Jabar Hari Ini: Heboh 'Kuntilanak' di Atas Billboard Bandung

Round Up

Jabar Hari Ini: Heboh 'Kuntilanak' di Atas Billboard Bandung

Tim detikJabar - detikJabar
Jumat, 30 Sep 2022 22:00 WIB
Penampakan kuntilanak di atas baliho Bandung
Penampakan 'kuntilanak' di atas baliho Bandung (Foto: Wisma Putra/detikJabar)
Bandung -

Berbagai peristiwa terjadi di Jawa Barat (Jabar) hari ini. Seperti penampakan manekin kuntilanak di atas baliho Bandung, hingga penemuan naskah kuno di Sumedang. Semua terangkum dalam berita Jabar Hari Ini, Jumat (30/9/2022).

Penampakan 'Kuntilanak' di Baliho Bandung

Pengendara yang melintas di Jalan Dipatiukur, Kota Bandung, Jawa Barat dibuat bergidik dengan penampakan 'kuntilanak' yang mejeng di atas baliho. Sebuah manekin terpasang di salah satu billboard jalan di sana, menyita perhatian lantaran menyerupai sesosok kuntilanak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemunculan manekin kuntilanak ini cukup membuat resah warga. Pasalnya, jika baru pertama kali melihat sosoknya, warga, terutama pengendara akan dibuat was-was karena boneka tersebut begitu mirip dengan sosok hantu yang sudah melegenda di Indonesia tersebut.

"Pertama kali lihat mah sempet kaget, soalnya mirip banget sama kuntilanak. Apalagi kalau malem, kayak beneran aja. Tapi pas dideketin, ternyata cuma boneka doang," kata warga sekitar, Candra saat berbincang dengan detikJabar, Kamis (29/9/2022) malam.

ADVERTISEMENT

Pertama kali melihatnya, Candra mengaku sempat hilang fokus saat berkendara. Untungnya, ia yang tinggal di wilayah Sekeloa, Kota Bandung kini mulai terbiasa dengan kehadiran sosok kuntilanak di atas billboard itu.

"Tapi tetep aja kang bikin reuwas (kaget). Apalagi kalau pulang kerja malem, kondisi badan udah capek, lihat ada itu (manekin kuntilanak), kalau bawa motornya nggak hati-hati mah bisa-bisa celaka atuh," ungkapnya.

Candra berharap manekin kuntilanak di atas billboard bisa diturunkan. Sebab menurutnya, risiko timbulnya bahaya bagi pengendara lebih tinggi dibanding sekadar promosi produk tertentu.

Jaja, warga lainnya juga mengaku cukup dibuat resah saat kemunculan pertama manekin kuntilanak tersebut. Warga di sana tak banyak yang tahu kapan sosok kuntilanak ini dipasang di atas billboard.

Keduanya berharap manekin kuntilanak itu lebih baik diturunkan dari posisinya saat ini. Selain membuat resah, kemunculan sosok mirip kuntilanak tersebut bisa saja membahayakan pengendara.

"Bahaya atuh kang, mending dicopot aja. Kalau ada yang jantungan gimana, kan kalau lihat bisa lebih parah nantinya," pungkasnya.

Menindak lanjut informasi keresahan warga, pihak kepolisian dari Unit Penegakan Hukum (Gakum) Satlantas Polrestabes Bandung turun tangan.

Kanit Gakum Satlantas Polrestabes Bandung IPTU Arif mengatakan, keberadaan boneka kuntilanak itu dapat mengganggu konsentrasi para pengendara yang melintas.

"Menindaklanjuti terkait viralnya kuntilanak yang berada di atas billboard ini, mengganggu konsentrasi pengguna jalan terutama di malam hari," kata Arif kepada detikJabar, Jumat (30/9/2022).

Karena dapat mengganggu konsentrasi, pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemkot Bandung untuk menurunkan boneka itu. "Kita akan koordinasi dengan pihak terkait untuk segera diturunkan," ujarnya.

Menurut Arif yang membahayakan adalah boneka di atas billboard tersebut, bukan iklan yang ada di billboard itu.

"Pengamatan kami yang membahayakan bonekanya, iklannya enggak ada masalah, cuman bonekanya betul menyerupai kuntilanak jadi pengguna jalan banyak hilang fokus dan konsentrasi," jelasnya.

Disinggung terkait apakah ikalan tersebut ada izin, Arif menyebut akan mengeceknya ke Pemkot Bandung.

"Izin kita cek dulu dengan pihak periklanan di Pemkot sejauh mana izinnya diterbitkan," pungkasnya.

Tim Pesik dan Persima Juara Bersama Liga 3 Seri 2 Jabar

Pertandingan PSGJ Cirebon melawan Pesik Kuningan dalam babak Semifinal Liga 3 Seri 2 Jawa Barat yang digelar di Stadion Bima, Kota Cirebon pada Kamis (29/9/2022) diwarnai kejadian pelemparan bus Pesik Kuningan.

Usai pertandingan, bus yang membawa rombongan pemain Pesik dilempari batu oleh sekelompok orang yang diduga oknum suporter. Bus Pesik Kuningan dilempari batu saat dalam perjalanan pulang.

Peristiwa penyerangan terhadap bus rombongan pemain Pesik itu terjadi di sekitar wilayah Ciperna dan Beber, Kabupaten Cirebon. Tidak ada korban dalam kejadian tersebut. Hanya saja, akibat dilempari batu, bus yang membawa rombongan tim Pesik Kuningan mengalami kerusakan.

Buntut dari kasus ini membuat pertandingan antara Pesik Kuningan melawan Persima Majalengka di perebutan juara ketiga Liga 3 Seri 2 Jawa Barat dibatalkan. Pesik dan Persima akhirnya diputuskan menjadi juara 3 bersama.

Laga antara Pesik melawan Persima di perebutan juara ketiga Liga 3 Seri 2 Jawa Barat sendiri seharusnya digelar Sabtu (1/10/2022) besok di Stadion Bima, Kota Cirebon.

Eki selaku Ketua Pelaksana Liga 3 Asprov PSSI Jabar mengatakan, laga Pesik melawan Persima di perebutan juara ketiga ditiadakan berdasarkan hasil rapat yang didasari oleh faktor keamanan.

"Jadi perebutan juara ketiga (ditiadakan), karena pertimbangan keamanan dan lain-lain, akhirnya rapat Exco dan panpel memutuskan seperti itu," kata Eki saat dikonfirmasi detikJabar, Jumat (30/9/2022).

Di hari sebelumnya, Pesik Kuningan mendapat serangan dari oknum suporter seusai bertanding melawan tuan rumah PSGJ Cirebon. Usai pertandingan itu, bus tim Pesik diserang dan dilempari batu saat dalam perjalanan kembali ke Kuningan.

Karena insiden penyerangan bus tim Pesik itu, PSSI Asprov Jawa Barat memutuskan untuk meniadakan laga perebutan tempat ketiga antara Pesik melawan Persima.

"Iya faktor utama karena kejadian itu walaupun sebenarnya itu sudah di luar ranah pertandingan. Tapi kita meminimalisir resiko karena pertandingan juga diselenggarakan di Stadion Bima Cirebon, dari pada terjadi apa-apa lagi jadi diputuskan seperti itu," jelasnya.

Karena pertandingan ditiadakan, Pesik dan Persima akhirnya diputuskan menjadi juara 3 bersama Liga 3 Seri 2 Jawa Barat. Kedua tim itu juga dipastikan promosi ke Liga 3 Seri 1 Jawa Barat tahun depan bersama PSGJ Cirebon dan Al Jabar FC.

"Keempat tim yang masuk ke semifinal sudah pasti masuk ke Seri 1. Jadi memang seperti itu empat teratas di seri 2 masuk ke seri 1. Awalnya memang ada perebutan juara 3 dan 4, tapi ya karena faktor kejadian kemarin kita putuskan begitu hasil rapat semalam," ujarnya.

Ketua Umum PSGJ Cirebon, Kombes Imam Saputra menyesalkan dan meminta maaf atas insiden pelemparan bus rombongan pemain Pesik Kuningan yang diduga dilakukan oknum suporter, kemarin.

Imam mengatakan, seharusnya ajang Liga 3 Seri 2 Jawa Barat ini bisa menjadi momentum untuk memajukan klub sepak bola yang ada di daerah. Oleh karenanya, ia meminta kepada semua pihak agar dapat menjaga kondusifitas.

"Kita meminta maaf atas adanya insiden tersebut. Kita sangat menyesalkan adanya kejadian tersebut. Kita sudah berusaha menjamu tamu kita dengan sebaik mungkin," kata Imam Saputra saat dihubungi, Jumat (30/9/2022).

Imam berharap kejadian serupa tidak terulang. Dalam hal ini, ia juga meminta kepada pihak keamanan agar bisa melakukan koordinasi antar wilayah.

Pemukulan Jaksa ke Guru Karawang Berakhir Damai

Kasus pemukulan yang dilakukan oleh oknum jaksa terhadap guru di Karawang berakhir damai. Masing-masing pihak sepakat untuk saling memaafkan.

