Sebanyak 1.525 hewan ternak di Kabupaten Kuningan terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Jenis hewan ternak yang paling banyak terpapar PMK adalah sapi perah.
"Rincian hewan ternak yang terpapar PMK hingga saat ini, sapi perah 1.365 ekor, sapi potong 158 ekor dan kerbau 2 ekor. Total 1.525 ekor hewan ternak," kata Juru Bicara Satgas Penanganan PMK Kuningan, drh Rofiq, diwawancarai detikJabar, Rabu (15/6/2022).
Juru Bicara Satgas Penanganan PMK Kabupaten Kuningan Rofiq mengatakan rincian hewan ternak yang terpapar PMK hingga saat ini diantaranya, sapi perah 1.365 ekor, sapi potong 158 ekor dan kerbau 2 ekor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rofiq menyampaikan, sebaran penyakit yang menyerang hewan ternak itu, paling banyak terjadi di Kecamatan Cigugur. Kasus PMK di Kuningan, lanjut dia, hampir 90 persen di wilayah Cigugur.
"Cigugur paling tinggi, karena di sana kandang-kandangnya berdekatan sehingga penyebarannya cepat," ujar dia.
Ia mengaku, saat ini pihaknya telah melakukan berbagai upaya penanganan dan pencegahan agar PMK tidak semakin meluas. Pembentukan satgas penanganan PMK, hingga membagikan obat-obatan kepada para peternak adalah upaya yang telah dilakukan.
"Upaya dari awal kita sudah optimal mulai dari sosialisasi, membagikan obat-obatan, vitamin terus disinfeksi juga, terutama di Cigugur kita lockdown, kemudian lakukan disinfeksi ke semua lokasi kandang, kemudian lingkungan," jelas dia.
Sementara, ia meminta kepada masyarakat agar tidak khawatir dalam mengkonsumsi daging hewan ternak yang sudah terpapar PMK. Ia meyakini, hewan ternak yang terpapar PMK dipastikan aman dikonsumsi.
"Jelang hari raya qurban ini tentunya tidak hanya mengupas peningkatan kasusnya. Tetapi juga ternak-ternak yang terpapar PMK ini insyaallah aman dikonsumsi baik daging maupun susunya. Masyarakat tidak perlu khawatir, yang terkena PMK pun dagingnya masih aman," ujar dia.
(mso/mso)