Wakil Presiden (Wapres) RI ke-13, Ma'ruf Amin, mengungkapkan potensi wakaf di Indonesia sangat besar. Jika dikumpulkan, wakaf uang per tahunnya bisa mencapai Rp180 triliun.
Dana abadi umat ini dinilai Ma'ruf Amin memiliki peran strategis. Dapat menjadi solusi efektif untuk menanggulangi masalah kemiskinan di Tanah Air.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal tersebut disampaikan Ma'ruf Amin dalam acara diskusi Wakafpreneur Forum Jurnalis Wakaf dan Zakat Indonesia (Forjukafi), di Kantor Kementerian Agama (Kemenag), Jakarta Pusat, Kamis (30/10/2025).
"Makanya saya terus mendorong, karena wakaf ini potensinya besar sekali. Apalagi sekarang potensi wakaf kita per tahunnya Rp180 triliun," kata Ma'ruf Amin.
"Dan insyaallah kalau wakaf ini kita bisa kembangkan untuk menanggulangi kemiskinan, saya kira," lanjutnya.
Ma'ruf Amin menjelaskan, wakaf merupakan instrumen dana abadi umat selain zakat. Bahkan, wakaf memiliki keunggulan karena modalnya tidak boleh hilang, sehingga berpotensi untuk terus berkembang layaknya bola salju.
"Wakaf itulah yang di dalam hadits disebut sebagai sodakoh jariyah. Seseorang kalau meninggal amalnya putus, kecuali tiga hal. Satu sodakoh jariyah yang mengalir, karena modalnya tidak pernah habis, menghasilkan terus," terang Ma'ruf Amin.
Menurut data yang ia peroleh, Ma'ruf Amin menyebut masih banyak masyarakat Indonesia yang masuk kategori miskin. Karena itu, dana sosial seperti wakaf sangat diperlukan agar penanggulangan kemiskinan tidak membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Justru di saat ini kita memerlukan banyak dukungan, karena masyarakat Indonesia kan masih banyak yang miskin. masih mencapai 8 persen, bahkan ada yang ekstrem, walaupun antara 1 atau 0, atau 1 persen itu masih ada," imbuh Ma'ruf Amin.
"Jadi dana-dana seperti hal sosial seperti (wakaf) ini, itu sangat diperlukan. Sehingga tidak membebani APBN, tapi juga dana umat, dari umat untuk umat," tukasnya.
(hnh/inf)












































Komentar Terbanyak
Sosok Pria Muslim Hentikan Penembakan Massal Yahudi di Pantai Bondi
Benarkah Malaikat Tidak Masuk Rumah yang Ada Anjingnya? Ini Penjelasan Ulama
Ditjen PHU Pamit dari Kemenag setelah 75 Tahun Tangani Haji Indonesia