Jabar Sepekan: Pria Muncul Lagi Usai 2 Tahun Meninggal hingga Gaduh PPDB

Tim detikJabar - detikJabar
Minggu, 26 Jun 2022 21:36 WIB
Foto: Ilustrasi PPDB (Andhika Akbarayansyah)
Bandung -

Sejumlah peristiwa mewarnai pemberitaan di Jawa Barat (Jabar) dalam sepekan terakhir. Mulai dari rumah seorang pria asal Sukabumi, AK (38) yang muncul lagi usai dinyatakan meninggal 2 tahun lalu hingga ulah legislator PKB Kota Bandung, Erwin, yang membuat gaduh PPDB Jabar 2022.

Berikut rangkuman Jabar Sepekan:

Pria Sukabumi Muncul Lagi Usai 2 Tahun Meninggal

AK (38) membuat geger warga Desa Pasanggrahan, Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi. Ia tiba-tiba muncul lagi di desanya setelah dikabarkan hilang karena tenggelam di Pantai Karang Hawu tahun 2020 silam.

Rumor mengenai kemunculan AK ini pun dibenarkan beberapa warga setempat. Menurut mereka, kemunculan AK itu janggal karena pihak keluarga sendiri sudah membuat surat pernyataan bahwa pria itu meninggal dunia.

"Oh itu, memang menurut berita yang beredar di masyarakat banyak yang membenarkan secara pribadi saya belum pernah melihat atau bertemu beliau," kata Kepala Desa (Kades) Pasanggrahan Irman melalui aplikasi perpesanan, Kamis (23/6/2022).

detikJabar kemudian menanyakan soal adanya surat keterangan meninggal dunia yang dibuat oleh ayah AK pada 12 Februari 2020. Menurut Irman surat itu dibuat oleh keluarganya sendiri.

"Betul sebelumnya kita minta surat keterangan yang datang dari rumah sakit atau yang berwenang tetapi pihak keluarga melalui utusanya tidak memberikan hanya memberi surat laporan hilang dari kepolisian dan surat pernyataan dari keluarga," ujar Irman.

Pihak desa sendiri dijelaskan Irman memang mengeluarkan surat kuning, namun tidak menjelaskan soal kematian AK seperti yang dibuat pihak keluarga. "Itu pun surat yang kami berikan surat kuning dengan keterangan hilang," imbuh Irman.

Salah satu saksi mata yang melihat AK adalah Kades Sagaranten, Asep Abdul Muis. Ia mengaku bertemu AK sekitar bulan puasa sekitar April lalu, pria itu sengaja datang untuk sekedar mengobrol dengan Asep.

"Saya kenal, tapi bukan teman tongkrongan, memang kabarnya dulu hilang saat ke Palabuhanratu dengan rombongannya. Temannya bawa mobil kemudian dapat kabar Haji AK tenggelam. Teman-temannya laporan ke SAR sampai ke Polres keluarganya juga panik," kisah Asep.

Ia bahkan mengaku bingung dan tak bisa berkata-kata saat bertemu dengan AK pada April lalu. AK waktu itu datang menggunakan motor dengan setelan baju dan jaket hitam celana selutut.

"Nah ketika ke kantor desa saya, kagetkan saya. Ternyata (kabar yang beredar) benar, ia betul, heran. Malam sempat janjian ketemu hanya enggak sempat. Dia datang pakai motor, pakai jaket hitam dan kupluk," ujar Asep.

"Saya sempat nanya ini bener haji, kamana hungkul (kemana saja) kaget saya," imbuh Asep.

Asep mengingat mereka larut dalam perbincangan selama 30 menit, ia juga sempat menanyakan kondisinya yang disebut hilang lalu tiba-tiba muncul di hadapannya. AK, kata Asep, disebut sengaja menghilang karena ada urusan spiritual yang harus dia selesaikan.

"Sudah lama enggak ketemu, saya nanya cuma jawabnya ya begitu kayak di luar ini ya di luar jangkauan kita spiritual katanya. Tapi saya tanya lagi cageur ji, ieu bener haji (sehat, ini benar haji) kata saya," ucap Asep menceritakan kisahnya bertemu dengan AK.

Asep mendapat kabar kemunculan AK ketika ayah AK meninggal dunia. "Nah ketika ke kantor desa saya kagetkan saya. Ternyata (kabar yang beredar) benar, ia betul, heran. Malam sempat janjian ketemu hanya enggak sempat. Dia datang pakai motor, pakai jaket hitam dan kupluk," ujarnya.

Sejumlah dokumen soal hilangnya AK juga dibuat keluarga di PolsekCisolok, ResorSukabumi. Selain surat pernyataan keluarga yang menyebut AK meninggal dunia, ada juga surat pernyataan berisi kronologi hilangnya AK yang ditandatangani oleh ayahnya.




(ral/mso)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork