Hukum Masuk Masjid bagi Wanita yang Sedang Haid

Hukum Masuk Masjid bagi Wanita yang Sedang Haid

Lusiana Mustinda - detikHikmah
Sabtu, 27 Sep 2025 16:00 WIB
Jejak perkembangan Islam di Negeri China dapat dilihat dari berbagai masjid di negara itu. Uniknya, ada pula masjid khusus perempuan dan imam muslimah di sana.
Muslimah sedang berada di masjid. Foto: Getty Images
Jakarta -

Masjid tidak hanya digunakan sebagai tempat salat tetapi juga kegiatan keagamaan seperti mengaji ataupun majelis taklim. Ada pertanyaan yang sering membingungkan Muslimah, salah satunya adalah bolehkah wanita yang sedang haid masuk ke dalam masjid?

Terkait hal ini, ada perbedaan pendapat antara ulama. Menurut Abdul Syukur Al-Azizi dalam Kitab Lengkap dan Praktis Fiqih Wanita mengatakan ada tiga pendapat yang berkenaan dengan wanita haid masuk masjid.

Pendapat yang Melarang

Pertama, pendapat yang melarang wanita haid masuk masjid, hal ini kebanyakan diikuti oleh sebagian ulama bermadzhab Maliki dan Hanafi.
Mereka melarang secara mutlak wanita haid masuk ke masjid.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pendapat yang Membolehkan dengan Syarat

Kedua, pendapat yang membolehkan dengan syarat. Pendapat ini banyak diikuti dari kalangan ulama bermadzhab Syafi'i dan Hambali. Menurut mereka, wanita haid dilarang menetap atau berdiam di masjid, kecuali sekadar lewat atau berjalan atau mengambil sesuatu yang ada di dalam masjid saja.

Hal ini sebagaimana dalil yang menyebut wanita boleh memasuki masjid selama tidak untuk salat.

ADVERTISEMENT

عَنْ عَا؊ِ؎َةَ قَالَتْ قَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَاوِلِينِي الْخُمْرَةَ مِنْ الْمَسْجِدِ فَقُلْتُ إِنِّي حَا؊ِضُ فَقَالَ لَيْسَتْ حَيْضَتُكِ فِي يَدِكِ

Aisyah radhiyallâhu'anhâ berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepadaku, 'Ambilkan al-khumrah (sajadah) dari masjid untukku.' Aku menjawab, 'Sesungguhnya aku sedang dalam keadaan haid.' Beliau bersabda, 'Haidmu bukan di tanganmu." (HR. Muslim)

Pendapat yang Mutlak Membolehkan

Ketiga, pendapat yang membolehkan secara mutlak tanpa syarat apa pun bagi wanita haid berada di masjid selama diyakini darahnya tidak akan mengotori masjid.

Dari ketiga pendapat tersebut, sebaiknya wanita berhati-hati untuk memasuki masjid ketika dalam keadaan haid. Andai pun terpaksa harus memasuki masjid, jangan sampai darah haidnya ada yang menetes hingga mengotori masjid.

Ahmad Sarwat dalam buku Ensiklopedia Fikih Indonesia mengatakan meski zahir hadits di atas seolah-olah membolehkan wanita haid masuk masjid, mufti Kerajaan Arab Saudi, Syeikh Abdul Aziz bin Baz dan juga Ibnu Ut-saimin, berpendapat bahwa wanita haid tetap haram masuk ke dalam masjid, kecuali hanya untuk lewat atau kebutuhan yang sekilas saja, di antaranya masuk untuk membawakan kebutuhan tertentu.

Adapun kalangan yang membolehkan wanita haid masuk masjid dan menetap di dalamnya dalam waktu yang lama antara lain pendapat Al-Albani.




(lus/inf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads