Bencana alam gempa bumi kembali terjadi di Kota Sukabumi pada Selasa (22/3/2022) sekitar pukul 08.52 WIB dengan kekuatan magnitudo 3,2. Berdasarkan keterangan warga setempat, gempa tersebut diawali dengan suara gemuruh lalu disusul getaran.
Dian (29) warga Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi mengatakan, ia sempat mendengar suara gemuruh seperti suara tronton berjalan. Tak berselang lama, gempa pun terjadi beberapa detik.
"Kerasa sekali (gempa). Sebelumnya terdengar ada gemuruh rerrr lalu goyang, jadi kaya tronton lewat. Dirasakannya (gempa) mah nggak lama hanya beberapa detik," ujarnya kepada detikJabar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya Dian, anggota keluarga lainnya pun mendengar suara gemuruh tersebut. Dia menuturkan, saat gempa tersebut ia tengah bersiap-siap untuk melakukan aktivitas hariannya.
"Sekeluarga juga dengar, lagi di dalam rumah, persiapan mau berangkat (bekerja). Kita nggak sempat ke luar rumah karena sebentar (gempanya)," tuturnya.
Dian bilang, pengalamannya merasakan gemuruh sebelum gempa merupakan bukan yang pertama kali. Titik Sesar Cimandiri yang berada dekat rumahnya, disebut menjadi salah satu penyebab adanya gemuruh sebelum gempa.
"Kalau titik Cimandiri itu dari dulu yang dirasa di Cireunghas sama Kebonpedes pasti ada gemuruhnya terus. Tahun lalu Agustus sama, awal Januari juga sama," sambungnya.
Neneng Rohmiati (39) warga Kecamatan Cireunghas pun merasakan hal serupa. Bahkan, selain mendengar suara gemuruh, ia juga merasakan getaran lebih besar ketimbang di Kebonpedes.
"Iya dengar, sebelum gempa. Lumayan kerasa besar di sini meskipun hanya beberapa detik. Mungkin di Lapegan ya titik gempanya," ujar Neneng.
Dia mengatakan, masyarakat yang merasakan gempa sempat berhamburan ke luar ruangan. "Di sini, warga dan anak sekolah PAUD berhamburan keluar, saya juga," tuturnya.
Sebelumnya, hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi ini berkekuatan magnitudo 3,2 dengan episenter terletak pada koordinat 6.95 LS dan 107.06 BT. Tepatnya berlokasi di darat pada jarak 14 kilometer Tenggara Kota Sukabumi pada kedalaman 8 kilometer.
Kepala Stasiun Geofisika (Stageof) Bandung Teguh Rahayu mengatakan, gempa tersebut diakibatkan oleh aktivitas sesar lokal. Seperti diketahui, titik gempa berdekatan dengan Sesar Cimandiri yang memanjang dan tersegmentasi dalam 5 segmen mulai dari Pelabuhan Ratu sampai Gandasoli.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal. Iya sesar Cimandiri," kata Ayyu, sapaan akrabnya.
(yum/bbn)