Jatim Segera Digelontor 1,7 Juta Vaksin Penyakit Mulut dan Kuku

Jatim Segera Digelontor 1,7 Juta Vaksin Penyakit Mulut dan Kuku

Faiq Azmi - detikJatim
Rabu, 15 Jan 2025 05:30 WIB
Pj Gubernur Jatim Cek Aktivitas Pasar Hewan Wonoasih Probolinggo
Pj Gubernur Jatim Cek Aktivitas Pasar Hewan Wonoasih Probolinggo. (Foto: M Rofiq/detikJatim)
Surabaya -

Kasus aktif penyakit mulut dan kuku (PMK) di Jawa Timur saat ini lebih dari 11.317 kasus. Penjabat (Pj) Gubernur Jatim Adhy Karyono menyebut pihaknya akan segera menerima 1,7 juta dosis vaksin PMK dari Kemenkes RI.

"Minggu depan ada 1,7 juta vaksin dari Kemenkes RI yang awalnya 1,4 juta dosis," kata Adhy ditemui wartawan di Surabaya, Selasa (14/1/2025).

Adhy menyatakan 1,7 juta dosis vaksin PMK itu akan disalurkan ke daerah-daerah yang banyak memiliki kasus PMK serta daerah dengan banyak populasi hewan ternak sapi dan kambing.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu akan kita salurkan ke sentra-sentra yang terjangkit. Termasuk ke daerah yang jumlah hewan ternaknya banyak seperti di Malang, Pasuruan, dan banyak daerah lain. Di daerah-daerah tersebut penanganan PMK baik," jelasnya.

Sejauh ini lanjut Adhy, Pemprov Jatim telah mendistribusikan lebih dari 25 ribu vaksin ke sentra-sentra hewan ternak yang terjangkit PMK.

ADVERTISEMENT

"Kita sudah siapkan 25 ribu vaksin dan kita sudah beli 320 ribu vaksin PMK dari dana APBD. Posisinya yang 25 ribu vaksin PMK sedang berjalan sementara 320 ribu vaksin sudah siap dan tinggal didistribusikan. Sementara bagi yang ingin mandiri sudah kita siapkan kerjasama dengan asosiasi," bebernya.

Pihaknya juga terus memastikan agar hewan ternak khususnya sapi yang hendak dijual di pasaran telah divaksin PMK, setidaknya satu kali saja.

"Kita cek sentra-sentra, memeriksa lalu lintas perdagangan sapi dengan minimal satu kali vaksin. Kedua kita operasi di pasar untuk pengobatan, kemudian vaksinasi, dan penyemprotan disinfektan," tegasnya.

"Dan untuk yang koperasi-koperasi susu termasuk pemilik sapi ada yang sudah semua dengan mandiri melakukan pengobatan, vitamin, dan vaksin. Bahkan di antaranya telah memiliki stok vaksin sampai 6 bulan ke depan. Persoalannya sekarang memang yang petani sapi perorangan, itu yang kita siapkan vaksinnya," tandasnya.




(dpe/iwd)


Hide Ads