Gejala Cacar Monyet, Kenali dan Waspadai!

Gejala Cacar Monyet, Kenali dan Waspadai!

Tim detikHealth - detikJabar
Rabu, 13 Jul 2022 10:16 WIB
cacar monyet
Ilustrasi gejala cacar monyet (Foto: Getty Images/CDC)
Bandung -

Cacar monyet adalah penyakit zoonosis virus langka yang banyak terjadi di bagian terpencil Afrika tengah dan barat. Penularan penyakit ini dari hewan ke manusia melalui kontak dengan darah, cairan tubuh atau lesi kulit atau mukosa hewan yang terinfeksi.

Karena sumber penularannya dari hewan, hanya sedikit kasus cacar monyet yang ditularkan dari manusia ke manusia. Jikapun ada, penularan dapat terjadi melalui kontak dengan sekresi saluran pernapasan yang terinfeksi, luka pada kulit penderita, atau obyek yang telah terkontaminasi cairan tubuh penderita.

World Health Network (WHN) tiba-tiba menetapkan penyakit cacar monyet sebagai pandemi. Keputusan ini muncul setelah terdapat 3.417 kasus cacar monyet yang dilaporkan di 58 negara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam pernyataannya, WHN menyebut tingkat kematian akibat cacar monyet lebih rendah dari penyakit cacar. Jika tindakan pencegahan penularan tidak segera dilakukan, mereka memprediksi jutaan orang akan meninggal dan lebih banyak lagi yang menjadi buta serta cacat.

Pada awal Juni lalu, Kementerian Kesehatan Singapura melaporkan penemuan kasus cacar monyet pada seorang pelancong yang transit di Bandara Changi. Hal ini membuat Indonesia harus waspada.

ADVERTISEMENT

Lalu seperti apa ciri-ciri gejala cacat monyet ini?

Dikutip dari detikHealth, Selasa (12/7/2022), salah satu risiko cacar monyet ini komplikasi pada pasien cacar monyet yang mengalami penurunan imunitas.

"Yang perlu diperhatikan apabila nanti ada yaitu komplikasi adanya infeksi sekunder atau bronkopneumonia, atau sepsis. Karena ini adalah komplikasi dari cacar monyet yang bisa terjadi khususnya bagi orang yang sedang imunitas turun atau komorbid," ujar juru bicara Kemenkes RI Mohammad Syahril dalam konferensi pers virtual terkait 'Update Penanganan COVID-19, Hepatitis Akut dan Cacar Monyet di Indonesia', Jumat (24/6) lalu.

Gejala awal virus cacar monyet

dr Mohammad Syahril mengungkapkan masa inkubasi virus cacar monyet adalah 6-18 hari. Namun, di beberapa kasus, inkubasi bisa membutuhkan waktu sekitar 21 hari.

Adapun gejala awal virus cacar monyet, seperti:

- Demam 38 derajat
- Pembengkakan kelenjar getah bening di leher, di badan, hingga selangkangan
- Sakit kepala luar biasa

"(Inkubasi) biasanya 6-18 hari, tapi ada juga yang sampai 21 hari. Ini yang perlu diketahui, gejalanya ada dua tahapan. Yang pertama gejala awal atau fase prodromal ini 1-3 hari. Tandanya pertama demam tinggi, jadi demamnya di atas 38 derajat, kemudian sakit kepala luar biasa," terangnya.

"Ini yang menjadi pembeda dengan cacar lain yaitu adanya pembengkakan atau pembesaran kelenjar getah bening di leher, di ketika, ke badan, ini di selangkangan bisa terjadi. Itu 1-3 hari setelah terinfeksi ya," sambung Syahril.

Gejala infeksi virus cacar monyet

Sedangkan gejala virus cacar monyet yang sangat infeksius biasanya akan muncul ruam-ruam yang dimulai dari muka, kemudian menyebar ke badan dan tangan.

"Kalau berlanjut, disebut pasien erupsi. Ini paling infeksius atau paling menular, itu timbul ruam-ruam atau lesi, cacar begitulah di kulit terutama di muka. Dimulai dari muka, kemudian menyebar ke badan, dan juga ke tangan. Ini yang menjadi ciri khas cacar ini dan ini sangat infeksius. Diperlukan sampai tiga minggu," tuturnya.

Namun begitu menurut Syahril, ruam-ruam tersebut akan sembuh dengan sendirinya. Walaupun memang, pasien cacar monyet berusia lanjut dan pengidap komorbid memerlukan perhatian khusus jika terpapar virus cacar monyet.

"Ini bisa sembuh sendiri dengan ditandai rontoknya ruam-ruam tadi lesi-lesi tadi dan sebagian menimbulkan bekas seperti bopeng, tapi tadi sembuh sendiri. Tetapi walaupun sembuh sendiri, perlu kehati-hatian bagi orang dengan risiko tinggi. Contohnya usia lanjut, kemudian dengan komorbid," pungkas Syahril.




(wip/tey)


Hide Ads