Petugas gabungan melakukan penindakan terhadap produsen mie basah yang diduga menggunakan formalin di wilayah Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya, Rabu (15/6/2022).
"Kami melakukan penindakan terhadap sebuah produsen mie basah. Kami menemukan cairan bening yang diduga formalin," kata Kepala Loka Pengawas Obat dan Makanan Tasikmalaya Jajat Setia Permana.
Jajat mengatakan selain menyita bukti formalin, pihaknya juga mengamankan beberapa karung mie basah hasil produksi dan sebuah alat pembuat mie.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hasil tes cepat, mie basah hasil produksi yang bersangkutan positif mengandung formalin," kata Jajat.
Penindakan itu, kata Jajat, diawali dari temuan lapangan atau dari penjual mie basah, dimana saat dilakukan pengujian ternyata mengandung formalin.
"Setelah itu kami lalukan penelusuran, ke Pasar Induk Cikurubuk. Lalu dari pasar diperoleh informasi keberadaan produsennya. Sehingga langsung kami lakukan penindakan," kata Jajat.
Produsen yang tidak diungkap identitasnya itu merupakan pabrik skala rumahan. Operasional home industry itu dilakukan oleh 4 orang pekerja dengan kapasitas produksi mencapai 4 kuintal mie basah per hari.
Dia menjelaskan formalin bukan bahan makanan sehingga penggunaan pada makanan dilarang. Bahan kimia itu sejatinya digunakan untuk mengawetkan mayat.
Formalin juga menurut Jajat merupakan zat karsinogenik atau zat pemicu kanker. "Berbahaya, memang efeknya tidak langsung terasa tapi bersifat akumulatif. Makanya dilarang," kata Jajat.
Penggunaan formalin pada produksi mie basah sendiri bertujuan untuk membuat awet. Karena jika tak diberi pengawet dalam waktu 24 jam mie akan basi.
Pengawetan ini berkaitan dengan alur distribusi mie dari produsen hingga sampai ke konsumen. "Dari produsen kirim ke pasar induk, dari pasar ke pedagang baru ke konsumen. Memang butuh waktu," kata Jajat.
Sebagai solusinya Jajat menyarankan agar produsen mie basah menggunakan pengawet yang lebih aman bagi kesehatan.
"Ada pengawet yang namanya Palata atau STPP (sodium tri poli phospat). Itu diizinkan penggunaannya," kata Jajat.
Terkait asumsi bahwa semua mie basah menggunakan formalin, Jajat mengaku tak sependapat. "Pemeriksaan kami di lapangan ada banyak mie basah yang tidak mengandung formalin. Dilakukan tes cepat hasilnya negatif. Jadi solusi untuk tidak menggunakan formalin itu ada dan bisa," kata Jajat.
(mso/mso)