Jabar Hari Ini: Retaknya Biduk Rumah Tangga Dedi Mulyadi-Anne Ratna

Jabar Hari Ini: Retaknya Biduk Rumah Tangga Dedi Mulyadi-Anne Ratna

Tim detikJabar - detikJabar
Rabu, 21 Sep 2022 22:00 WIB
Dedi Mulyadi dan Anne Ratna
Dedi Mulyadi dan Istri (Foto: dok.detikJabar)
Bandung -

Beragam peristiwa terjadi di Jabar hari ini, Rabu (21/9/2022). Dari mulai kabar gugatan cerai istri Dedi Mulyadi hingga larangan The Jakmania ke Bandung.

Berikut lima peristiwa pilihan detikJabar yang menggemparkan publik hari ini:

Dedi Mulyadi Digugat Cerai Istri

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika menggugat cerai suaminya, Dedi Mulyadi. Sekadar diketahui, Dedi Mulyadi merupakan mantan bupati Purwakarta yang kini menjadi anggota DPR RI.

Humas Pengadilan Agama Purwakarta Asep Kustiwa membenarkan kabar gugatan cerai itu. Dia menjelaskan gugatan tersebut teregistrasi dengan nomor: 1662/Pdt.G/2022/PA.Pwk tertanggal 19 September 2022.

ADVERTISEMENT

"Ya betul," kata Asep kepada detikJabar melalui pesan singkat, Rabu (21/9/2022).

Asep mengatakan nomor register itu tertera dengan nama penggugat yakni Anne Ratna Mustika dan tergugat atas nama Dedi Mulyadi. "Untuk sidang pertama dijadwalkan pada Rabu 5 Oktober 2022," ujar Asep.

detikJabar menghubungi Dedi Mulyadi melalui sambungan telepon. Namun dia belum mau berkomentar panjang lebar.

"Saya belum mau memberikan komentar," kata Dedi singkat.

detikJabar mencoba mengonfirmasi kepada Anne melalui nomor telepon asisten pribadinya. Namun hingga berita ini ditulis belum ada jawaban dari konfirmasi tersebut.

Disabilitas Cirebon Dibully

Tangisan siswa disabilitas pecah saat mendapatkan perlakuan bullying atau perundungan dari sekelompok remaja berseragam SMA di Cirebon, Jabar. Video tangis kesakitan siswa disabilitas itu beredar di jagat maya.

Video perundungan itu menampilkan siswa SLB yang di-bully. Pundak korban itu ditendang, kemudian diinjak para pelaku yang berseragam SMA. Korban berteriak kesakitan. Tangis korban pun pecah.

Bejatnya, pelaku tetap tega melakukan aksi jahatnya itu kepada korban. Peristiwa sadis itu terjadi di Desa Bojong Kulon, Kecamatan Susukan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

Kepala Desa (Kuwu) Bojong Kulon, Sudarso membenarkan adanya peristiwa itu. Aksi bully itu dilakukan pelaku saat siang hari di area persawahan desa setempat.

"Iya betul. Itu kejadiannya di desa saya," kata Sudarso saat ditemui di Desa Bojong Kulon, Kecamatan Susukan, Kabupaten Cirebon, Rabu (21/9/2022).

Aparat desa sempat mendatangi rumah pelaku setelah menerima laporan. Namun, pelaku sedang tak berada di rumahnya.

Hati Sudarso tersayat saat menerima laporan dan melihat video kekerasan terhadap siswa disabilitas itu. Kasus itu pun telah ditangani Polresta Cirebon.

"Korban memang penyandang difabel atau berkebutuhan khusus. Korban sendiri orangnya sangat baik. Mungkin semua orang yang melihat kejadian itu akan gemes," kata Sudarso.

Korban merupakan salah seorang siswa di SLB. Ia dikenal baik. Banyak orang yang peduli terhadap korban.

Demo di Gedung Sate

Aksi unjuk rasa ribuan buruh Jawa Barat menolak kenaikan harga BBM di depan Gedung Sate memanas. Massa merusak pagar Kantor Gubernur Jabar Ridwan Kamil.

Pantauan detikJabar, Rabu (21/9/2022) aksi demonstrasi memanas setelah perwakilan massa buruh masuk ke dalam Gedung Sate untuk melakukan audiensi namun tidak bisa bertemu dengan Gubernur Jabar Ridwan Kamil secara langsung.

"Pemerintah tidak baik-baik saja, wajar rakyat mengambil alih, kita ingat 98 ketika pemerintah tidak baik-baik saja kita ambil, bila itu terjadi bukan tidak mungkin buruh masuk ke dalam Gedung Sate," teriak salah satu orator di atas mobil komando.

Pagar diruntuhkan setelah massa aksi menyampaikan aspirasi di tengah guyuran hujan yang berlangsung beberapa jam. Pihak kepolisian langsung meredam massa aksi, pagar yang tadinya roboh kembali dinaikan lagi.

"Mau mundur, mau maju nih?" tanya orator.

"Maju," teriak massa aksi.

"Jika tidak ada hasil, kita masuk ke dalam," ucap orator.

"Setuju," timbal massa aksi.

Petugas kepolisian dari Polrestabes Bandung dan Polda Jabar yang ada di dalam Gedung Sate bersiaga mengantisipasi massa aksi masuk ke dalam Gedung Sate.

Selain itu, massa driver ojek online (Ojol) menggelar aksi demonstrasi penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Massa gagal beraudiensi langsung dengan Gubernur Jabar Ridwan Kamil.

Massa melakukan aksi di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung pada Rabu (21/9/2022). Beberapa perwakilann sempat masuk ke dalam untuk beraudiensi. Tapi, perwakilan massa tak bertemu langsung dengan Ridwan Kamil.

"Gubernur tidak bisa menemui kita, di dalam tadi ada perwakilan dari Delegasi Kadishub, kami menolak bila mana kepala daerah kita, bapak kita tidak hadir," kata salah satu perwakilan tim audiensi Peto di atas mobil komando.

Sekitar pukul 11.00 WIB, massa aksi driver ojol diminta membubarkan diri. Menurut Peto, pihaknya akan melakukan pertemuan dengan DPRD Jawa Barat. "Alhamdulillah jam 1 nanti kita diundang oleh Ketua DPRD Jawa Barat, untuk itu saya minta kerjasama tetap kondusif," tambah Peto.

Peto juga mengimbau kepada massa aksi, setelah aksi demonstrasi penolakan BBM di Gedung Sate, pihaknya meminta agar tidak ada aksi ke kantor aplikator.

"Saya imbau jangan sampai ada tindakan mengarah ke kantor aplikator, kita cari tujuan, cari goals dan tuannya apa," tuturnya.

Karena aspirasi mereka tidak didengarkan oleh Ridwan Kamil, Ketua Federasi Serikat Pekerja Transportasi Darat Ahmad Ilyas Prayogi mengatakan,aksi lebih besar akan dilakukan. "Akan lebih besar, 10 kali, 100 kali bahkan 1.000 kali," ujar Ahmad.

Ular Cincin Emas di Sumedang

Ular cincin emas sepanjang 2 meter menggegerkan warga lingkungan Panday, Kelurahan Regol Wetan, Kecamatan Sumedang Selatan. Beruntung, ular tersebut berhasil dievakuasi oleh anggota dari komunitas pecinta reptil Bangke Laut Sumedang.

Salah seorang warga Siti Komala menuturkan, ular tersebut ditemukan saat warga hendak menebang sebuah pohon yang berada di belakang rumahnya.

"Jadi saat itu hendak menebang pohon dan baru dua tebasan, lalu kemudian di atas terlihat ular itu sedang meliuk-liuk di sebuah batang pohon," ungkapnya kepada detikJabar di lokasi, Rabu (21/9/2022).

