Khusus untuk tahun periode Januari-Juli 2022, jumlah kasus baru yang tercatat mencapai 53 orang. Rinciannya satu usia balita, tiga usia 15-19 tahun, 13 orang usia 20-24 tahun, 35 orang usia 25-49 tahun, satu orang usia 50 tahun.
Berdasarkan sasarannya, temuan kasus HIV/AIDS Januari-Juli 2022 di Ciamis, LSL (Laki seks laki) 13 orang, penjaja seks komersial (PSK) orang, ibu hamil tiga orang, TB delapan orang, pelanggan satu orang, pasangan suami-istri orang, dan 25 orang lainnya.
"Memang untuk penambahan kasus di Ciamis didominasi usia produktif. Dilihat dari data penambahan kasus tersebut memang ada yang usia sekolah yakni 15-19 tahun ada tiga orang. Dan usia 20-24 tahun sebanyak 13 orang," ujar Penanggung Jawab Program HIV/AIDS Dinas Kesehatan Ciamis Devi Nuryadin, Jumat (26/8/2022).
Devi menduga, kasus positif HIV/AIDS yang ditemukan pada usia sekolah tersebut kemungkinan terluar akibat perilaku yang berpotensi penularan, misalnya perilaku seks. Sebab di Ciamis saat ini tidak ada penularan dari penggunaan jarum suntik.
"Ya kemungkinan melakukan perilaku yang berpotensi penularan. Karena di Ciamis tidak ada sasaran dari penggunaan jarum suntik," kata Devi.
Devi menyebut dari jumlah kumulatif kasus HIV/AIDS 631 orang, hanya 222 ODHA yang terdeteksi aktif berobat ARV (antiretroviral). Namun dari jumlah itu tidak semua warga Ciamis, ada juga warga daerah tetangga seperti Banjar.
Dinas Kesehatan Ciamis pun terus berupaya mendeteksi penularan HIV/AIDS dengan memberdayakan puskesmas. Ada dua kelompok sasaran yang menjadi fokus Dinas Kesehatan Ciamis. Yakni kelompok khusus seperti ibu hamil, pasien TB dan lainnya. Adapun sasaran kelompok populasi kunci, seperti LSL, PSK, dan waria.
"Seperti ibu hamil itu dicek HIV/AIDS di puskesmas. Sehingga bisa melakukan antisipasi terhadap bayinya agar tidak tertular. Sedangkan untuk populasi kunci kita melakukan jangkauan dengan libatkan LSM yang bergerak di bidang HIV/AIDS," jelasnya.
Dinkes Ciamis pun akan mengembangkan pelayanan, dukungan dan pengobatan HIV/AIDS pada 2022 ini. Pelayanan pengobatan ARV nantinya bisa dilaksanakan di RSUD Kawali dan Puskesmas Banjarsari. Sementara yang saat ini hanya bisa dilakukan di RSUD Ciamis. (orb/orb)