Kronologi Cilok Diduga Racuni Belasan Orang di Tasikmalaya

Kronologi Cilok Diduga Racuni Belasan Orang di Tasikmalaya

Deden Rahadian - detikJabar
Selasa, 27 Mei 2025 13:30 WIB
Ilustrasi dirawat di rumah sakit
Ilustrasi keracunan. Foto: Getty Images/Pornpak Khunatorn
Tasikmalaya -

Sebanyak 19 siswa SMA swasta di Desa Cintabodas, Kecamatan Culamega, Kabupaten Tasikmalaya alami keracunan masal, Senin (26/5/25). Sebanyak 13 siswa masih menjalani perawatan medis di Puskesmas Culamega. Enam lainya sudah pulang. Kondisi korban yang dirawat sudah membaik.

"Masih dirawat di Puskesmas Culamega 13 orang. Namun kondisinya sudah membaik, tinggal nunggu visit dokter apakah bisa pulang atau tidak," kata Kepala Puskesmas Culamega Asep kepada detikjabar, Selasa (27/5/25).

Pihak Puskesmas sudah mengamankan sampel makanan cilok serta sisa kotoran pasien untuk uji lab. "Sampel makanan sudah diambil tim survelince Puskesmas akan uji lab," kata Asep.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Polres Tasikmalaya langsung turun tangan melakukan penyelidikan. Polisi datangi lokasi untuk mintai keterangan.

Kasat reskrim Polres Tasikmalaya AKP Ridwan Budiarta menyebut anggota menemukan fakta baru. Cilok yang diduga racuni belasan siswa itu dibuat pada Sabtu (24/5/2025). Cilok itu dibuat oleh dua siswa dan seorang guru. Kemudian, disimpan di lemari pendingin.

ADVERTISEMENT

Esok harinya, Minggu (25/5/2025), cilok itu mulai dimasak dan dikonsumsi. "Jadi dibuatnya hari Sabtu, disimpan dulu di kulkas. Hari Minggu baru dimakan. Nah Senin baru kerasa," kata Ridwan Budirta.

Selain konsumsi cilok, para siswa juga mengonsumsi sambal kemasan yang dijadikan bumbu campuran cilok. Sambal ini tidak dimasak lagi, melainkan langsung dikonsumsi dengan cilok.

"Jadi mereka juga makan sambal produk kemasan. Nah nggak dimasak lagi. Langsung dicampur cilok," kata AKP Ridwan Budiarta.

Total yang konsumsi cilok ada 34 siswa, namun yang alami gejala keracunan hanya 19 orang. Mereka yang tidak bergejala sempat sarapan pagi.

"Ada yang memang makan pagi heula (dulu), ada yang langsung makan cilok, jadi ada yang daya tahan tubuhnya kuat ada juga yang nggak," kata Ridwan Budiarta.

Kepolisian masih belum memastikan penyebab keracunan dari cilok atau samblanya. "Ya masih akan diuji lab sampel makanan," ucap Ridwan Budiarta.

Sebelumnya, insiden keracunan massal terjadi di SMA yang berada di Desa Cintabodas, Kecamatan Culamega, Kabupaten Tasikmalaya Senin (26/5/25).
Sebanyak 19 siswa dan guru mengalami gejala keracunan. Mereka sempat mengonsumsi cilok pada Minggu malam (25/5/25).

"Betul ada laporan keracunan para siswa dan ada guru," kata Kapolsek Bantarkalong AKP Mujiono pada detikjabar Senin malam (26/5/25).

Gejala keracunan mulai dirasakan pada Senin siang. Mereka alami keluhan mual, pusing, dan demam tinggi. Para korban kemudian berdatang di Puskesmas Culamega. Total terdapat 19 orang yang mendapat penanganan medis. "Ada korban sebanyak 19 orang, enam pulang dan 13 masih dirawat di puskesmas setempat," Kata Mujiono.

(sud/sud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads