Salah seorang warga Siti Komala menuturkan, ular tersebut ditemukan saat warga hendak menebang sebuah pohon yang berada di belakang rumahnya.
"Jadi saat itu hendak menebang pohon dan baru dua tebasan, lalu kemudian di atas terlihat ular itu sedang meliuk-liuk di sebuah batang pohon," ungkapnya kepada detikJabar di lokasi, Rabu (21/9/2022).
Mengetahui ada seekor ular berukuran besar, ia bersama warga lainnya pun kaget dan langsung menghentikan aktivitasnya. Ia kemudian menghubungi komunitas pecinta hewan reptil.
"Oleh salah seorang dari pecinta reptil, ular itu pun langsung ditangkap dengan menaiki pohon tersebut," tuturnya.
Sekadar diketahui, rumah Siti sendiri tepat berada di pinggiran sungai Cipeles. Selain itu, di sana terdapat sedikit semak-semak disertai pepohonan.
Siti mengaku, temuan ular jenis cincin emas sudah yang ketiga kalinya ditemukan di lokasi yang sama.
"Ini tuh sudah ketiga kalinya dan masih di lokasi yang sama," terangnya.
Anggota dari komunitas pecinta reptil Bangke Laut Sumedang, Andri Reginaldi menjelaskan, ular yang berhasil dievakuasinya merupakan jenis ular cincin emas.
"Ini itu jenis ular cincin emas dengan nama latinnya boiga dendrophila, keluarga boiga ini banyak jenisnya," terangnya.
Andri menyebut, ular cincin emas termasuk ke dalam jenis ular berbisa dengan level bisa menengah atau tidak mematikan seperti king cobra.
"Ular ini lebih agresif dari king cobra, tapi bisanya tidak mematikan seperti king cobra dan orang yang digigit biasanya hanya akan merasakan panas dan menggigil dengan jarak gejalanya akan terasa 3 menit setelah gigitan," paparnya.
Andri menuturkan, ular jenis ini merupakan ular endemik Indonesia yang banyak ditemui di pulau Jawa, Sulawesi dan Sumatera.
"Ular jenis ini biasa hidup di dekat aliran sungai dan pepohonan dengan mangsa utamanya burung, tikus atau kadal," terangnya.
Andri menambahkan, ular yang berhasil ditangkap rencananya akan dievakuasi terlebih dulu untuk mendapatkan perawatan sebelum nantinya dilepas liarkan kembali.
"Ular ini itu tampak ada luka-luka dan kutu di area kepalanya dan itu natural, jadi akan kami lakukan perawatan dulu baru setelah itu akan kami lepas liarkan lagi," paparnya.
(dir/dir)