Momen perdamaian itu terjadi usai kedua belah pihak dimediasi di Polres Karawang pada Kamis (29/9) kemarin. Proses mediasi dihadiri juga oleh Kapolres Karawang AKBP Aldi Subartono dan Kepala Kejari Karawang Martha Parulina Berliana.

"Jadi sudah ada perdamaian antara kedua belah pihak," ujar Kasipenkum Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jabar Sutan Harahap kepada detikJabar, Jumat (30/9/2022).

Sutan menuturkan sejak kasus ini bergulir, Kejari Karawang melakukan komunikasi yang intens dengan jaksa bernama Tumpal serta korban guru SMAN 5 Karawang bernama Jajang. Hasil komunikasi intens itu berbuah manis.

"Akhirnya kedua belah pihak sama-sama bersedia memaafkan dan bersedia melakukan perdamaian," kata Sutan.

Dalam kesempatan tersebut, kata Sutan, pihak dari jaksa meminta maaf atas perbuatannya. Jajang juga telah menerima permohonan maaf.

"Seluruh yang hadir berharap semuanya bisa kembali lagi ke keadaan semula," kata Sutan.

Sebagaimana diketahui, aksi pemukulan dilakukan oleh jaksa Tumpal kepada guru SMAN 5 Karawang Jajang. Baik Jajang maupun Tumpal membuat laporan ke polisi atas peristiwa tersebut. Aksi pemukulan itu dilakukan Tumpal kepada Jajang yang kala itu hendak berangkat salat Jumat.

Operasi Zebra Lodaya Dilaksanakan di Bandung

Pihak kepolisian bakal melaksanakan Operasi Zebra Lodaya 2022 di Jawa Barat, termasuk di wilayah Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat (KBB). Kasatlantas Polres Cimahi AKP Sudirianto mengatakan Ops Zebra Lodaya 2022 itu bakal dilaksanakan mulai tanggal 3 Oktober sampai 16 Oktober mendatang di semua titik di Cimahi dan Bandung Barat.

"Ops Zebra Lodaya 2022, sesuai arahan pimpinan dilaksanakan selama 14 hari, mulai 3 sampai 16 Oktober 2022," kata Sudirianto kepada wartawan di Mapolres Cimahi, Jumat (30/9/2022).

Sejumlah titik bakal menjadi fokus pihak kepolisian melaksanakan Ops Zebra Lodaya, mulai dari kawasan Cimareme, Padalarang, hingga Lembang yang ramai dikunjungi wisatawan.

"Cimareme dan Padalarang itu daerah rawan macet dan kecelakaan, termasuk Lembang yang memang jadi tujuan wisata. Di Cimahi itu di Alun-alun dan Leuwigajah," ucap Sudirianto.

Salah satu sasaran Ops Zebra Lodaya 2022 tersebut yakni kendaraan khususnya roda dua yang menggunakan knalpot bising. Termasuk bikers yang biasa melaksanakan sunday morning ride (Sunmori) di Lembang dengan knalpot bising dan mengganggu ketertiban.

Sasaran lain dalam Ops Zebra Lodaya 2022 ialah kendaraan yang overload, pengendara motor berbonceng tiga, tidak memakai helm, dan tidak membawa kelengkapan surat berkendara.

"Termasuk untuk pelanggar fatal lainnya seperti yang melawan arus. Tujuannya kan untuk menekan potensi kecelakaan di jalan raya dan mendisiplinkan pengendara," kata Sudirianto.

Naskah Kuno Ditemukan di Sumedang

Lima buku berisikan naskah kuno masih terpelihara apik di tangan salah seorang warga di Kecamatan Jatinunggal, Kabupaten Sumedang. Temuan naskah tersebut diketahui saat momen Milangkala Kecamatan Jatinunggal pada Selasa (27/9/2022).
Hal itu diutarakan Wakil Bupati (Wabup) Sumedang Erwan Setiawan saat dihubungi detikjabar, Kamis (29/9/2022).

"Jadi waktu itu saya menghadiri acara Milangkala Jatinunggal yang ke-19, ada salah seorang warga yang datang menunjukan lima buku berisikan naskah kuno, saat itu kebetulan ada orang dari Perpustakaan Nasional yang turut hadir dalam acara tersebut," ungkap Erwan

Erwan menyebut, sepintas terkait isi dari naskah kuno itu, salah satunya berisikan tentang pesan-pesan moral yang baik bagi masyarakat berkaitan dengan nilai budaya.

