Intip Isi Garasi 5 Anggota DPRD Kota Bandung Terkaya

Intip Isi Garasi 5 Anggota DPRD Kota Bandung Terkaya

Rifat Alhamidi - detikJabar
Rabu, 23 Feb 2022 10:31 WIB
Gedung DPRD Kota Bandung
Gedung DPRD Kota Bandung (Foto: Cipta/Humpro DPRD Kota Bandung)
Bandung -

Sekretariat DPRD Kota Bandung membetot perhatian publik. Pasalnya, mereka menganggarkan pembelian ponsel atau smartphone baru sebanyak 47 unit untuk anggota DPRD dengan total pagu anggaran Rp 1,085 miliar.

Rencana pembelian ponsel mewah ini pun lantas dibanjiri kritik. Hingga akhirnya, DPRD Kota Bandung membatalkan rencana tersebut usai banyak mendapat sorotan. Menilik sisi lain, bagaimana isi garasi yang dimiliki para anggota DPRD ini?

detikJabar pun sudah merangkum 5 anggota DPRD Kota Bandung dengan harta kekayaan paling tinggi versi LHKPN KPK. Berikut nama-namanya:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nama pertama yaitu Maya Himawati. Politisi Partai Gerindra tercatat memiliki total harta kekayaan senilai Rp 109,236 miliar yang ia laporkan pada 4 Maret 2021. Maya tercatat memiliki dua unit kendaraan senilai Rp 775 juta.

Rinciannya yaitu mobil Mercedes Benz CLA 200 tahun 2016 seharga Rp 500 juta dan mobil Toyota Alphard tahun 2010 seharga Rp 275 juta. Semua isi garasi Maya tercatat atas perolehan sendiri.

ADVERTISEMENT

Nama kedua yaitu Uung Tanuwidjaja. Politisi Partai Nasdem ini tercatat memiliki total harta kekayaan senilai Rp 34,428 miliar yang ia laporkan pada 8 Februari 2021. Uung tercatat memiliki enam unit kendaraan senilai Rp 810 juta.

Rinciannya yaitu mobil Toyota Innova 2012 seharga Rp 130 juta, Mercedes Benz ML 270 tahun 2003 seharga Rp 160 juta, Toyota Fortuner tahun 2016 seharga Rp 300 juta dan dua unit Mitsubishi Colt Diesel engkel serta double tahun 2003 dan 2006 seharga masing-masing Rp 70 juta serta Rp 100 juta. Semua isi garasi Uung tercatat atas perolehan sendiri.

Selanjutnya ada nama Deavy Amukti Palapa. Politisi Partai Golkar ini tercatat memiliki total harta kekayaan senilai Rp 13,771 miliar yang ia laporkan pada 5 Maret 2021. Deavy tercatat memiliki enam unit kendaraan senilai Rp 1,777 miliar.

Rinciannya yaitu mobil Toyota Alphard tahun 2018 seharga Rp 900 juta, Mitsubishi Pajero tahun 2018 seharga Rp 400 juta, Honda HR-V tahun 2019 seharga Rp 300 juta, Jeep CJ7 Laredo 1981 seharga Rp 125 juta,Toyota Kijang Grand tahun 2000 seharga Rp 43 juta dan motor Honda tahun 2018 seharga Rp 9 juta. Semua isi garasi Deavy tercatat atas perolehan sendiri.

Selanjutnya Wawan Mohamad Usman. Politisi Parta Golkar ini tercatat memiliki total harta kekayaan senilai Rp 12,882 miliar yang ia laporkan pada 22 Februari 2021. Wawan tercatat memiliki 9 kendaraan senilai Rp 1,056 miliar.

Rinciannya dua mobil Toyota Jeep tahun 2013 dan 2016 seharga Rp 275 juta dan Rp 396 juta, Toyota City tahun 2015 seharga Rp 130 juta, Suzuki Pick Up tahun 2012 seharga Rp 45 juta, Mitsubishi Colt Diesel tahun 2014 seharga Rp 145 juta dan Mitsubishi Pick Up tahun 2001 seharga Rp 25 juga. Kemudian tiga unit motor Kawasaki, Honda dan Vespa masing-masing seharga Rp 19 juta, 5 juta dan Rp 17 juta. Semua isi garasi Wawan tercatat atas perolehan pribadi.

Nama terakhir yaitu Heri Hermawan. Politisi Partai Nasdem ini tercatat memiliki total harta kekayaan senilai Rp 12,532 miliar. Heri tercatat memiliki empat unit kendaraan senilai Rp 435 juta.

Rinciannya mobil Toyota Fortuner tahun 2015 seharga Rp 275 juta, dua unit Mitsubishi L300 seharga Rp 90 juta dan Daihatsu Grand Max tahun 2014 seharga 70 juta. Semua isi garasi Heri tercatat atas perolehan pribadi.

Sebagaimana diketahui, DPRD Kota Bandung akhirnya membatalkan anggaran pengadaan 47 ponsel atau smartphone baru senilai Rp 1,085 miliar. Pembatalan itu dilakukan usai DPRD mendapat banyak kecaman dari publik.

"Menanggapi berita yg muncul terkait pengadaan smartphone, maka kami pimpinan DPRD menginstruksikan ke Setwan (Sekretariat DPRD) anggaran tersebut dibatalkan," kata Ketua DPRD Kota Bandung Tedy Rusmawan kepada wartawan di Jl Sukabumi, Selasa (22/2/2022).

Tedy mengakui usai anggaran itu viral, ia banyak mendapat desakan dari berbagai pihak. Akhirnya, pimpinan DPRD Kota Bandung memutuskan anggaran pengadaan ponsel 'sultan' itu batal dilakukan.

"Tentunya kami di DPRD mendengar, kami dapat masukan dari beberapa fraksi mengenai permasalah ini. Kami ucapkan terima kasih atas berbagai masukannya, Insya Allah kami masih komitmen bekerja untuk kepentingan masyarakat," ucapnya.

Tedy memastikan, usai anggaran itu dibatalkan, pagu anggarannya akan dialihkan bagi kepentingan masyarakat Kota Bandung. Namun, ia belum bisa memastikan seperti apa teknis yang dilakukannya nanti.

"Ya nanti kita bahas mau digunakan untuk apa anggarannya," pungkasnya.




(ral/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads