Lahir dengan nama Ameri, perempuan asal Parakansalak, Kabupaten Sukabumi mengguratkan sejarah karena kisah cintanya dengan Meneer atau tuan Belanda bernama Willem Theodore Boreel, seorang administratur perkebunan.
Ameri sendiri memiliki makna dan kenangan mendalam bagi orang tuanya, mengisahkan sekelompok seniman musik asal kampung yang mentas pameran di luar negeri dengan membawa Gamelan Sari Oneng.
"Ayah dari Ameri adalah tukang rebab, nama Ameri merupakan pemberian orang tuanya yang pernah mengikuti pameran bersama gamelan Sari Oneng di Amerika Serikat. Nama Ameri memang diambil dari nama Amerika, meskipun nama Ameri kemudian berubah karena pelafalan masa kecil menjadi Iyi, sehingga pada akhirnya nama yang disandangnya menjadi Iyi Endah," kata Irman Firmansyah penulis buku Soekaboemi The Untold Story kepada detikJabar, Selasa (22/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Irman menceritakan, penamaan Ameri tidak lepas dari kiprah Gamelan Sari Oneng yang melanglang buana. Pasca tampil dalam peresmian menara Eiffel di Paris tahun 1889, Gamelan Sari Oneng Parakansalak mulai dikenal dan disenangi di luar negeri, hal ini juga memberi andil pada promosi komoditas perkebunan nusantara.
"Pada tahun 1893 diselenggarakan The World's Columbian Exposition yang ditempatklan di Chicago Amerika Serikat. Saat itu Mundt dan Kerkhoven membentuk Sindikat Java-Chicago untuk mensuskeskan kegiatan tersebut sekaligus ajang kerjasama promosi produk perkebunannya," ujar Irman.
"Mereka kemudian membentuk perkampungan Sunda yang akan diboyong ke Amerika Serikat lengkap dengan komoditas perkebunan dan juga hasil budaya-budaya Sunda. Tak ketinggalan para nayaga (awak gamelan) gamelan Sari Oneng Parakansalak juga turut dikirimkan yang dipimpin oleh lurah sekar merangkap tukang rebab yaitu Suminta Mien," sambungnya.
Suminta juga dikisahkan membawa serta istrinya yang sedang hamil tua karena dia juga bagian dari pemain gamelan. Pada awalnya gamelan sari oneng direncanakan untuk membuka pameran saja, selepas itu gamelan akan dikirimkan ke Antwerpen.
"Namun mengingat antusias masyarakat saat itu akhirnya dimintalah mereka untuk terus tampil hingga empat bulan yaitu sejak tanggal 1 Mei hingga 31 Oktober 1893. Tak hanya tampil di Pameran, gamelan itu juga digunakan oleh etnomusicologen untuk merekam nada-nada waycylinder (hingga kini arsipnya masih tersimpan di arsip nyanyian rakyat di American Library of Congress dan diangap sebagai rekaman gamelan tertua," kisahnya.
Dikatakan Irman Dalam buku Preanger Planters tulisan Her Suganda, saking lamanya mereka berada di Amerika, akhirnya terpaksa istri Suminta melahirkan bayinya di sana. Hingga kemudian sang bayi yang lahir itu dinamai Ameri.
"Sang bayi kemudian diberi nama Ameri untuk mengingatkan tentang Amerika. Bayi tersebut dibawa ke Parakansalak dan tumbuh berkembang di perkebunan. Sementara gamelan Sari Oneng yang tidak jadi dikirimkan ke Atwerpen tersebut kemudian dibeli oleh field Museum History," tutur Irman.
Nama Ameri memang diberikan untuk mengingatkan akan pentas sari Oneng di Chicago Amerika Serikat. Iyi Endah mengalami kebutaan sebelah matanya sejak kecil sehingga dirawat dengan penuh kasih sayang oleh orang tuanya.
"Sewaktu lahir iyi bermata normal, namun pada suatu ketika sebelah matanya terasa gatal dan terus berair berair, lama-lama matanya sakit dan tiba-tiba kehilangan penglihatan sebelah," imbuh Irman.
Meski mengalami kekurangan fisik, Ameri menjadi legenda betapa kecantikan alami gadis Sunda mampu memikat siapapun termasuk orang asing hingga manaruh hati dan tergila-gila.
Kesenangan Ameri menemani sang ayah saat berburu mengantar pertemuan cinta pertama dan terakhirnya dengan Willem Theodore Boreel, seorang administratur perkebunan keturunan Belanda.
(sya/yum)