Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat salahkan truk pasir dan cuaca ekstrem terkait rusaknya jalan provinsi menuju Cianjur selatan yang sudah rusak kembali padahal baru dua bulan lalu diperbaiki.
Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat Bambang Tirtoyuliono mengatakan, musuh alami dari aspal ialah air, sehingga usia aspal yang harusnya beberapa tahun cepat rusak karena cuaca ekstrem, dimana hujan dengan intensitas yang tinggi.
"Musuh aspal hanya ada tiga, air, air, dan air. Jadi kalau terkena air hujan dengan intensitas tinggi, jalan berpotensi cepat rusak meski baru diperbaiki," kata dia, Senin (7/11/2022).
Kondisi itu diperparah dengan lalulintas truk bermuatan pasir, terutama yang bermuatan lebih atau overload. Beban tersebut membuat jalan cepat rusak hingga berlubang.
"Ini yang juga jadi masalah utama, cepat rusaknya jalan menuju Cianjur selatan. Banyak truk pengangkut pasir yang bermuatan lebih. Lalulintasnya cukup padat, apalagi saat malam hari," kata dia.
Bambang mengatakan pihaknya segera melakukan perbaikan jalan yang kembali rusak. "Kita lakukan penambalan di titik yang sudah rusak kembali," ucapnya.
Di sisi lain, Bambang mengatakan pihaknya akan memeriksa saluran drainase di sepanjang ruas jalan Cianjur selatan, sehingga aliran air bisa normal dan tidak merusak aspal ketika turun hujan.
"Kita cek mana saja drainase yang bermasalah, kita perbaiki supaya saat hujan air cepat mengalir normal ke drainase, tidak merusak aspal dan usia jalan bisa panjang," kata dia.
Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan, baik di tingkat provinsi atau kabupaten, supaya truk bermuatan lebih bisa ditindak.
"Kalau truk pasir dengan tonase tinggi kan itu ranahnya ada di Dishub, jadi kita akan koordinasi supaya ada tindakan. Kalaupun melintas, muatannya tidak overload, sehingga beban ke jalan sesuai ketentuan," ucap dia.
Sementara itu, Bupati Cianjur Herman Suherman, meminta dinas provinsi memperhatikan kualitas untuk memperbaiki jalan menuju Cianjur selatan. Meskipun pembangunannya dikebut, tetapi diharapkan kualitasnya tidak diabaikan, sehingga usia jalan lebih panjang.
"Kemungkinan cepat rusak itu karena memang dikejar waktu, harus beres cepat. Sehingga dibangun saat cuaca ekstrem, jadinya jalan cepat rusak. Saya harap diperbaiki dan kualitasnya diperhatikan, karena ini jalan utama warga Cianjur menuju wilayah selatan," katanya.
(iqk/iqk)