- Sosok Wanita yang Dijuluki sebagai Ummul Mukminin 1. Khadijah binti Khuwalid 2. Saudah binti Zam'ah 3. Aisyah binti Abu Bakar 4. Hafshah binti Umar bin Al-Khattab 5. Zainab binti Khuzaimah 6. Ummu Salamah 7. Zainab binti Jahsy 8. Juwairiyah binti Al-Harits 9. Shafiyah binti Huyai 10. Ummu Habibah 11. Maimunah binti Al-Harits
Terdapat sejumlah wanita salihah yang dijuluki sebagai ummul mukminin pada zaman Rasulullah SAW. Mereka bukan hanya wanita biasa, tetapi juga teladan dalam akhlak dan keimanan bagi seluruh muslimah.
Mengutip buku Rahasia Rumah Tangga Rasullah karya Yola Hemdi, ummul mukminin, atau ummahatul mukminin, memiliki arti "ibunda orang-orang beriman." Ini adalah sebuah julukan terhormat yang diberikan kepada setiap istri Nabi Muhammad SAW.
Julukan ini menunjukkan bahwa istri-istri Nabi Muhammad SAW adalah wanita-wanita yang terpilih dan dimuliakan oleh Allah SWT. Kehormatan ini tetap melekat pada mereka hingga Rasulullah SAW wafat, dan mereka tidak menikah lagi setelah ditinggalkan Nabi Muhammad SAW karena status mereka sebagai ibunda kaum beriman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sosok Wanita yang Dijuluki sebagai Ummul Mukminin
Dikutip dari buku Hidup bersama Rasulullah Muhammad SAW karya Daeng Naja, berikut adalah nama-nama wanita yang dijuluki sebagai ummul mukminin.
1. Khadijah binti Khuwalid
Ummul Mukminin Khadijah merupakan wanita dari suku Quraisy yang terkenal akan kemuliaannya, baik dari segi nasab maupun akhlak. Nasabnya terhubung langsung dengan Nabi Muhammad SAW, karena mereka memiliki kakek yang sama, yang menjadikannya istri Nabi dengan kekerabatan paling dekat.
Ia lahir 68 tahun sebelum hijrah dan mengalami masa jahiliah, namun hal tersebut tidak mengurangi kemuliaan pribadinya. Khadijah adalah seorang wanita pertama yang beriman kepada Rasulullah SAW.
Mereka menikah saat Khadijah berusia 40 tahun, sedangkan Nabi Muhammad SAW berusia 25 tahun. Dari pernikahan ini, mereka dikaruniai enam anak, yaitu Qasim, Abdullah, Zainab, Ruqayyah, Ummu Qultsum, dan Fatimah.
2. Saudah binti Zam'ah
Ummul Mukminin Saudah binti Zam'ah adalah seorang wanita Quraisy yang berasal dari Bani 'Amir. Sebelum menikah dengan Nabi Muhammad SAW, ia adalah janda dari sahabat Nabi, As-Sakran bin Amr, dan memiliki lima anak.
Pernikahan Nabi Muhammad SAW dengan Saudah terjadi sebagai balasan terhadap duka yang dialaminya setelah wafatnya Khadijah.
Saat itu, Khoulah binti Hakim menyarankan agar Nabi Muhammad SAW menikah, dengan menyebutkan dua nama wanita, Saudah dan Aisyah. Nabi Muhammad SAW kemudian memilih Saudah, yang lebih tua dibandingkan Aisyah.
Keputusan ini untuk menunjukkan penolakan terhadap tuduhan negatif yang dilontarkan terhadap Nabi Muhammad SAW tentang hubungannya dengan wanita muda, yaitu Aisyah.
3. Aisyah binti Abu Bakar
Aisyah merupakan salah satu istri Nabi Muhammad SAW yang paling dikenal di kalangan umat Islam. Ia memiliki sejumlah keistimewaan yang tidak dimiliki oleh ummul mukminin lainnya.
Aisyah adalah satu-satunya istri Muhammad SAW yang dihormati oleh Allah SWT dengan turunnya wahyu untuk membela kehormatannya. Ia lahir tujuh tahun sebelum hijrah, sebagai putri dari Abu Bakar Ash-Shiddiq, sahabat terdekat Nabi Muhammad SAW.
Sebelum menikahi Aisyah, Nabi Muhammad SAW melihatnya dalam mimpi selama tiga malam berturut-turut, yang dianggap sebagai wahyu. Dalam mimpinya, Nabi Muhammad SAW melihat Aisyah dibawa oleh malaikat menggunakan pakaian sutra putih dan dalam mimpi tersebut disebutkan bahwa ia adalah istrinya. Dengan demikian, pernikahan Nabi Muhammad SAW dengan Aisyah adalah atas perintah Allah SWT melalui mimpi.
4. Hafshah binti Umar bin Al-Khattab
Ummul Mukminin Hafshah adalah seorang putri dari Umar bin Khattab, ia lahir 18 tahun sebelum hijrah. Sebelum menikah dengan Nabi Muhammad SAW, ia adalah istri Khunais bin Khudzafah, pahlawan Perang Badar.