Sementara itu, Kepala Bidang Kebudayaan dari Disparbudpora Sumedang Budi akbar menjelaskan, temuan naskah kuno itu berawal dari momen acara Milangkala serta bertepatan pula dengan adanya kunjungan dari Perpustakaan Nasional. Pada saat itu, ada salah seorang warga bernama Acep yang datang dengan membawa naskah kuno.

"Naskah itu kata pemiliknya merupakan warisan peninggalan sesepuhnya yang diwariskan secara turun temurun kepada keluarganya,"ujarnya.

Budi menyebut, naskah kuno yang berbentuk lima buah buku serta ditulis dalam huruf pegon tersebut diduga berasal dari abad 16 atau setelah abad 17. Naskah itu ada yang masih dalam bentuk kertas aslinya, tapi ada juga yang sudah berbentuk salinan.

"Jadi pada saat itu oleh orang yang dari pihak Perpustakaan Nasional sudah dicek naskah yang masih dalam kertas aslinya, dengan mengecek tingkat keasamannya dan memang valid naskah kuno, namun ada juga naskahnya yang sudah merupakan bentuk salinan," ungkapnya.

Kendati demikian, Budi meyakini sesepuh dari pemilik naskah kuno tersebut merupakan kaum intelektual pada zamannya. Selain itu, ia meyakini isi kandungan naskah kuno tersebut sangat bermanfaat untuk menambah ilmu pengetahuan.

"Karena pada abad 16 atau abad 17 tidak semua orang bisa menulis dan yang bisa nulis pada masa itu pasti orang-orang pinter dan yang ditulisnya pasti bermanfaat buat anak cucunya," terangnya.

Budi mengatakan, pihak Perpustakaan Nasional pun pada saat itu sangat mengapresiasi pemilik naskah yang sudah merawat dan menjaga naskah tersebut.

"Selain itu atas temuan naskah tersebut, kami pun mendapat undangan dari Masyarakat Naskah Nusantara untuk hadir dalam acara pelatihan tentang pemeliharaan naskah-naskah kuno pada Oktober 2022 mendatang," paparnya.

Budi menyebut hingga kini total sudah ada 59 naskah kuno yang telah ditemukan di Sumedang, berikut 5 naskah kuno tersebut.

"Untuk yang lima naskah kuno itu saat ini masih dipegang oleh pemiliknya, namun kami sudah meminta izin untuk memfotocopynya," ujarnya.

Ia pun mulai melakukan penelitian lebih lanjut terkait naskah ini. Berdasarkan penelitian sepintas dari ahli filologi Disparbudpora Sumedang, dari kelima buku itu, salah satu isi di dalamnya memuat tentang wawacan atau karya sastra dalam bahasa Sunda.

Wawacan tersebut bertuliskan: wawacan awak salira, guaran diri antawis wujud sareng batinna, jiwa sareng ragana. "Tulisan itu kaitannya dengan spiritual," ujar Budi.

Isi naskah lainnya, sambung Budi, menceritakan tentang Babad Cirebon. Penggalan isinya bertuliskan: Babad Cirebon, guaran riwayat putra mahkota Karajaan Sunda (putra Prabu Siliwangi) nu kaluar ti karaton milari kasajatian kaelmuan dugika ngebak ngempur ngabuka wilayah nu ayeuna katelah nami wilayah Cirebon.

Jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia adalah Babad Cirebon, mengungkap riwayat putra mahkota Kerjajaan Sunda (putra prabu Siliwangi ) yang keluar dari keraton untuk mencari kesejatian keilmuan sampai membuka wilayah yang sekarang dikenal dengan nama Cirebon.

Semantara dilansir dari situs kemdikbud.go.id, wawacan merupakan salah satu bentuk kesusastraan Sunda yang hadir di tanah Sunda kira-kira pada pertengahan abad ke-17 melalui ulama Islam dan pesantren.

Wawacan adalah cerita panjang yang berbentuk dangding (menggunakan aturan pupuh). Seperti naskah Wawacan Ogin Amarsakti (WOA) diperoleh di Padalarang, Kabupaten Bandung.

WOA berisi masalah keislaman dan perkenalan tokoh Ogin sejak bayi hingga menjadi raja, kesaktian serta keunggulan pihak Ogin, semata-mata hanya dalam rangka penyebaran ajaran Islam.

Halaman 2 dari 3


Simak Video "Video: Polisi Usut Dugaan Kelalaian di Insiden Maut Pernikahan Anak KDM"
[Gambas:Video 20detik]
(aau/dir)


Hide Ads