Mengetahui ada seekor ular berukuran besar, ia bersama warga lainnya pun kaget dan langsung menghentikan aktivitasnya. Ia kemudian menghubungi komunitas pecinta hewan reptil.

"Oleh salah seorang dari pecinta reptil, ular itu pun langsung ditangkap dengan menaiki pohon tersebut," tuturnya.

Sekadar diketahui, rumah Siti sendiri tepat berada di pinggiran sungai Cipeles. Selain itu, di sana terdapat sedikit semak-semak disertai pepohonan.

Siti mengaku, temuan ular jenis cincin emas sudah yang ketiga kalinya ditemukan di lokasi yang sama.

"Ini tuh sudah ketiga kalinya dan masih di lokasi yang sama," terangnya.

Anggota dari komunitas pecinta reptil Bangke Laut Sumedang, Andri Reginaldi menjelaskan, ular yang berhasil dievakuasinya merupakan jenis ular cincin emas.

"Ini itu jenis ular cincin emas dengan nama latinnya boiga dendrophila, keluarga boiga ini banyak jenisnya," terangnya.

Andri menyebut, ular cincin emas termasuk ke dalam jenis ular berbisa dengan level bisa menengah atau tidak mematikan seperti king cobra.

"Ular ini lebih agresif dari king cobra, tapi bisanya tidak mematikan seperti king cobra dan orang yang digigit biasanya hanya akan merasakan panas dan menggigil dengan jarak gejalanya akan terasa 3 menit setelah gigitan," paparnya.

Andri menuturkan, ular jenis ini merupakan ular endemik Indonesia yang banyak ditemui di pulau Jawa, Sulawesi dan Sumatera.

"Ular jenis ini biasa hidup di dekat aliran sungai dan pepohonan dengan mangsa utamanya burung, tikus atau kadal," terangnya.

Andri menambahkan, ular yang berhasil ditangkap rencananya akan dievakuasi terlebih dulu untuk mendapatkan perawatan sebelum nantinya dilepas liarkan kembali.

"Ular ini itu tampak ada luka-luka dan kutu di area kepalanya dan itu natural, jadi akan kami lakukan perawatan dulu baru setelah itu akan kami lepasliarkan lagi,"paparnya.

The Jakmania Dilarang ke Bandung!

Polda Jabar tak mengizinkan pendukung Persija Jakarta, The Jakmania datang menyaksikan pertandingan Persib Bandung vs Persija Jakarta di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) pada Minggu 2 Oktober 2022.

"Sesuai hasil kesepakatan panitia, supporter Persija tidak diizinkan," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo dikonfirmasi via pesan singkat, Rabu (21/9/2022).

Ibrahim menyebut, alasan keamanan membuat pendukung 'Macan Kemyoran' tidak diperbolehkan datang ke Bandung. "Karena pertimbangan potensi kamtibmas," ujar Ibrahim.

Pihaknya mengimbau, agar penonton Persija menyaksikan pertandingan tim kesayangannya di televisi saja.

"Kita himbau untuk menonton dari tv aja," ucap Ibrahim.

Diberitakan sebelumnya, manajemen Persib mengundang The Jakmania hadir di Stadion GBLA menyaksikan laga panas ini. Rencana mengundang The Jakmania ini juga sebagai upaya mendamaikan suporter Persib dan Persija.

"Hakekat sepak bola seharusnya bisa dinikmati oleh semua kalangan, semua orang, termasuk suporternya sendiri bahwa masing-masing klub punya suporter dan seyogyanya suporter itu bisa mendukung klubnya dimanapun bertanding," kata Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) Teddy Tjahjono.

Halaman 2 dari 3


Simak Video "Video: Polisi Usut Dugaan Kelalaian di Insiden Maut Pernikahan Anak KDM"
[Gambas:Video 20detik]
(sud/dir)


Hide Ads