Hafshah dan Nabi Muhammad SAW menikah pada tahun ketiga hijrah, ketika usianya mencapai 21 tahun. Mereka hidup bersama dalam rumah tangga selama delapan tahun.
5. Zainab binti Khuzaimah
Ummul Mukminin Zainab binti Khuzaimah dikenal karena sifat dermawannya, hingga dijuluki sebagai "ibu orang-orang miskin." Ia adalah janda dari Abdullah bin Jahsy, yang gugur sebagai pahlawan dalam Perang Uhud.
Setelah menjadi janda, Nabi Muhammad SAW menikahinya pada bulan Ramadan tahun ketiga hijrah. Sayangnya, pernikahan mereka tidak berlangsung lama karena Zainab wafat delapan bulan setelah pernikahan.
6. Ummu Salamah
Ummul Mukminim Ummu Salamah adalah wanita dari bani Makhzum, putri dari Umayyah bin Al-Mughirah, yang dikenal sebagai sosok dermawan dalam kalangan Quraisy. Sebelum menikah dengan Nabi Muhammad SAW, ia adalah istri dari Abu Salamah, seorang muhajirin pertama yang memeluk Islam.
Nabi Muhammad SAW menikahi Ummu Salamah pada tahun keempat hijrah, ketika usianya mencapai 28 tahun. Pernikahan ini juga merupakan bentuk penghormatan kepada Ummu Salamah dan suaminya yang merupakan orang pertama dalam menyambut dakwah Islam.
7. Zainab binti Jahsy
Ummul Mukminin Zainab binti Jahsy lahir 32 tahun sebelum hijrah dan merupakan saudari dari Abdullah bin Jahsy. Ibunya adalah Umaimah binti Abdul Muthalib, bibi Rasulullah SAW.
Sebelum menikah dengan Nabi Muhammad SAW, Zainab adalah istri dari anak angkat Nabi. Ia menikah dengan Nabi pada usia 37 tahun dan menjalani rumah tangga bersama selama enam tahun, hingga Nabi Muhammad SAW wafat.
Di antara keistimewaan Zainab adalah bahwa Allah SWT menjadi walinya dalam pernikahan tersebut.
8. Juwairiyah binti Al-Harits
Ummul Mukminin Juwairiyah binti Al-Harits lahir 14 tahun sebelum hijrah dan memiliki kedudukan mulia di kalangan kaumnya. Hikmah dari pernikahan Nabi SAW dengan Juwairiyah adalah untuk mendekatkan hati bani Mustaliq terhadap dakwah Islam.
Melalui pernikahan ini, banyak tawanan dari suku bani Mustaliq dibebaskan, yang menunjukkan dukungan dan penghormatan para sahabat terhadap keluarga Nabi Muhammad SAW. Aisyah pun memuji Juwairiyah sebagai sosok yang penuh keberkahan bagi kaumnya.
9. Shafiyah binti Huyai
Sebelum memeluk Islam, Ummul Mukminin Shafiyah binti Huyai berasal dari bani Nadhir dan merupakan keturunan yang dihormati di kalangan Yahudi. Ayahnya, Huyai bin Akhtab, adalah tokoh penting dan seorang ulama Yahudi.
Setelah memeluk agama Islam, Nabi Muhammad SAW menikahinya pada tahun kedelapan hijrah. Hubungan mereka berlangsung selama empat tahun, dan pernikahan ini menunjukkan bahwa Islam mengangkat derajat seseorang yang sebelumnya mulia, sehingga terjaga martabat mereka.
10. Ummu Habibah
Ummul Mukminin Ummu Habibah, yang bernama Ramlah binti Abu Sufyan, lahir 25 tahun sebelum hijrah. Ia adalah putri dari tokoh Quraisy, Abu Sufyan bin Harb.
Bersama suaminya saat itu, Ubaidullah bin Jahsy, ia hijrah ke Habasyah. Namun, suaminya kemudian murtad dan berpindah agama, memeluk Nasrani.
Ummu Habibah pun menghadapi pilihan sulit antara mengikuti suaminya, bertahan hidup di Habasyah, atau kembali ke Makkah di bawah pengaruh ayahnya yang masih kafir. Kemudian kabar baik datang ketika Rasulullah SAW melamarnya melalui An-Najasyi, dan pernikahan mereka berlangsung selama sekitar empat tahun.
11. Maimunah binti Al-Harits
Ummul Mukminin Maimunah adalah wanita terakhir yang dinikahi oleh Nabi Muhammad SAW. Maimunah adalah saudari dari Ummu Al-Fadhl, istri dari paman Nabi Muhammad SAW, Al-Abbas bin Abdul Muthalib.
Nabi Muhammad SAW menikahi Maimunah pada tahun ketujuh hijrah, satu tahun setelah Perjanjian Hudaibiyah. Hikmah dari pernikahan ini adalah untuk memperkuat hubungan dengan bani Hilal dan meneguhkan keislaman mereka.
Demikianlah para ummul mukminin, sosok-sosok wanita terhormat sebagai teladan yang dimuliakan oleh Allah SWT dan contoh yang baik bagi semua muslimah.
(kri/kri)
Komentar Terbanyak
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza