seperti gempa bumi, tsunami, banjir, longsor dan angin ribut.

Kepala Pelaksana BPBD Pangandaran Kustiman mengatakan pihaknya mengakui Pangandaran sebagai daerah rawan bencana alam masih kekurangan rambu jalur evakuasi jika terjadi tsunami.

"Untuk jalur evakuasi titik kumpul dan kaitan dengan tsunami ready itu menjadi PR kita semua, ya karena saya akui di sepanjang pantai 91 kilometer itu belum seluruhnya lengkap," kata Kustiman kepada detikJabar, Kamis (24/11/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Minimnya jalur evakuasi diakuinya akan memengaruhi pemahaman warga atau wisatawan saat terjadi bencana alam tsunami. Tapi sejumlah langkah akan dilakukan untuk menyiasatinya.

"Jadi memang itu masih minim sekali. Tapi kami akan berupaya semaksimal mungkin, nanti akan berkoordinasi dengan SKPD terkait, terutama dengan desa-desa yang berada di tepian pantai," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Pantauan detikJabar di beberapa titik objek wisata Pantai Pangandaran, rambu jalur evakuasi sudah mulai rusak dan patah. Bahkan sebagian warga memanfaatkannya sebagai jemuran ataupun tiang penyangga.

Menurutnya selain jalur rambu evakuasi, Pangandaran belum mempunyai banyak Early Warning System (EWS). "EWS itu sistem yang akan memberikan peringatan dini jika terjadi bencana alam gempa bumi maupun tsunami," ucapnya.

Ia mengatakan saat ini Pangandaran baru mempunyai 3 EWS yang tersebar di Pantai Bojong Salawe, Pantai Pangandaran dan di depan Politeknik Kelautan Pangandaran Blok Pelabuhan Cikidang.

"Insya Allah mudah-mudahan nanti ke depan ada nambah lagi. Untuk satu alat EWS harganya bisa mencapai Rp 1,4 Miliar," katanya.

BPBD Pangandaran mengimbau apabila terjadi bencana di laut yang harus dilakukan. Kustiman mengatakan untuk peta jalur evakuasi berada di pos Balawista dan Pantai Timur Pangandaran.

"Imbauan apabila terjadi bencana di laut, yang pertama perhatikan Early Warning System (EWS) berbunyi selama 3 menit berulang-ulang di Pangandaran, berarti menandakan adanya bencana alam," jelas Kustiman.

Kemudian langkah-langkah yang dilakukan di antaranya, jangan panik, kenali jalur evakuasi, ikuti jalur menuju tempat evakuasi, ikuti arahan petugas, hindari sungai dan jembatan, tempat evakuasi sementara TES.

"Adapun tempat evakuasi sementara yang siap menampung di antaranya hotel besar dan cagar alam," ucapnya.

Untuk jalur tempat evakuasi sementara berada di Jalan Bulak Laut Blok Pasar Wisata. Namun kapasitasnya hanya bisa menampung 6 ribu orang.

Sedangkan jalur evakuasi sementara yang bisa ditempati diantaranya Cagar Alam, Hotel Horison, Hotel Laut biru, Hotel D Billz, Hotel Pantai Indah, Hotel Fortuna dan Hotel Krisna. Sementara nomor penting yang bisa dihubungi saat terjadi bencana BPBD Pangandaran 02657500155 dan WhatsApp 081221535995.

(orb/orb)


Hide Ads