Asal-usul Nama Palembang

Sumatera Selatan

Asal-usul Nama Palembang

Suki Nurhalim - detikSumbagsel
Selasa, 12 Nov 2024 18:40 WIB
Ilustrasi Palembang
Ilustrasi Palembang/Foto: Shutterstock
Palembang -

Palembang merupakan salah satu kota besar di Tanah Air yang dikenal sebagai ibu kota Sumatera Selatan. Namun tak semua orang tahu mengenai asal-usul nama Palembang.

Mengenai asal-usul nama Palembang berikut ini diterangkan Farida R. Wargadalem dalam buku Pempek Sebagai Identitas Palembang. Ia merupakan dosen di FKIP Universitas Sriwijaya. Ia juga menjadi Ketua Umum Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) Sumatera Selatan sejak 2013 hingga 2023.

Menurut Farida, nama asli Kota Palembang adalah 'Palimbang'. Kata dari Bahasa Jawa tersebut memiliki arti tanah yang senantiasa digenangi air. Sebab, daerah tersebut merupakan dataran rendah berupa endapan lumpur. Tanah paling tinggi di Palembang yakni Bukit Siguntang, yang tingginya sekitar 26 meter dari permukaan laut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara jika ditinjau dari asal kata, Palembang terdiri dari dua suku kata. Palembang terdiri dari pa atau menurut dialek lokal disebut pe, dan lembang.

Pa atau Pe menunjukkan tempat dan lembang berarti air yang merembes. Dengan demikian, Palembang dapat diartikan sebagai suatu tempat yang digenangi air.

ADVERTISEMENT

Seorang Komisaris Belanda, van Sevenhoven mengatakan kata Palembang berasal dari akar kata lemba yang berarti tanah yang dihanyutkan ke tepi. Semuanya menggambarkan Palembang sebagai kota yang senantiasa digenangi air, karena mengalami pasang surut setiap hari dari Mei hingga November, dengan ketinggian 10-16 kaki. Lembang/limbang juga bermakna mencuci/mengayak atau mengalir. Maksudnya mencuci/melimbang emas. Jadi, Palembang/Palimbang adalah tempat mencuci emas di masa lalu.

Dulu, di Bukit Siguntang terdapat tambang emas. Mengenai hal itu dibuktikan dengan berbagai hasil ekskavasi oleh Balai Arkeologi Palembang dan Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, di mana ditemukan beragam bentuk emas.

Dari berbagai pendapat tersebut, lahir nama Palembang, dengan luas wilayah sekitar 80 mil pada awal abad ke-19. Palembang berada di ujung delta Sungai Musi, yang merupakan lahan keras terakhir. Sebab, lokasi dari muara ke pedalaman sebelum Palembang adalah ahan-lahan yang senantiasa dilanda banjir.

Itu sebabnya, Palembang menjadi tempat pertama yang memungkinkan berdirinya candi-candi yang agak tinggi. Sementara itu, penduduk pendukung budaya tersebut bermukim di pinggiran sungai.

Seberapa Besar Palembang Saat Jadi Ibu Kota Kerajaan Sriwijaya?

Wilayah Palembang waktu itu membentang dari bagian hilir di sekitar Sabo Kingking (Prasasti Telaga Batu) sebagai pusat pemerintahan, ke hulu hingga Bukit Siguntang (Prasasti Bukit Siguntang) sebagai pusat keagamaan. Itulah gambaran Palembang pada masa Kerajaan Sriwijaya abad 7-12.

Jarak Palembang ke muara Sungai Musi (Sungsang) sekitar 85 kilometer. Saat ini dapat ditempuh dengan waktu sekitar 2 jam menggunakan speedboat.

Daerah perbukitan ada di bagian barat laut, mulai dari Bukit Siguntang. Sementara itu, dataran rendah serta rawa-rawa ada di lingkungan kotanya.

Palembang terbelah Sungai Musi. Pada masa pemerintahan kolonial Belanda, ada kebijakan yang menetapkan kota itu terdiri dari seberang ulu dan seberang ilir. Memaknai konsep 'seberang ulu dan ilir' tidak sama dengan konsep 'uluan dan iliran' yang sudah ada sejak awal Kesultanan Palembang. Sebab, seberang ulu berada pada posisi selatan, dan seberang ilir pada bagian utara.

Batas Kota Palembang Saat Ini

Batas-batas wilayah Kota Palembang saat ini adalah sebagai berikut. Di sebelah Utara, Timur dan Barat, Palembang berbatasan dengan Kabupaten Banyuasin. Di sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Muara Enim dan Ogan Ilir.

Ada beragam suku yang berbaur di salah satu kota tertua di Indonesia ini, di antaranya Suku Palembang, suku Komering, Suku Pasemah, Suku Lintang, Suku Ogan dan Suku Musi. Selain itu, ada suku-suku pendatang seperti Suku Jawa, Minangkabau, Madura, Bugis, Melayu, dan Banjar.

Etnis keturunan di Palembang terdiri dari Tionghoa, Arab, India, dan juga Indo Eropa. Khusus Suku Palembang (Wong Palembang) yang berada di Kota Palembang merupakan
masyarakat inti Kota Palembang dengan ciri kebudayaan tersendiri. Uniknya, istilah 'wong' yang bermakna orang hanya dipakai di Kota Palembang. Kata ini merupakan kata serapan dari Bahasa Jawa.




(sun/des)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads